HeadShotz
27th November 2012, 06:02 PM
http://u.kaskus.co.id/37/9jgin5d8.jpg (http://apps.facebook.com/projectlegacy/)
Siapa yang tidak mengenal game Assassin Creed yang cukup fenomenal? Game yang dirilis untuk konsol next gen dan PC ini memang menawarkan sebuah gameplay yang unik, sebuah action-platform berbeda yang disandingkan dengan tipikal lingkungan yang bisa dijelajahi dengan bebas. Game ini juga menawarkan sebuah plot yang cukup berbobot dengan elemen sejarah dan agama yang kental di dalamnya. Serta, tentu saja sebuah setting kota-kota penting di masa sejarah yang penuh dengan details yang mengagumkan.
Untuk bermain bisa langsung click link ini (http://apps.facebook.com/projectlegacy/).
[/spoiler][spoiler=open this] for Review by Jagat Review:
Kesan Pertama
Saya sendiri sudah pernah memainkan game Assassin Creed yang pertama dan kedua hingga selesai, maka saya berangkat dengan ekspektasi yang cukup tinggi untuk terhadap game versi Facebook ini. Dengan sebuah langkah sederhana, mengetik kata Project Legacy pada kolom search di akun Facebook, saya langsung dihadapkan pada sebuah interface game yang meninggalkan kesan pertama yang cukup baik bagi saya pribadi.
http://www.jagatreview.com/wp-content/uploads/2010/10/Project-Legacy-on-Facebook_1287127270757-600x552.jpg
Sebuah logo Abstergo langsung menyambut saya dengan interface loading yang cukup mengingatkan saya pada proses sync memori pada game Assasssin Creed untuk konsol next gen. Kesan yang cukup membuat saya merasa bahwa saya adalah seorang test subject yang sedang dimanfaatkan oleh Abstergo untuk menggali informasi-informasi berharga tentang leluhur saya yang seorang Assassin. First Impressions : Cukup Baik.
Mulai Bermain
http://www.jagatreview.com/wp-content/uploads/2010/10/Project-Legacy-on-Facebook_1287070925408_R-600x553.jpg
Ketika pertama kali game ini mulai menampilkan interface permainannya yang pertama, saya belum memiliki gambaran sama sekali tipe gameplay apa yang akan ditampilkan di dalamnya. Walaupun saya sendiri sudah pernah membaca informasi bahwa game ini akan berbasiskan web-based game yang pada dasarnya adalah game yang mengandalkan klik mouse untuk menghasilkan konsekuensi dari tindakan tertentu, saya tetap mengharapkan sesuatu yang lebih dari Ubisoft. Apakah saya akan dikecewakan atau malah berbahagia karenanya?
http://www.jagatreview.com/wp-content/uploads/2010/10/Project-Legacy-on-Facebook_1287071056567_R-600x552.jpg
Pada saat interface tersebut selesai dimunculkan, saya menemukan banyak sekali kotak dengan animasi gambar khas Assassin Creed yang cukup kental di dalamnya, dan beberapa angka di sana-sini yang cukup membingungkan dan untuk sementara ini tidak memiliki arti apa-apa. Tetapi untungnya, game ini menyediakan Tutorial awal untuk mengajarkan secara garis besar apa sebenarnya yang harus dilakukan dan ditawarkan dalam game ini. Sementara unsur web-based click game seperti layaknya game seperti Mafia Wars sudah mulai menjadi sebuah kejelasan. Tetapi tidak mengurungkan niat saya untuk menyusurinya. Dan sebuah petualangan dalam dunia Project Legacy pun dimulai.
Variabel dan Sistem Permainan
http://www.jagatreview.com/wp-content/uploads/2010/10/Project-Legacy-on-Facebook_1287071071907_R1-600x552.jpg
Setelah melewati sebuah tutorial yang cukup singkat, saya menemukan bahwa ada beberapa variabel yang akan berperan penting untuk menentukan jalannya permainan di dalam game Project Legacy ini. Pada pojok atas saya menemukan banyak angka-angka yang menunjukkan level karakter, mata uang Florins (mata uang sama yang berada di dalam AC I dan II), attribute status, Action Point (AP), waktu countdown AP, sebuah logo notifikasi pesan, dan tulisan yang cukup membuat saya terkejut, OPEN BETA. Iya, sepertinya Project Legacy ini masih merupakan versi beta atau versi percobaan awal, sehingga tidak mengherankan apabila belum semua feature dapat terbuka di versi ini.
http://www.jagatreview.com/wp-content/uploads/2010/10/Project-Legacy-on-Facebook_1287071493341_R-600x553.jpg
Gameplay yang ditawarkan sebenarnya cukup sederhana pada awalnya, yang saya harus lakukan adalah mencapai sinkronisasi 100 persen dalam setiap misi melalui pilihan �EXECUTE� yang tersedia di dalam setiap misi. Setiap kita menekan tombol �EXECUTE�, sejumlah persentase sinkronisasi akan mulai terisi.
