atheis
3rd May 2011, 12:18 PM
http://image.tempointeraktif.com/?id=73935&width=274 (http://image.tempointeraktif.com/?id=73935&width=490)
ANTARA/Yudhi Mahatma
TEMPO Interaktif, Jakarta - Para anak muda yang tergabung dalam ASEAN Youth Forum mendorong pembentukan parlemen remaja di tiap negara anggota organisasi regional tersebut. Sebab, mereka ingin lebih terlibat dalam pengambilan kebijakan, terutama yang terkait dengan kehidupan sehari-hari remaja.
"Selama ini banyak program pemerintah untuk remaja, tapi tidak sesuai dengan kebutuhan remaja, kami cuma jadi target," ujar salah satu peserta forum, Nur Hidayati Handayani, melalui sambungan telepon, Senin, 2 Mei 2011, malam.
Menurut Handa, yang juga Koordinator Nasional Aliansi Remaja Independen, pertemuan remaja itu menghasilkan sejumlah rekomendasi, yang diharapkan bisa masuk pula dalam deklarasi Konferensi ASEAN. Rekomendasi mereka terfokus pada isu pengangguran, lingkungan, pendidikan, dan kesehatan.
Pada bidang pendidikan, mereka ingin agar akses terbuka bagi siapa saja, dan mengintegrasikan isu kesehatan reproduksi yang selama ini masih tergolong tabu. Sedangkan dalam bidang kesehatan, mereka ingin tak ada lagi diskriminasi bagi penyandang HIV/AIDS dan kelompok yang berorientasi seksual berbeda, seperti lesbian, gay, biseksual, serta transgender.
ASEAN Youth Forum adalah bagian dari rangkaian ASEAN Civil Society Conference / ASEAN Peoples� Forum. Acara ini diselenggarakan untuk memberi masukan kepada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-18 tanggal 7-8 Mei di Jakarta.
Forum anak muda yang dihadiri sekitar 50 remaja dari sepuluh negara anggota ASEAN itu diadakan di Wisma PKBI pada 1-2 Mei. Delegasi pemuda dari Cina juga menjadi peserta forum tersebut.
BUNGA MANGGIASIH
~ SUMBER ~ (http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2011/05/03/brk,20110503-331670,id.html)
ANTARA/Yudhi Mahatma
TEMPO Interaktif, Jakarta - Para anak muda yang tergabung dalam ASEAN Youth Forum mendorong pembentukan parlemen remaja di tiap negara anggota organisasi regional tersebut. Sebab, mereka ingin lebih terlibat dalam pengambilan kebijakan, terutama yang terkait dengan kehidupan sehari-hari remaja.
"Selama ini banyak program pemerintah untuk remaja, tapi tidak sesuai dengan kebutuhan remaja, kami cuma jadi target," ujar salah satu peserta forum, Nur Hidayati Handayani, melalui sambungan telepon, Senin, 2 Mei 2011, malam.
Menurut Handa, yang juga Koordinator Nasional Aliansi Remaja Independen, pertemuan remaja itu menghasilkan sejumlah rekomendasi, yang diharapkan bisa masuk pula dalam deklarasi Konferensi ASEAN. Rekomendasi mereka terfokus pada isu pengangguran, lingkungan, pendidikan, dan kesehatan.
Pada bidang pendidikan, mereka ingin agar akses terbuka bagi siapa saja, dan mengintegrasikan isu kesehatan reproduksi yang selama ini masih tergolong tabu. Sedangkan dalam bidang kesehatan, mereka ingin tak ada lagi diskriminasi bagi penyandang HIV/AIDS dan kelompok yang berorientasi seksual berbeda, seperti lesbian, gay, biseksual, serta transgender.
ASEAN Youth Forum adalah bagian dari rangkaian ASEAN Civil Society Conference / ASEAN Peoples� Forum. Acara ini diselenggarakan untuk memberi masukan kepada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-18 tanggal 7-8 Mei di Jakarta.
Forum anak muda yang dihadiri sekitar 50 remaja dari sepuluh negara anggota ASEAN itu diadakan di Wisma PKBI pada 1-2 Mei. Delegasi pemuda dari Cina juga menjadi peserta forum tersebut.
BUNGA MANGGIASIH
~ SUMBER ~ (http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2011/05/03/brk,20110503-331670,id.html)