View Full Version : 10 Monster Laut, Berbahaya dan Menyeramkan
yahooman
28th March 2011, 09:47 PM
Menghabiskan waktu liburan bersantai di pinggir pantai dan berenang di tepi laut memang sangat menyenangkan. Atau bagi anda yang hobby menyelam, mengamati pemandangan dasar laut dengan warna dan hewan-hewan laut yang beraneka ragam, akan menjadi pengalaman yang sangat bernilai.
Tapi pernahkan terbayang mahluk-mahluk yang hidup di laut yang sangat dalam, mungkin sampai dengan kedalaman ribuan meter. Sosok binatang laut yang berbeda dan dengan wajah yang menyeramkan akan banyak kita temukan disana. Tapi berhati-hatilah, karena mereka berbahaya.
Beberapa dari mereka mempunyai gigi tajam yang menakutkan, ada juga yang memiliki senjata mematikan berupa racun yang dalam satu menit dapat membunuh mangsa maupun musuh yang mengancam, bahkan ada juga yang memiliki sosok menyeramkan layaknya monster dalam film horor.
Seperti apa dan siapa saja yang termasuk dalam 10 monster laut menyeramkan. Silahkan amati sosok mereka dibawah ini yang berhasil diabadikan oleh para penyelam profesional.
http://kasakusuk.com/filez/imagecache/node-insert/img/2010/10/10-monster-laut-berbahaya-dan-menyeramkan-5944.jpg
'La Sabina', ikan predator yang mengerikan dengan tubuh halus beserta gigi-gigi yang tajam dan besar. Memiliki panjang sekitar 15 cm.
http://kasakusuk.com/filez/imagecache/node-insert/img/10-monster-laut-berbahaya-dan-menyeramkan-5945.jpg
Senjata utamanya berupa gigi-gigi kecil yang tajam, 'Angle Fish' hidup di dasar laut dengan lingkungan yang mengerikan.
http://kasakusuk.com/filez/imagecache/node-insert/img/10-monster-laut-berbahaya-dan-menyeramkan-5946.jpg
Meskipun hanya seukuran bola golf, gurita 'Sinekolchaty' memiliki senjata yang sangat mematikan, racun yang sangat kuat dapat membunuh lawan yang jauh lebih besar hanya dengan sekali tusukan salah satu dari delapan lengannya, dan racun yang dimiliki gurita 'Sinekolchaty' tidak ada penawarnya.
http://kasakusuk.com/filez/imagecache/node-insert/img/10-monster-laut-berbahaya-dan-menyeramkan-5947.jpg
Ikan yang mengerikan ini hidup diperairan tropis dan beriklim dingin, tetapi para penyelam tidak akan dapat berhadapan langsung dengan ikan ini karena mereka hidup dikedalaman hingga 5000 meter.
http://kasakusuk.com/filez/imagecache/node-insert/img/10-monster-laut-berbahaya-dan-menyeramkan-5948.jpg
Ikan paus pembunuh yang mengerikan, makanan kesukaannya seperti anjing laut bahkan predator lain seperti ikan hiu.
http://kasakusuk.com/filez/imagecache/node-insert/img/10-monster-laut-berbahaya-dan-menyeramkan-5949.jpg
Telah dinyatakan punah, ikan 'Coelacanths' (ikan raja laut) sudah hidup sejak 400 juta tahun lamanya. Terakhir kali ditemukan pada tahun 1938.
http://kasakusuk.com/filez/imagecache/node-insert/img/10-monster-laut-berbahaya-dan-menyeramkan-5950.jpg
'Borodavchatka', ikan yang paling beracun. Disebut juga sebagai ikan yang pandai menyamar, hal ini dikarenakan bentuknya yang samar dengan karang didasar laut. 'Borodavchatka' tidak akan menyerang, tetapi jangan pernah menyentuhnya, karena racun pada tubuhnya akan melumpuhkan bahkan membunuh anda.
