saroy
8th July 2010, 10:50 AM
Ilmuwan NASA Juga Kritik Jabulani
http://media.vivanews.com/thumbs2/2009/12/05/81154_jabulani__bola_resmi_piala_dunia_2010_300_22 5.jpg
VIVAnews - Kontroversi bola resmi Piala Dunia 2010, Jabulani terus bergulir. Kali ini giliran Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang ikut memberikan komentarnya mengenai Jabulani.
Seperti dilansir Goal, Kamis 8 Juli 2010, sejumlah pakar NASA's Ames Investigation Center memberikan analisa aerodinamika terhadap Jabulani. Hasilnya, Jabulani sulit diprediksi ketika bergerak dengan kecematan 44 mil per jam.
Para ilmuwan NASA ini menuding penyebabnya adalah bobot bola yang terlalu ringan. Jabulani, produksi Adidas khusus Piala Dunia 2010, beratnya hanya 440 gram. Bola dengan seberat itu, maka akan meluncur kurang konsisten akibat knuckle effect atau efek buku.
NASA juga yakin ketinggian dapat meningkatkan sifat tak terduga bola. Perlu diketahui, stadion di Afrika Selatan rata-rata berada di atas seribu meter di atas permukaan laut.
Craig Johnson, mantan striker Liverpool, yang kini menjadi pakar perangkat ilmiah sepakbola mengatakan memang ada kekeliruan terhadap Jabulani. Kekeliuran ini jauh lebih serius dibanding yang dibuat pada Piala Dunia sebelumnya.
Ia memperkirakan kurangnya gol dari tembakan bebas, banyaknya kesalahan passing yang dilakukan pemain, dan sulitnya pemain mengontrol bola, dan banyaknya tembakan ke arah gawang yang melenceng, dan menerpa mistar, disebabkan oleh Jabulani.
Tak hanya itu, beberapa pemain dan pelatih juga sebelumnya tak puas dengan performa Jabulani. Dan sepertinya, Jabulani masih akan menjadi topik utama sampai September 2010.
Sumber :http://bola.vivanews.com/news/read/163043-ilmuwan-nasa-juga-kritik-jabulani
http://media.vivanews.com/thumbs2/2009/12/05/81154_jabulani__bola_resmi_piala_dunia_2010_300_22 5.jpg
VIVAnews - Kontroversi bola resmi Piala Dunia 2010, Jabulani terus bergulir. Kali ini giliran Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang ikut memberikan komentarnya mengenai Jabulani.
Seperti dilansir Goal, Kamis 8 Juli 2010, sejumlah pakar NASA's Ames Investigation Center memberikan analisa aerodinamika terhadap Jabulani. Hasilnya, Jabulani sulit diprediksi ketika bergerak dengan kecematan 44 mil per jam.
Para ilmuwan NASA ini menuding penyebabnya adalah bobot bola yang terlalu ringan. Jabulani, produksi Adidas khusus Piala Dunia 2010, beratnya hanya 440 gram. Bola dengan seberat itu, maka akan meluncur kurang konsisten akibat knuckle effect atau efek buku.
NASA juga yakin ketinggian dapat meningkatkan sifat tak terduga bola. Perlu diketahui, stadion di Afrika Selatan rata-rata berada di atas seribu meter di atas permukaan laut.
Craig Johnson, mantan striker Liverpool, yang kini menjadi pakar perangkat ilmiah sepakbola mengatakan memang ada kekeliruan terhadap Jabulani. Kekeliuran ini jauh lebih serius dibanding yang dibuat pada Piala Dunia sebelumnya.
Ia memperkirakan kurangnya gol dari tembakan bebas, banyaknya kesalahan passing yang dilakukan pemain, dan sulitnya pemain mengontrol bola, dan banyaknya tembakan ke arah gawang yang melenceng, dan menerpa mistar, disebabkan oleh Jabulani.
Tak hanya itu, beberapa pemain dan pelatih juga sebelumnya tak puas dengan performa Jabulani. Dan sepertinya, Jabulani masih akan menjadi topik utama sampai September 2010.
Sumber :http://bola.vivanews.com/news/read/163043-ilmuwan-nasa-juga-kritik-jabulani