Reporter
21st April 2011, 02:54 PM
http://images.detik.com/content/2011/04/21/1036/mesinTPT.jpeg
Jakarta - Komitmen Jepang terhadap program bantuan hibah khususnya bidang industri untuk Indonesia masih tetap berlanjut. Meskipun Negeri Matahari Terbit itu masih mengalami kesulitan karena bencana gempa dan tsunami.
"Tetap jalan terus, selain bioethanol, satu lagi bidang tekstil. Ada juga semen itu sudah implementasi," kata Direktur Jenderal Industri Basis Manufaktur Kementerian Perindustrian Panggah Susanto di kantornya, Kamis (21/4/2011).
Ia menjelaskan, komitmen dana untuk program hibah industri dari Jepang untuk Semen sebesar Rp 150 miliar, tekstil Rp 100 miliar dan bioethanol US$ 16 juta.
"Kita juga sedang rintis (program hibah) soal gasifikasi batubara dengan Jepang," katanya.
Bantuan mengenai program hibah gasifikasi dari Jepang saat ini masih terus dijajaki. Kedua negara mencari mitra perusahaan dan lokasi yang cocok untuk program tersebut.
"Mereka tetap komit, gasifikasi batubara masih penjajakan. Lokasinya sedang dicari," katanya.
Seperti diketahui hari ini Jepang melalui New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) memastikan pencairan hibah berupa peralatan mesin pengolah molases (tetes gula) menjadi bioethanol senilai US$ 16 juta. Proyek ini sudah dirintis sejak 2 tahun lalu dengan konsep pengembangan pabrik gula terintegrasi dengan bioethanol.
Proyek ini dilaksanakan melalui proyek pembangunan pabrik bioethanol oleh PTPN X melalui kerjasama Government to Government, totalnya menelan dana hingga US$ 25,5 juta. Sebanyak US$ 9,5 juta dibiayai dari dana sendiri PTPN X.
sumber: http://www.detikfinance.com/read/2011/04/21/140435/1622787/1036/pasca-tsunami-jepang-masih-bisa-beri-ri-hibah?f9911023
Jakarta - Komitmen Jepang terhadap program bantuan hibah khususnya bidang industri untuk Indonesia masih tetap berlanjut. Meskipun Negeri Matahari Terbit itu masih mengalami kesulitan karena bencana gempa dan tsunami.
"Tetap jalan terus, selain bioethanol, satu lagi bidang tekstil. Ada juga semen itu sudah implementasi," kata Direktur Jenderal Industri Basis Manufaktur Kementerian Perindustrian Panggah Susanto di kantornya, Kamis (21/4/2011).
Ia menjelaskan, komitmen dana untuk program hibah industri dari Jepang untuk Semen sebesar Rp 150 miliar, tekstil Rp 100 miliar dan bioethanol US$ 16 juta.
"Kita juga sedang rintis (program hibah) soal gasifikasi batubara dengan Jepang," katanya.
Bantuan mengenai program hibah gasifikasi dari Jepang saat ini masih terus dijajaki. Kedua negara mencari mitra perusahaan dan lokasi yang cocok untuk program tersebut.
"Mereka tetap komit, gasifikasi batubara masih penjajakan. Lokasinya sedang dicari," katanya.
Seperti diketahui hari ini Jepang melalui New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) memastikan pencairan hibah berupa peralatan mesin pengolah molases (tetes gula) menjadi bioethanol senilai US$ 16 juta. Proyek ini sudah dirintis sejak 2 tahun lalu dengan konsep pengembangan pabrik gula terintegrasi dengan bioethanol.
Proyek ini dilaksanakan melalui proyek pembangunan pabrik bioethanol oleh PTPN X melalui kerjasama Government to Government, totalnya menelan dana hingga US$ 25,5 juta. Sebanyak US$ 9,5 juta dibiayai dari dana sendiri PTPN X.
sumber: http://www.detikfinance.com/read/2011/04/21/140435/1622787/1036/pasca-tsunami-jepang-masih-bisa-beri-ri-hibah?f9911023