http://kasakusuk.com/filez/imagecache/node-insert/img/10-monster-laut-berbahaya-dan-menyeramkan-5951.jpg
Tidak banyak yang mengetahui tentang keberadaan cumi-cumi raksasa misterius yang hidup di perairan batubara-hitam yang sangat dalam di Samudra Pasifik. Mereka hanya dikenal karena legenda mistis nya dalam film-film bajak laut, sebagai moster besar yang muncul dari dalam air dan menghancurkan kapal laut. Pada kenyataan nya, mahluk ini dapat tumbuh sampai dengan 18 meter panjangnya dan berat sampai 900 kg.
http://kasakusuk.com/filez/imagecache/node-insert/img/10-monster-laut-berbahaya-dan-menyeramkan-5952.jpg
Dengan panjang sekitar 1.5 meter dan berat 10 kg, kepiting raja merah memiliki duri-duri tajam disekujur tubuhnya, seperti pisau dapat memotong dan mencabik-cabik musuhnya.
http://kasakusuk.com/filez/imagecache/node-insert/img/10-monster-laut-berbahaya-dan-menyeramkan-5953.jpg
'Sperm Whale' spesies paus bergigi yang paling besar, pada usia dewasa panjang tubuhnya bisa mencapai 18 meter.
Sumber (http://kasakusuk.com/10-monster-laut-berbahaya-dan-menyeramkan)
:wlc::wlc::wlc:
yahooman
28th March 2011, 09:48 PM
Sebelumnya ane mohon maaf kalo trit ane ini ternyata Repost
Dan Jangan lupa untuk di Rate dan tinggalkan Koment yang bermutu ndan
Melonnya ditunggu ya ndan
:melon::melon:
:wlc::wlc::wlc:
yahooman
28th March 2011, 09:50 PM
Tamabahan dari ndan Blue2583
Yang Coelacanths masih idup ndan..
Beritanya : (dari mbah Go**le)
Sabtu, 19 Mei 2007 telah ditemukan Ikan Raja Laut, jenis ikan purba yang dikenal dengan sebutan coelacanth (Coelecanth latemeria), dekat Pantai Malalayang, Manado, Sulawesi Utara. Penemuan ikan coelecanth di perairan Sulawesi Utara ini, merupakan penemuan kedua kalinya, setelah penemuan pertama terjadi pada 1998 di Pantai Manado Tua. Ikan, dengan panjang sekitar 130 cm, lebar 46 cm dengan bobot sekitar 50 kg, yang dianggap sudah punah 65 juta tahun silam ini ditemukan hidup-hidup oleh Yustinus Lahama dan anaknya Delfi Lahama, nelayan dari Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang.
Yustinus dan anaknya pada hari itu, pergi kelaut untuk memancing ikan untuk dikonsumsi sendiri. Setelah sekitar 5 menit menenggelamkan umpan ikan malalugis dikedalaman kira-kira 70 meter, mereka merasa kail tersangkut sesuatu yang besar. Setelah diangkat, mereka melihat ikan besar berwarna gelap berbintik-bintik putih tersangkut pada mata kail. Diceritakan oleh Yustinus "Saat tersangkut, ikan tersebut tampak tidak melakukan perlawanan, tetapi setelah diangkat dan ditaruh dalam perahu ikan itu berontak hingga merusak beberapa barang dalam perahu".
Yustinus awalnya tidak mengetahui jenis ikan apa yang baru saja ia peroleh, bahkan ia sempat akan memotong dan mengkonsumsi ikan tersebut. Secara kebetulan Darwin Papendeng karyawan Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi datang dan berhasil mencegah ikan itu dipotong. Darwin Papendeng mengenali ikan coelacanth itu, dengan segera ia menghubungi Dinas Perikanan Propinsi, Dinas Pariwisata dan media massa di Sulawesi Utara untuk mengabarkan penemuan coelacanth.
