blueparadise
11th July 2010, 12:13 AM
Osteoporosis merupakan masalah global yang erat kaitannya dengan menurunnya kualitas hidup dan produktivitas sebagian besar yang memasuki usia lanjut, khususnya wanita.
Data dunia menyebutkan, satu dari tiga wanita dan satu dari lima pria berisiko terkena osteoporosis. Data dari situs web Departemen Kesehatan menunjukkan, usia harapan hidup di Indonesia meningkat dari 64,71 tahun (1995 - 2000) menjadi 67,68 tahun (2000 - 2005), dan populasi penduduk lanjut usia mencapai 18,4 juta di 2005 dengan perkiraan 19,7% dari populasi tersebut menderita osteoporosis.
Osteoporosis tahap lanjut menyebabkan patah tulang yang merugikan pasien secara fisik dan psikis karena mempengaruhi aktivitas sehari-hari, dan menjadi beban pembiayaan kesehatan, ekonomi maupun sosial.
Dr. Predy Setiawan, Head of Medical Management PT Roche Indonesia
mengatakan melalui kampanye BoneDiva Bicara! Berdiri Tegak, Bicara Lantang untuk Osteoporosis, PERWATUSI bersama Roche memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat, khususnya wanita pre-menopausal dan post menopausal bahwa osteoporosis harus diterapi dengan optimal.
Kampanye ini juga berupaya meyakinkan masyarakat yang berisiko terkena atau sudah terdiagnosa osteoporosis untuk segera berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) Prof. Dr. Errol
U. Hutagalung, SpB, SpOT(K) mengatakan data dunia menyebutkan jumlah patah tulang panggul pada tahun 1950 mencapai 1,66 juta kasus, dan diproyeksikan akan mencapai 6,26 juta kasus pada tahun 2050 yang akan datang. Lebih dari setengahnya, yaitu 3,25 juta kasus diperkirakan terjadi di Asia.
Karena itu, pencegahan dan penanganan osteoporosis harus disikapi dengan serius dan optimal. Hal ini meliputi pengaturan gizi seimbang yang tinggi kalsium, olah raga osteoporosis secara teratur, pengobatan selama minimal satu tahun dan mencegah jatuh.
Sedangkan Dr. Gunawan Tirtarahardja, CCD, CDT dari Jakarta Osteoporosis Center menjelaskan khusus untuk penanganan osteoporosis diperlukan usaha jangka panjang yang membutuhkan obat yang teruji secara klinis efektif, aman dan nyaman sehingga dapat mengatasi kekeroposan tulang dan meningkatkan kekuatan tulang, seperti Ibandronate (bisphosphonate) yang hanya perlu dikonsumsi satu tablet, sebulan sekali.
sumber : perempuan.com
Data dunia menyebutkan, satu dari tiga wanita dan satu dari lima pria berisiko terkena osteoporosis. Data dari situs web Departemen Kesehatan menunjukkan, usia harapan hidup di Indonesia meningkat dari 64,71 tahun (1995 - 2000) menjadi 67,68 tahun (2000 - 2005), dan populasi penduduk lanjut usia mencapai 18,4 juta di 2005 dengan perkiraan 19,7% dari populasi tersebut menderita osteoporosis.
Osteoporosis tahap lanjut menyebabkan patah tulang yang merugikan pasien secara fisik dan psikis karena mempengaruhi aktivitas sehari-hari, dan menjadi beban pembiayaan kesehatan, ekonomi maupun sosial.
Dr. Predy Setiawan, Head of Medical Management PT Roche Indonesia
mengatakan melalui kampanye BoneDiva Bicara! Berdiri Tegak, Bicara Lantang untuk Osteoporosis, PERWATUSI bersama Roche memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat, khususnya wanita pre-menopausal dan post menopausal bahwa osteoporosis harus diterapi dengan optimal.
Kampanye ini juga berupaya meyakinkan masyarakat yang berisiko terkena atau sudah terdiagnosa osteoporosis untuk segera berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) Prof. Dr. Errol
U. Hutagalung, SpB, SpOT(K) mengatakan data dunia menyebutkan jumlah patah tulang panggul pada tahun 1950 mencapai 1,66 juta kasus, dan diproyeksikan akan mencapai 6,26 juta kasus pada tahun 2050 yang akan datang. Lebih dari setengahnya, yaitu 3,25 juta kasus diperkirakan terjadi di Asia.
Karena itu, pencegahan dan penanganan osteoporosis harus disikapi dengan serius dan optimal. Hal ini meliputi pengaturan gizi seimbang yang tinggi kalsium, olah raga osteoporosis secara teratur, pengobatan selama minimal satu tahun dan mencegah jatuh.
Sedangkan Dr. Gunawan Tirtarahardja, CCD, CDT dari Jakarta Osteoporosis Center menjelaskan khusus untuk penanganan osteoporosis diperlukan usaha jangka panjang yang membutuhkan obat yang teruji secara klinis efektif, aman dan nyaman sehingga dapat mengatasi kekeroposan tulang dan meningkatkan kekuatan tulang, seperti Ibandronate (bisphosphonate) yang hanya perlu dikonsumsi satu tablet, sebulan sekali.
sumber : perempuan.com