Tombol �EXECUTE� ini membutuhkan jumlah AP tersendiri agar dapat dijalankan, dan sebagai konsekuensinya saya akan mendapatkan sejumlah Florins untuk uang dan Experience untuk menaikkan level karakter saya. Ketika sebuah misi sukses tersinkronisasi sampai 100 persen, saya harus lompat ke misi selanjutnya dan melakukan hal yang sama kembali, dalam tempo yang cukup repetitif. Seiring dengan semakin banyak misi yang berhasil saya selesaikan, maka saya berhasil mendapatkan Exprience yang cukup untuk menaikkan level karakter.
Menaikkan Level
http://www.jagatreview.com/wp-content/uploads/2010/10/Project-Legacy-on-Facebook_1287071089214_R-600x553.jpg
Ketika bar exprience sudah terisi penuh, ada dua keuntungan yang karakter saya dapatkan. Yang pertama adalah Action Points (AP) yang terisi ulang kembali, dan yang kedua ada point attributes yang bisa didistribusikan sesuka hati kita pada atribut yang kita inginkan. Ada empat atribut yang bisa ditingkatkan yaitu :
Endurance � setiap 10 point akan meningkatkan plus 1 AP setiap kali naik level
Usury � Setiap point akan meningkatkan persentase 1% Florins yang didapatkan
Sleight � Setiap point akan meningkatkan persentase 0.2% untuk mendapatkan Item
Diligence � Setiap 10 point akan menambahkan ekstra 1 Crafting Slot.
Pada awalnya saya hanya mengerti dua attribut yang cukup familiar dengan apa yang selama ini saya mainkan, yakni AP dan Florins yang merupakan komponen utama misi-misi selama ini. Sedangkan untuk Item dan Crafting Slot belum sama sekali tersentuh. Dua buah skill yang baru akan sangat diperlukan ke depannya. Pada mula permainan, leveling up karakter menjadi sesuatu yang sangat mudah dilakukan. Seiriing dengan perkembangan cerita dan lebih terbukanya misi untuk dimainkan dan dipilih, menaikkan level karakter memerlukan lebih banyak usaha dibandingkan sebelumnya.
Semakin lama, semakin kompleks
http://www.jagatreview.com/wp-content/uploads/2010/10/Project-Legacy-on-Facebook_1287128785917-600x553.jpg
Ketika saya terus memainkan game, saya mulai merasakan kompleksitas di dalamnya. Berbagai elemen yang sebelumnya tidak ada, kemudian perlahan-lahan muncul dan mendominasi permainan. Salah satunya adalah ITEM (person, equipment, materials) yang muncul sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan sebuah misi. Anda dapat mencari item-item yang diperlukan dengan memainkan misi-misi sebelumnya atau langsung membelinya dengan florins yang Anda miliki, walaupun terkadang saya menemukan bahwa florins saya sebenarnya tidak terlalu cukup untuk membeli semua item yang diperlukan. Oleh karena itu, saya sering mengulang misi-misi terdahulu untuk mendapatkan item dan uang yang cukup untuk misi selanjutnya. Untungnya game ini menyediakan shortcut secara otomatis untuk pergi dan kembali ke misi yang saya inginkan. Saya sebenarnya memiliki opsi untuk melakukan CRAFTING untuk membuat item yang mahal, tetapi saya pribadi lebih memilih untuk mencarinya.