Penemuan ikan ini sangat menarik bagi Gubernur Sulawesi Utara Drs Sinyo H Sarundajang dan Menteri Perikanan dan Kelautan Freddy Numberi, yang kebetulan hari itu berada di Manado. Awalnya ikan ini ditaruh di Bahu Mall, tetapi untuk mempertahankan hidupnya agar bisa lebih lama, coelacanth segera dipindahkan ke kolam yang lebih baik, di rumah makan City Extra Kalasey.
"Penemuan ini membuat Sarundajang menjadi sangat terobsesi dan berencana menjadikan ikan coelacanth ini sebagai maskot pada World Ocean Conference di Manado tahun 2009 mendatang," dipaparkan Angelique Batuna, Project Leader WWF-Indonesia Bunaken Program.
Sangat disayangkan, ikan coelacanth tersebut akhirnya mati pada hari Minggu 20 Mei 2007 pk. 01.00 WITA setelah sekitar 17 jam bertahan hidup. Kini ikan tersebut sedang dalam proses pengawetan dan akan digunakan untuk penelitian.
Untuk mengetahui lebih spesifik tentang ikan tersebut, pemerintah kota Manado dan beberapa instansi terkait, sedang menunggu kedatangan seorang icthyologist (ahli ikan) dan hasil observasinya akan dipublikasikan dalam sebuah konperensi pers minggu depan.
Coelacanth (pisces latimeriidae) pertama kali muncul dalam kehidupan sekitar 400 juta tahun silam dalam bentuk fosil. Setelah sekitar 70 juta tahun lalu ikan ini tidak ditemukan lagi, sehingga para ahli menduga ikan itu telah punah. Ikan purba ini panjangnya bisa mencapai 2 meter dengan berat 100 kilogram. Ikan ini tidak bertelur, tapi melahirkan anak.
Ikan Coelacanth ditemukan pertama kali pada 23 Desember 1938 dari Laut India, tak jauh dari mulut Sungai Chalumna oleh Kapten Hendrick Goosen. Lalu oleh, kurator museum di East London, Marjorie Courtenay Latimer, ikan tersebut diserahkan kepada ahli ikan dari Universitas Rhodes, Prof. J.L.B. Smith. Maka akhirnya Untuk menghormati jasa Latimer dan Smith, ikan purba itu diberi nama Latimeria chalumnae smith. Habitat ikan Raja Laut ini diperkirakan berada pada kedalaman laut lebih dari 150 meter, perairan Kepulauan Komoro, sebelah barat Madagaskar. Tetapi sampai tahun 1990-an, beberapa individu tertangkap di perairan Mozambique, Madagaskar, dan Afrika Selatan dan pada 1998 untuk pertama kali tertangkap coelecanth spesies baru Coelacanth latimeria menadoensis pada jaring nelayan di perairan Manado Tua, Sulawesi Utara, yang spesimennya kini tersimpan di Museum Zoologi, Pusat Penelitian Biologi LIPI Cibinong.
Coelecanth sejak 18 Januari 1980 telah dimasukkan dalam Appendix I CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna), yang menyatakan ikan ini tidak boleh diperdagangkan antarnegara. Coelacanth berasal dari kata-kata Yunani; coelia (berongga) dan acanthus (duri), yang berarti ikan dengan duri berongga dan tergolong ke dalam ordo Coelacanth hiformes. Dipaparkan oleh Ika Rachmatika S., dkk., dari Pusat Penelitian Biologi LIPI ada perbedaan karakter morfologi dan genetika antara Coelecanth latimeria chalumnae yang ditemukan di Kepulauan Komoro dan Coelecanth latimeria menadoensis yang ditemukan di Manado.
