atheis
7th April 2011, 09:47 AM
http://image.tempointeraktif.com/?id=70841&width=274 (http://image.tempointeraktif.com/?id=70841&width=490)
TEMPO/Edi Wahyono
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kapolres Jakarta Selatan, Komisaris Bersar Gatot Edy, membenarkan bahwa Irzen Octa, Sekretaris Jenderal Partai Pembangunan Bangsa yang tewas diduga disiksa debt collector Citibank, meninggal karena benturan benda tumpul.
Gatot Edy yang ditemui di sela rapat dengan Komisi Keuangan DPR RI, Rabu 6 April 2011, tak mengelak dengan dokumen yang ditunjukkan Tempokepadanya. "Tapi ini kan yang sementara", ujarnya.
Dalam dokumen hasil pemeriksaan terhadap Irzen Octa yang dikeluarkan Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu disebutkan bahwa Octa meninggal akibat pecahnya pembuluh darah di bagian otak. Pecahnya pembuluh darah ini karena Octa mengalami benturan benda tumpul. Bagian hidung pria, 50 tahun ini juga ditemukan bekas luka. Selain itu, ditemukan juga bekas cucuran darah yang keluar dari kedua lubang hidungnya.
Dalam laporan yang ditandatangani oleh Dr. Ade Firmansyah itu, Octa juga diketahui tewas karena lemas. Wajah Octa disebutkan berwarna ungu gelap. Demikian juga dengan kuku jari tangan dan kakinya.
Selain itu di dalam tubuh korban juga terdapat luka lebam di bagian belakang. Namun, laporan itu juga memberi catatan bahwa untuk membuktikan laporan ini diperlukan konfirmasi melalui pemeriksaan lebih lanjut.
Menanggapi dokumen ini, Gatot Edy tak membantahnya. "Yang kami miliki versi finalnya," ujar Gatot. Ia pun tak menyangkal bahwa dokumen tersebut ditandatangani oleh Dr Ade Firmansyah. "Ya, dokter yang memeriksa itu," ujarnya.
Dalam rapat itu sendiri, Gatot enggan menyebutkan hasil pemeriksaan terhadap penyebab kematian Irzen Octa. Gatot mengatakan, "Yang berhak untuk membuka itu hanya pengadilan," ujarnya. Ia sendiri mengatakan bahwa sampai saat ini polisi masih mendalami penyebab dan pelaku penyiksaan Irzen.
FEBRIYAN
~ SUMBER ~! (http://www.tempointeraktif.com/hg/hukum/2011/04/06/brk,20110406-325689,id.html)
TEMPO/Edi Wahyono
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kapolres Jakarta Selatan, Komisaris Bersar Gatot Edy, membenarkan bahwa Irzen Octa, Sekretaris Jenderal Partai Pembangunan Bangsa yang tewas diduga disiksa debt collector Citibank, meninggal karena benturan benda tumpul.
Gatot Edy yang ditemui di sela rapat dengan Komisi Keuangan DPR RI, Rabu 6 April 2011, tak mengelak dengan dokumen yang ditunjukkan Tempokepadanya. "Tapi ini kan yang sementara", ujarnya.
Dalam dokumen hasil pemeriksaan terhadap Irzen Octa yang dikeluarkan Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu disebutkan bahwa Octa meninggal akibat pecahnya pembuluh darah di bagian otak. Pecahnya pembuluh darah ini karena Octa mengalami benturan benda tumpul. Bagian hidung pria, 50 tahun ini juga ditemukan bekas luka. Selain itu, ditemukan juga bekas cucuran darah yang keluar dari kedua lubang hidungnya.
Dalam laporan yang ditandatangani oleh Dr. Ade Firmansyah itu, Octa juga diketahui tewas karena lemas. Wajah Octa disebutkan berwarna ungu gelap. Demikian juga dengan kuku jari tangan dan kakinya.
Selain itu di dalam tubuh korban juga terdapat luka lebam di bagian belakang. Namun, laporan itu juga memberi catatan bahwa untuk membuktikan laporan ini diperlukan konfirmasi melalui pemeriksaan lebih lanjut.
Menanggapi dokumen ini, Gatot Edy tak membantahnya. "Yang kami miliki versi finalnya," ujar Gatot. Ia pun tak menyangkal bahwa dokumen tersebut ditandatangani oleh Dr Ade Firmansyah. "Ya, dokter yang memeriksa itu," ujarnya.
Dalam rapat itu sendiri, Gatot enggan menyebutkan hasil pemeriksaan terhadap penyebab kematian Irzen Octa. Gatot mengatakan, "Yang berhak untuk membuka itu hanya pengadilan," ujarnya. Ia sendiri mengatakan bahwa sampai saat ini polisi masih mendalami penyebab dan pelaku penyiksaan Irzen.
FEBRIYAN
~ SUMBER ~! (http://www.tempointeraktif.com/hg/hukum/2011/04/06/brk,20110406-325689,id.html)