AP (Action Point) yang diperlukan untuk setiap misi semakin lama semakin bertambah besar, dan seringkali tidak akan cukup untuk menyelesaikan sebuah misi dengan cepat. Saya harus menunggu countdown time AP yang hanya memberikan 1 angka AP setiap 2 menit countdown time.
http://www.jagatreview.com/wp-content/uploads/2010/10/Project-Legacy-on-Facebook_1287071462821_R-600x554.jpg
Salah satu poin tambahan yang lain adalah hadirnya sebuah feature TERRITORIES yang memungkinkan saya untuk membeli sebuah tempat yang tentu saja memberikan keuntungan tersendiri. Tempat-tempat yang saya beli akan menghasilkan uang dalam jumlah tertentu yang dapat diambil dalam kurun waktu yang cukup lama sekitar 8 atau 24 jam permainan.
http://www.jagatreview.com/wp-content/uploads/2010/10/Project-Legacy-on-Facebook_1287071413650_R-600x551.jpg
Feature MNEMONICS, sebuah sistem dimana anda bisa menggabungkan item-item langka untuk menciptakan sebuah efek menguntungkan, seperti meningkatnya perolehan experience untuk waktu satu jam ke depan, juga ada di dalam game ini. Tetapi saya sendiri cukup kesulitan untuk menemukan item-item langka ini. Perlu sebuah pengorbanan waktu yang cukup besar untuk memainkan misi yang sama terus-menerus dan mendapatkan komponen item langkanya.
Keunikan Project Legacy
http://www.jagatreview.com/wp-content/uploads/2010/10/Project-Legacy-on-Facebook_1287071102417_R-600x552.jpg
Cukup banyak poin yang mendapatkan penilaian yang cukup baik dari saya pribadi. Saya sangat suka dengan atmosfer Assassin Creed nya yang sangat kental, dengan semua elemen dan plot yang pernah saya temukan di Assassin Creed yang pertama dan kedua. Game ini juga menawarkan sebuah pengalaman interaktif dimana terkadang Abstergo mengirimkan email berisi pertanyaan yang cukup membuat kita tertarik untuk mengirimkan balasannya. Dan tidak hanya sekedar sebuah game click, karena jika diperhatikan dengan seksama setiap tulisan yang muncul ketika kita menekan tombol EXECUTE pada sebuah misi, maka kita melihat sebuah jalinan cerita yang dibuat dengan cukup apik. Tidak hanya itu, sistem ACHIEVEMENTS yang biasa kita temukan pada game-game konsol next gen juga membuat segala sesuatunya lebih menarik dan menantang.
</div>
Siapa yang tidak mengenal game Assassin Creed yang cukup fenomenal? Game yang dirilis untuk konsol next gen dan PC ini memang menawarkan sebuah gameplay yang unik, sebuah action-platform berbeda yang disandingkan dengan tipikal lingkungan yang bisa dijelajahi dengan bebas. Game ini juga menawarkan sebuah plot yang cukup berbobot dengan elemen sejarah dan agama yang kental di dalamnya. Serta, tentu saja sebuah setting kota-kota penting di masa sejarah yang penuh dengan details yang mengagumkan.
Untuk bermain bisa langsung click link ini (http://apps.facebook.com/projectlegacy/).
[/spoiler][spoiler=open this] for Review by Jagat Review:
Kesan Pertama
Saya sendiri sudah pernah memainkan game Assassin Creed yang pertama dan kedua hingga selesai, maka saya berangkat dengan ekspektasi yang cukup tinggi untuk terhadap game versi Facebook ini. Dengan sebuah langkah sederhana, mengetik kata Project Legacy pada kolom search di akun Facebook, saya langsung dihadapkan pada sebuah interface game yang meninggalkan kesan pertama yang cukup baik bagi saya pribadi.
http://www.jagatreview.com/wp-content/uploads/2010/10/Project-Legacy-on-Facebook_1287127270757-600x552.jpg
Sebuah logo Abstergo langsung menyambut saya dengan interface loading yang cukup mengingatkan saya pada proses sync memori pada game Assasssin Creed untuk konsol next gen. Kesan yang cukup membuat saya merasa bahwa saya adalah seorang test subject yang sedang dimanfaatkan oleh Abstergo untuk menggali informasi-informasi berharga tentang leluhur saya yang seorang Assassin. First Impressions : Cukup Baik.
