cack
6th July 2010, 05:00 AM
http://www.tribunnews.com/foto/berita/2010/7/5/rumah.jpg
TRIBUNNEWS.COM, LHOKNIBONG -- Karena tidak ditempati dengan alasan takut, dua unit rumah dinas guru untuk SD Desa Blang Seunong, Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur yang dibangun tahun 2008, kini menjadi �rumah hantu�. Rumah tersebut berantakan dan tidak terawat sama sekali. Awalnya, rumah dinas yang diperuntukan untuk SD pedalaman tersebut, bertujuan mempermudah guru yang ditugaskan mengajar di sana.
Amatan Serambi, dua unit rumah dinas berderet sejajar di sebelah kanan gedung sekolah terlihat kusam. Sementara tiga unit rumah dinas guru lain, yang berada di sisi kiri sekolah ditempati dewan guru di sana. Ruangan rumah dinas juga terkesan jorok dan tidak terawat.
Kondisi tersebut terungkap saat kunjungan kerja rombongan anggota DPD RI asal Aceh. Mereka adalah Tgk Abdurrahman BTM, Bachrum Manyak, dan Ahmad Farhan Hamid, juga ikut serta Ketua DPRK Aceh Timur Tgk Alauddin, Asisten II Pemkab Aceh Timur Ir M Yasin, Ketua Pemuda Pante Bidari Abdul Hadi Abidin, Camat Pante Bidari Burhanuddin, Kadis Kesehatan Aceh H Aiyub SKM, dan Kadis Pendidikan Agussalim SH.
Prio Rahardjo, salah seorang guru di sana menyebutkan, dua unit rumah dinas memang tidak ditempati, karena dewan guru yang kebanyakan perempuan disatukan di rumah dinas yang berada di sisi kiri gedung sekolah. �Itu dibangun tahun 2008. Tidak ditempati, karena guru-guru wanita takut bila tinggal sendirian,� kata Rahardjo.
Rahardjo menyebutkan, jumlah siswa yang belajar di SD Blang Seunong mencapai 161 orang, mereka berasal dari Desa Pante Labu, Suka Damai, serta Blang Seunong sendiri. Untuk guru yang mengajar, termasuk PNS mencapai 12 orang.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh Timur, Agussalim SH di sela sela kunjungan itu membenarkan rumah dinas tidak ditempati, dengan alasan takut tinggal sendirian. Ia juga menegaskan, guru di sana tidak kurang. Saat ditanya menyangkut program pembangunan sekolah SMP di kawasan pedalaman itu, Agussalim mengatakan, tahun ini belum mungkin. Ia juga berharap anggota DPD RI yang telah berkunjung ke sana dapat membantu memperjuangkan dana pembangunan sekolah tersebut.(is)
:mimisan:
TRIBUNNEWS.COM, LHOKNIBONG -- Karena tidak ditempati dengan alasan takut, dua unit rumah dinas guru untuk SD Desa Blang Seunong, Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur yang dibangun tahun 2008, kini menjadi �rumah hantu�. Rumah tersebut berantakan dan tidak terawat sama sekali. Awalnya, rumah dinas yang diperuntukan untuk SD pedalaman tersebut, bertujuan mempermudah guru yang ditugaskan mengajar di sana.
Amatan Serambi, dua unit rumah dinas berderet sejajar di sebelah kanan gedung sekolah terlihat kusam. Sementara tiga unit rumah dinas guru lain, yang berada di sisi kiri sekolah ditempati dewan guru di sana. Ruangan rumah dinas juga terkesan jorok dan tidak terawat.
Kondisi tersebut terungkap saat kunjungan kerja rombongan anggota DPD RI asal Aceh. Mereka adalah Tgk Abdurrahman BTM, Bachrum Manyak, dan Ahmad Farhan Hamid, juga ikut serta Ketua DPRK Aceh Timur Tgk Alauddin, Asisten II Pemkab Aceh Timur Ir M Yasin, Ketua Pemuda Pante Bidari Abdul Hadi Abidin, Camat Pante Bidari Burhanuddin, Kadis Kesehatan Aceh H Aiyub SKM, dan Kadis Pendidikan Agussalim SH.
Prio Rahardjo, salah seorang guru di sana menyebutkan, dua unit rumah dinas memang tidak ditempati, karena dewan guru yang kebanyakan perempuan disatukan di rumah dinas yang berada di sisi kiri gedung sekolah. �Itu dibangun tahun 2008. Tidak ditempati, karena guru-guru wanita takut bila tinggal sendirian,� kata Rahardjo.
Rahardjo menyebutkan, jumlah siswa yang belajar di SD Blang Seunong mencapai 161 orang, mereka berasal dari Desa Pante Labu, Suka Damai, serta Blang Seunong sendiri. Untuk guru yang mengajar, termasuk PNS mencapai 12 orang.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh Timur, Agussalim SH di sela sela kunjungan itu membenarkan rumah dinas tidak ditempati, dengan alasan takut tinggal sendirian. Ia juga menegaskan, guru di sana tidak kurang. Saat ditanya menyangkut program pembangunan sekolah SMP di kawasan pedalaman itu, Agussalim mengatakan, tahun ini belum mungkin. Ia juga berharap anggota DPD RI yang telah berkunjung ke sana dapat membantu memperjuangkan dana pembangunan sekolah tersebut.(is)
:mimisan: