phantom21
5th July 2010, 05:38 AM
Lengkap sudah sepi ini mengurung sendiriku.
Terkulai di kunyah nelangsa yang berapi - api.
Menyusuri jalan lenggang,
Bersimpah angan tanpa tujuan
Dalam derap gerimis yang pongah dan menghujam.
Terbuai wajahmu menyusup bertubi - tubi.
Membawa sebaris kata bahagia yang menenggelamkan nurani.
Di atas pengharapan tak berkesudahan.
Tentang rindu kusam.
Tentang cinta terbuang.
Mengutip satu namamu diantara keluh kesah.
Gundah, gelisah, dan air mata.
Masihkah ada sedikit senyum darimu. ??
Di batas penantian ku yang kini makin terbata.
Jika masih ada ruang di hatimu untukku.
Sedikit saja, tolong berbicaralah.
Pada tanah menentang.
Pada pohon - pohon rindang.
Dan angin yang mengusik keangkuhan.
Setidaknya biar ada tanda yang bisa ku baca dan ku raba.
Janganlah sepi yang hadir.
Janganlah semu yang membeku.
Karena aku selalu berjalan menujumu.
Terkulai di kunyah nelangsa yang berapi - api.
Menyusuri jalan lenggang,
Bersimpah angan tanpa tujuan
Dalam derap gerimis yang pongah dan menghujam.
Terbuai wajahmu menyusup bertubi - tubi.
Membawa sebaris kata bahagia yang menenggelamkan nurani.
Di atas pengharapan tak berkesudahan.
Tentang rindu kusam.
Tentang cinta terbuang.
Mengutip satu namamu diantara keluh kesah.
Gundah, gelisah, dan air mata.
Masihkah ada sedikit senyum darimu. ??
Di batas penantian ku yang kini makin terbata.
Jika masih ada ruang di hatimu untukku.
Sedikit saja, tolong berbicaralah.
Pada tanah menentang.
Pada pohon - pohon rindang.
Dan angin yang mengusik keangkuhan.
Setidaknya biar ada tanda yang bisa ku baca dan ku raba.
Janganlah sepi yang hadir.
Janganlah semu yang membeku.
Karena aku selalu berjalan menujumu.