PDA

View Full Version : Eksotisnya Kota Vientiane


atheis
3rd May 2011, 05:44 AM
http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2011/04/22/1604068620X310.jpg




MENYUSURI jalan-jalan di sekitar kota Vientiane, Laos, mengingatkan kita pada kompleks wisata Prawirotaman di Yogyakarta. Di sepanjang jalan tampak hotel-hotel kecil dan guest house. Di antara hotel-hotel terdapat restoran dengan konsep ruang terbuka.

Jika matahari mulai terbenam, restoran-restoran tersebut mulai dipadati pengunjung. Sambil menikmati santap malam, para turis tak lupa meneguk bir Lao, minuman khas di negara komunis tersebut. Di sepanjang trotoar tampak sejumlah pedagang kaki lima menjajakan dagangannya. Suasananya sangat mirip dengan kawasan Malioboro.
Suasana kongko-kongko juga terlihat di serambi hotel. Para turis tampak duduk santai di kursi balkon hotel. Sebagian besar hotel menggunakan model kamar terbuka, dengan kursi santai di bagian luar kamar.

�Saya senang dengan suasana Vientiane. Kami bisa santai sambil minum bir. Kotanya tidak terlalu ramai. Ke mana-mana saya bisa naik sepeda,� kata John Morris, turis asal Inggris, akhir Februari lalu.

Sejak lima tahun terakhir, perkembangan kota Vientiane cukup pesat, khususnya pertumbuhan hotel. Bagi turis, Vientiane menjadi kota transit sebelum atau setelah mereka mengelilingi berbagai obyek wisata di Laos.

Sebagai kota transit, Vientiane menyediakan fasilitas belanja cendera mata yang dipusatkan di Pasar Pagi. Di Indonesia pasar ini mirip dengan Pasar Tanah Abang. Harga barang lebih miring dibandingkan dengan harga di gerai (outlet) cendera mata. Cendera mata khas Laos adalah kain tenun tradisional yang biasa disebut sin.

Di Pasar Pagi pengunjung bisa mendapatkan sin dengan kisaran harga 200.000 kip sampai dengan 1 juta kip (sekitar Rp 216.000-Rp 1,08 juta), tergantung motifnya. Sama seperti di Tanah Abang, pembeli harus pintar-pintar menawar. Harganya bisa ditawar hingga setengahnya. Selain kain sin, cendera mata lain adalah hasil kerajinan tangan dengan ciri khas gambar gajah.

Bagi Laos, sektor pariwisata memang menjadi salah satu sumber pemasukan penting bagi pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan asal wisatawan, jumlah turis Thailand berada di urutan pertama, disusul wisatawan Eropa, Amerika Serikat, China, dan Vietnam. Pemerintah sudah menetapkan sasaran 3,7 juta turis ke Laos pada 2015, dengan pemasukan diperkirakan mencapai 100 juta dollar AS.

Suasana kota yang tenang dan jauh dari kemacetan menjadi daya tarik tersendiri. Tidak banyak gedung pencakar langit di kota berpenduduk 600.000 jiwa tersebut. Lalu lintas kendaraan di jalan juga lengang. Tidak ada kemacetan seperti yang biasa terjadi di Jakarta.

Favorit �backpacker�
Untuk bepergian, kita bisa menyewa sepeda atau sepeda motor. Kalau tidak mau repot, bisa juga menggunakan sarana transportasi bernama tuk-tuk. Alat transportasi ini mirip dengan bajaj, tetapi tidak tertutup sehingga kita bisa menikmati pemandangan di kanan-kiri jalan.

Di sudut-sudut kota masih tersisa bangunan peninggalan bergaya Eropa dan Buddha. Beberapa bangunan penting misalnya Buddha Park, Haw Phra Kaew, Lao National Museum, Patuxay, Pha That Luang, That Dam, Wat Ong Teu Mahawihan, Wat Si Muang, Wat Si Saket, dan Wat Sok Pa Luang. Banyaknya warisan budaya membuat UNESCO menjadikannya sebagai salah satu warisan dunia.

Menurut Duta Besar Indonesia untuk Laos Kria Fahmi, selain ditopang oleh keindahan, wisata di Laos juga didorong oleh pesatnya pertumbuhan industri minuman bir Lao. �Bir Lao menjadi idola kalangan wisatawan karena menjadi minuman khas tradisional. Setiap turis yang datang tidak akan ketinggalan mencicipi bir Lao,� katanya.

Dia mengatakan, sebagian besar turis yang datang ke Laos adalah para backpacker. Peninggalan sejarah kolonial Perancis, keindahan alam, dan kekayaan budaya lebih dari 130 etnis menjadikan Laos sebagai salah satu tujuan wisata paling menarik di Asia Tenggara, terutama bagi para backpacker. Mereka biasanya tinggal di hotel-hotel kelas melati yang memang mendominasi di Laos. Para turis berkantong tebal biasanya menginap di Hotel Lao, hotel termahal di negara itu. (ENY)

~ SUMBER ~ (http://travel.kompas.com/read/2011/04/22/16075372/Eksotisnya.Kota.Vientiane)

atheis
3rd May 2011, 05:45 AM
trit repost, mohon maaf n silahkan diclosed
salah kamar, silahkan di moderasi
informatif dan atau menghibur, silahkan dibaca dan dicoment
mohon partisipasinya untuk menambahkan TAG
memberi cabe sbg apresiasi utk TS
:cabe::cabe::cabe:

:gomen: :shakehand: :gomen: