fairypotter
5th April 2011, 09:22 AM
http://www.planethijau.com/mod.php?mod=publisher&op=superbig&sbig=701.jpg
Memantau udara tidak selalu harus menggunakan peralatan dengan teknologi yang canggih. Alam telah menyediakan sebuah ''alat'' yang tidak membutuhkan biaya operasional dan perawatan yang memakan biaya.
Bandara internasional D�sseldorf di Jerman lebih memilih menggunakan lebah madu sebagai indikator ada tidaknya racun atau polutan udara di sekitarnya. Secara rutin dua kali dalam setahun madu yang dihasilkan lebah-lebah tersebut dianalisa.
Menurut Jamie Ellis, asisten profesor entomologi (http://en.wikipedia.org/wiki/Entomology) di Laboratorium Penelitian dan Penyuluhan Lebah Madu, University of Florida di Gainesville Amerika Serikat, menegaskan bahwa metode monitoring udara dengan menggunakan lebah madu bisa dibilang baru. Tetapi menggunakan metode tersebut untuk diaplikasikan di seluruh dunia sebagai suatu alternatif pemantauan udara, dianggapnya masih terlalu dini. Masih diperlukan banyak pengambilan data agar bisa didapatkan kesimpulan yang tepat.
Namun dari hasil pengujian sampel madu yang didapat, menunjukkan tidak adanya substansi hidrokarbon dan logam berat. Bahkan madu yang diberi label Dusseldorf Natural tersebut mempunyai kualitas yang sama dengan madu yang dihasilkan dari tempat lain yang tidak ada aktivitas industrinya.
New York Times
Sumber..!!? (http://www.planethijau.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=46&artid=1326)
Memantau udara tidak selalu harus menggunakan peralatan dengan teknologi yang canggih. Alam telah menyediakan sebuah ''alat'' yang tidak membutuhkan biaya operasional dan perawatan yang memakan biaya.
Bandara internasional D�sseldorf di Jerman lebih memilih menggunakan lebah madu sebagai indikator ada tidaknya racun atau polutan udara di sekitarnya. Secara rutin dua kali dalam setahun madu yang dihasilkan lebah-lebah tersebut dianalisa.
Menurut Jamie Ellis, asisten profesor entomologi (http://en.wikipedia.org/wiki/Entomology) di Laboratorium Penelitian dan Penyuluhan Lebah Madu, University of Florida di Gainesville Amerika Serikat, menegaskan bahwa metode monitoring udara dengan menggunakan lebah madu bisa dibilang baru. Tetapi menggunakan metode tersebut untuk diaplikasikan di seluruh dunia sebagai suatu alternatif pemantauan udara, dianggapnya masih terlalu dini. Masih diperlukan banyak pengambilan data agar bisa didapatkan kesimpulan yang tepat.
Namun dari hasil pengujian sampel madu yang didapat, menunjukkan tidak adanya substansi hidrokarbon dan logam berat. Bahkan madu yang diberi label Dusseldorf Natural tersebut mempunyai kualitas yang sama dengan madu yang dihasilkan dari tempat lain yang tidak ada aktivitas industrinya.
New York Times
Sumber..!!? (http://www.planethijau.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=46&artid=1326)