gusrus
5th January 2010, 04:36 PM
Kemarin di beberapa stasiun televisi memberitakan banyaknya sidak ke kantor-kantor pemerintah, pasca cuti akhir tahun, mendapati banyak PNS yang masih bolos di hari pertama seharusnya mereka masuk kerja.
Malamnya di Metro TV dalam satu acaranya mengangkat kembali kasus oknum Jaksa yang menggelapkan & mengedarkan 340 butir ekstasi hanya dihukum 1 (satu) tahun penjara, berbarengan dengan kasus itu ada seorang sopir bernama Amir Machmud ketika ada suatu razia kedapatan disakunya 1 (satu) butir ekstasi, maka si Amir ini di hukum hakim dengan pidana penjara 4 (empat) tahun ! gilanya lagi tanpa melalui sidang pengadilan yang �normal�, namun langsung diputuskan sepihak oleh hakim. Celakanya ketika Pak Hakim diinterview TV, mengapa menghukum si Jaksa nakal dengan hukuman yang �Super-super� ringan, maka si Hakim cuma nyengar-nyengir sambil berujar �dia (si Jaksa) kan cuma tergelincir, dan hanya melakukan keteledoran dalam menjalankan tugas.� Pertanyaannya : mengapa untuk si sopir dengan 1 butir ekstasi kok hukumannya 4 kali lipat dibanding si Jaksa dengan jumlah Ekstasi 340 kali lipat.
Di TV lainnya masih ramai dengan berita kontroversial pemberian mobil mewah untuk pejabat di tengah rakyatnya yang masih kere-kere.
Dari satu momen melihat berita di televisi saja, pikiran saya ajak menyimpulkan : APA SANGGUP BANGSA YANG MASIH BERWATAK SEPERTI INI BERSAING DENGAN CHINA DALAM PERDAGANGAN BEBAS!
Malamnya di Metro TV dalam satu acaranya mengangkat kembali kasus oknum Jaksa yang menggelapkan & mengedarkan 340 butir ekstasi hanya dihukum 1 (satu) tahun penjara, berbarengan dengan kasus itu ada seorang sopir bernama Amir Machmud ketika ada suatu razia kedapatan disakunya 1 (satu) butir ekstasi, maka si Amir ini di hukum hakim dengan pidana penjara 4 (empat) tahun ! gilanya lagi tanpa melalui sidang pengadilan yang �normal�, namun langsung diputuskan sepihak oleh hakim. Celakanya ketika Pak Hakim diinterview TV, mengapa menghukum si Jaksa nakal dengan hukuman yang �Super-super� ringan, maka si Hakim cuma nyengar-nyengir sambil berujar �dia (si Jaksa) kan cuma tergelincir, dan hanya melakukan keteledoran dalam menjalankan tugas.� Pertanyaannya : mengapa untuk si sopir dengan 1 butir ekstasi kok hukumannya 4 kali lipat dibanding si Jaksa dengan jumlah Ekstasi 340 kali lipat.
Di TV lainnya masih ramai dengan berita kontroversial pemberian mobil mewah untuk pejabat di tengah rakyatnya yang masih kere-kere.
Dari satu momen melihat berita di televisi saja, pikiran saya ajak menyimpulkan : APA SANGGUP BANGSA YANG MASIH BERWATAK SEPERTI INI BERSAING DENGAN CHINA DALAM PERDAGANGAN BEBAS!