Sumber (http://wwfid.panda.org/berita_fakta/highlights/hg_by_marine.cfm?3400/Penemuan-Ikan-Purba-dari-Jaman-Dinosaurus-di-Sulawesi-Utara)
zhili
29th March 2011, 04:10 AM
la sabina itu serupa ma viper g ndan :tanya:
nb:g nyangka sperm whale mpe sgtu gd :parno:
yahooman
29th March 2011, 11:26 AM
la sabina itu serupa ma viper g ndan :tanya:
nb:g nyangka sperm whale mpe sgtu gd :parno:
ane kurang tau ndan, kalo la sabina serupa vampir:tanya:
yahooman
29th March 2011, 02:44 PM
Sepi banget :sengsara:
bereketex
29th March 2011, 04:35 PM
woww sngaarr :takut:
zainbakhtiar
29th March 2011, 04:39 PM
ane kaget tuh liat yg angle fish
volix
29th March 2011, 04:42 PM
beh aneh2 dan serem ya ndan:gaktau:
ajaykyenz
29th March 2011, 07:16 PM
widih monster pada serem ndan:takut:
Exorcist
29th March 2011, 07:52 PM
weeww, , , serem2 amat mukanya ndan :eeek: :eeek:
yahooman
29th March 2011, 08:33 PM
weeww, , , serem2 amat mukanya ndan :eeek: :eeek:
namanya juga predator
yahooman
30th March 2011, 10:54 AM
beh aneh2 dan serem ya ndan:gaktau:
widih monster pada serem ndan:takut:
thanks udah mau koment di trit ane :d
AlMubarakah
30th March 2011, 11:59 AM
Semakin dalam perairan, semakin tak lazim hewan yang akan kita temui.
:ide:
yahooman
30th March 2011, 12:13 PM
Semakin dalam perairan, semakin tak lazim hewan yang akan kita temui.
:ide:
sepertinya iya :)
blue2583
30th March 2011, 12:33 PM
Yang Coelacanths masih idup ndan..
Beritanya : (dari mbah Go**le)
Sabtu, 19 Mei 2007 telah ditemukan Ikan Raja Laut, jenis ikan purba yang dikenal dengan sebutan coelacanth (Coelecanth latemeria), dekat Pantai Malalayang, Manado, Sulawesi Utara. Penemuan ikan coelecanth di perairan Sulawesi Utara ini, merupakan penemuan kedua kalinya, setelah penemuan pertama terjadi pada 1998 di Pantai Manado Tua. Ikan, dengan panjang sekitar 130 cm, lebar 46 cm dengan bobot sekitar 50 kg, yang dianggap sudah punah 65 juta tahun silam ini ditemukan hidup-hidup oleh Yustinus Lahama dan anaknya Delfi Lahama, nelayan dari Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang.
Yustinus dan anaknya pada hari itu, pergi kelaut untuk memancing ikan untuk dikonsumsi sendiri. Setelah sekitar 5 menit menenggelamkan umpan ikan malalugis dikedalaman kira-kira 70 meter, mereka merasa kail tersangkut sesuatu yang besar. Setelah diangkat, mereka melihat ikan besar berwarna gelap berbintik-bintik putih tersangkut pada mata kail. Diceritakan oleh Yustinus "Saat tersangkut, ikan tersebut tampak tidak melakukan perlawanan, tetapi setelah diangkat dan ditaruh dalam perahu ikan itu berontak hingga merusak beberapa barang dalam perahu".
Yustinus awalnya tidak mengetahui jenis ikan apa yang baru saja ia peroleh, bahkan ia sempat akan memotong dan mengkonsumsi ikan tersebut. Secara kebetulan Darwin Papendeng karyawan Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi datang dan berhasil mencegah ikan itu dipotong. Darwin Papendeng mengenali ikan coelacanth itu, dengan segera ia menghubungi Dinas Perikanan Propinsi, Dinas Pariwisata dan media massa di Sulawesi Utara untuk mengabarkan penemuan coelacanth.
Penemuan ikan ini sangat menarik bagi Gubernur Sulawesi Utara Drs Sinyo H Sarundajang dan Menteri Perikanan dan Kelautan Freddy Numberi, yang kebetulan hari itu berada di Manado. Awalnya ikan ini ditaruh di Bahu Mall, tetapi untuk mempertahankan hidupnya agar bisa lebih lama, coelacanth segera dipindahkan ke kolam yang lebih baik, di rumah makan City Extra Kalasey.