Mulai Bermain
http://www.jagatreview.com/wp-content/uploads/2010/10/Project-Legacy-on-Facebook_1287070925408_R-600x553.jpg
Ketika pertama kali game ini mulai menampilkan interface permainannya yang pertama, saya belum memiliki gambaran sama sekali tipe gameplay apa yang akan ditampilkan di dalamnya. Walaupun saya sendiri sudah pernah membaca informasi bahwa game ini akan berbasiskan web-based game yang pada dasarnya adalah game yang mengandalkan klik mouse untuk menghasilkan konsekuensi dari tindakan tertentu, saya tetap mengharapkan sesuatu yang lebih dari Ubisoft. Apakah saya akan dikecewakan atau malah berbahagia karenanya?
http://www.jagatreview.com/wp-content/uploads/2010/10/Project-Legacy-on-Facebook_1287071056567_R-600x552.jpg
Pada saat interface tersebut selesai dimunculkan, saya menemukan banyak sekali kotak dengan animasi gambar khas Assassin Creed yang cukup kental di dalamnya, dan beberapa angka di sana-sini yang cukup membingungkan dan untuk sementara ini tidak memiliki arti apa-apa. Tetapi untungnya, game ini menyediakan Tutorial awal untuk mengajarkan secara garis besar apa sebenarnya yang harus dilakukan dan ditawarkan dalam game ini. Sementara unsur web-based click game seperti layaknya game seperti Mafia Wars sudah mulai menjadi sebuah kejelasan. Tetapi tidak mengurungkan niat saya untuk menyusurinya. Dan sebuah petualangan dalam dunia Project Legacy pun dimulai.
Variabel dan Sistem Permainan
http://www.jagatreview.com/wp-content/uploads/2010/10/Project-Legacy-on-Facebook_1287071071907_R1-600x552.jpg
Setelah melewati sebuah tutorial yang cukup singkat, saya menemukan bahwa ada beberapa variabel yang akan berperan penting untuk menentukan jalannya permainan di dalam game Project Legacy ini. Pada pojok atas saya menemukan banyak angka-angka yang menunjukkan level karakter, mata uang Florins (mata uang sama yang berada di dalam AC I dan II), attribute status, Action Point (AP), waktu countdown AP, sebuah logo notifikasi pesan, dan tulisan yang cukup membuat saya terkejut, OPEN BETA. Iya, sepertinya Project Legacy ini masih merupakan versi beta atau versi percobaan awal, sehingga tidak mengherankan apabila belum semua feature dapat terbuka di versi ini.
http://www.jagatreview.com/wp-content/uploads/2010/10/Project-Legacy-on-Facebook_1287071493341_R-600x553.jpg
Gameplay yang ditawarkan sebenarnya cukup sederhana pada awalnya, yang saya harus lakukan adalah mencapai sinkronisasi 100 persen dalam setiap misi melalui pilihan �EXECUTE� yang tersedia di dalam setiap misi. Setiap kita menekan tombol �EXECUTE�, sejumlah persentase sinkronisasi akan mulai terisi.
Tombol �EXECUTE� ini membutuhkan jumlah AP tersendiri agar dapat dijalankan, dan sebagai konsekuensinya saya akan mendapatkan sejumlah Florins untuk uang dan Experience untuk menaikkan level karakter saya. Ketika sebuah misi sukses tersinkronisasi sampai 100 persen, saya harus lompat ke misi selanjutnya dan melakukan hal yang sama kembali, dalam tempo yang cukup repetitif. Seiring dengan semakin banyak misi yang berhasil saya selesaikan, maka saya berhasil mendapatkan Exprience yang cukup untuk menaikkan level karakter.
Menaikkan Level
http://www.jagatreview.com/wp-content/uploads/2010/10/Project-Legacy-on-Facebook_1287071089214_R-600x553.jpg
Ketika bar exprience sudah terisi penuh, ada dua keuntungan yang karakter saya dapatkan. Yang pertama adalah Action Points (AP) yang terisi ulang kembali, dan yang kedua ada point attributes yang bisa didistribusikan sesuka hati kita pada atribut yang kita inginkan. Ada empat atribut yang bisa ditingkatkan yaitu :
Endurance � setiap 10 point akan meningkatkan plus 1 AP setiap kali naik level
Usury � Setiap point akan meningkatkan persentase 1% Florins yang didapatkan
Sleight � Setiap point akan meningkatkan persentase 0.2% untuk mendapatkan Item
Diligence � Setiap 10 point akan menambahkan ekstra 1 Crafting Slot.
Pada awalnya saya hanya mengerti dua attribut yang cukup familiar dengan apa yang selama ini saya mainkan, yakni AP dan Florins yang merupakan komponen utama misi-misi selama ini. Sedangkan untuk Item dan Crafting Slot belum sama sekali tersentuh. Dua buah skill yang baru akan sangat diperlukan ke depannya. Pada mula permainan, leveling up karakter menjadi sesuatu yang sangat mudah dilakukan. Seiriing dengan perkembangan cerita dan lebih terbukanya misi untuk dimainkan dan dipilih, menaikkan level karakter memerlukan lebih banyak usaha dibandingkan sebelumnya.
Semakin lama, semakin kompleks
http://www.jagatreview.com/wp-content/uploads/2010/10/Project-Legacy-on-Facebook_1287128785917-600x553.jpg
Ketika saya terus memainkan game, saya mulai merasakan kompleksitas di dalamnya. Berbagai elemen yang sebelumnya tidak ada, kemudian perlahan-lahan muncul dan mendominasi permainan. Salah satunya adalah ITEM (person, equipment, materials) yang muncul sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan sebuah misi. Anda dapat mencari item-item yang diperlukan dengan memainkan misi-misi sebelumnya atau langsung membelinya dengan florins yang Anda miliki, walaupun terkadang saya menemukan bahwa florins saya sebenarnya tidak terlalu cukup untuk membeli semua item yang diperlukan. Oleh karena itu, saya sering mengulang misi-misi terdahulu untuk mendapatkan item dan uang yang cukup untuk misi selanjutnya. Untungnya game ini menyediakan shortcut secara otomatis untuk pergi dan kembali ke misi yang saya inginkan. Saya sebenarnya memiliki opsi untuk melakukan CRAFTING untuk membuat item yang mahal, tetapi saya pribadi lebih memilih untuk mencarinya.
AP (Action Point) yang diperlukan untuk setiap misi semakin lama semakin bertambah besar, dan seringkali tidak akan cukup untuk menyelesaikan sebuah misi dengan cepat. Saya harus menunggu countdown time AP yang hanya memberikan 1 angka AP setiap 2 menit countdown time.
http://www.jagatreview.com/wp-content/uploads/2010/10/Project-Legacy-on-Facebook_1287071462821_R-600x554.jpg
Salah satu poin tambahan yang lain adalah hadirnya sebuah feature TERRITORIES yang memungkinkan saya untuk membeli sebuah tempat yang tentu saja memberikan keuntungan tersendiri. Tempat-tempat yang saya beli akan menghasilkan uang dalam jumlah tertentu yang dapat diambil dalam kurun waktu yang cukup lama sekitar 8 atau 24 jam permainan.
http://www.jagatreview.com/wp-content/uploads/2010/10/Project-Legacy-on-Facebook_1287071413650_R-600x551.jpg
Feature MNEMONICS, sebuah sistem dimana anda bisa menggabungkan item-item langka untuk menciptakan sebuah efek menguntungkan, seperti meningkatnya perolehan experience untuk waktu satu jam ke depan, juga ada di dalam game ini. Tetapi saya sendiri cukup kesulitan untuk menemukan item-item langka ini. Perlu sebuah pengorbanan waktu yang cukup besar untuk memainkan misi yang sama terus-menerus dan mendapatkan komponen item langkanya.
Keunikan Project Legacy
http://www.jagatreview.com/wp-content/uploads/2010/10/Project-Legacy-on-Facebook_1287071102417_R-600x552.jpg
Cukup banyak poin yang mendapatkan penilaian yang cukup baik dari saya pribadi. Saya sangat suka dengan atmosfer Assassin Creed nya yang sangat kental, dengan semua elemen dan plot yang pernah saya temukan di Assassin Creed yang pertama dan kedua. Game ini juga menawarkan sebuah pengalaman interaktif dimana terkadang Abstergo mengirimkan email berisi pertanyaan yang cukup membuat kita tertarik untuk mengirimkan balasannya. Dan tidak hanya sekedar sebuah game click, karena jika diperhatikan dengan seksama setiap tulisan yang muncul ketika kita menekan tombol EXECUTE pada sebuah misi, maka kita melihat sebuah jalinan cerita yang dibuat dengan cukup apik. Tidak hanya itu, sistem ACHIEVEMENTS yang biasa kita temukan pada game-game konsol next gen juga membuat segala sesuatunya lebih menarik dan menantang.
</div>