"Penemuan ini membuat Sarundajang menjadi sangat terobsesi dan berencana menjadikan ikan coelacanth ini sebagai maskot pada World Ocean Conference di Manado tahun 2009 mendatang," dipaparkan Angelique Batuna, Project Leader WWF-Indonesia Bunaken Program.
Sangat disayangkan, ikan coelacanth tersebut akhirnya mati pada hari Minggu 20 Mei 2007 pk. 01.00 WITA setelah sekitar 17 jam bertahan hidup. Kini ikan tersebut sedang dalam proses pengawetan dan akan digunakan untuk penelitian.
Untuk mengetahui lebih spesifik tentang ikan tersebut, pemerintah kota Manado dan beberapa instansi terkait, sedang menunggu kedatangan seorang icthyologist (ahli ikan) dan hasil observasinya akan dipublikasikan dalam sebuah konperensi pers minggu depan.
Coelacanth (pisces latimeriidae) pertama kali muncul dalam kehidupan sekitar 400 juta tahun silam dalam bentuk fosil. Setelah sekitar 70 juta tahun lalu ikan ini tidak ditemukan lagi, sehingga para ahli menduga ikan itu telah punah. Ikan purba ini panjangnya bisa mencapai 2 meter dengan berat 100 kilogram. Ikan ini tidak bertelur, tapi melahirkan anak.
Ikan Coelacanth ditemukan pertama kali pada 23 Desember 1938 dari Laut India, tak jauh dari mulut Sungai Chalumna oleh Kapten Hendrick Goosen. Lalu oleh, kurator museum di East London, Marjorie Courtenay Latimer, ikan tersebut diserahkan kepada ahli ikan dari Universitas Rhodes, Prof. J.L.B. Smith. Maka akhirnya Untuk menghormati jasa Latimer dan Smith, ikan purba itu diberi nama Latimeria chalumnae smith. Habitat ikan Raja Laut ini diperkirakan berada pada kedalaman laut lebih dari 150 meter, perairan Kepulauan Komoro, sebelah barat Madagaskar. Tetapi sampai tahun 1990-an, beberapa individu tertangkap di perairan Mozambique, Madagaskar, dan Afrika Selatan dan pada 1998 untuk pertama kali tertangkap coelecanth spesies baru Coelacanth latimeria menadoensis pada jaring nelayan di perairan Manado Tua, Sulawesi Utara, yang spesimennya kini tersimpan di Museum Zoologi, Pusat Penelitian Biologi LIPI Cibinong.
Coelecanth sejak 18 Januari 1980 telah dimasukkan dalam Appendix I CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna), yang menyatakan ikan ini tidak boleh diperdagangkan antarnegara. Coelacanth berasal dari kata-kata Yunani; coelia (berongga) dan acanthus (duri), yang berarti ikan dengan duri berongga dan tergolong ke dalam ordo Coelacanth hiformes. Dipaparkan oleh Ika Rachmatika S., dkk., dari Pusat Penelitian Biologi LIPI ada perbedaan karakter morfologi dan genetika antara Coelecanth latimeria chalumnae yang ditemukan di Kepulauan Komoro dan Coelecanth latimeria menadoensis yang ditemukan di Manado.
Sumber (http://wwfid.panda.org/berita_fakta/highlights/hg_by_marine.cfm?3400/Penemuan-Ikan-Purba-dari-Jaman-Dinosaurus-di-Sulawesi-Utara)
yahooman
30th March 2011, 12:45 PM
Yang Coelacanths masih idup ndan..
Beritanya : (dari mbah Go**le)
Sabtu, 19 Mei 2007 telah ditemukan Ikan Raja Laut, jenis ikan purba yang dikenal dengan sebutan coelacanth (Coelecanth latemeria), dekat Pantai Malalayang, Manado, Sulawesi Utara. Penemuan ikan coelecanth di perairan Sulawesi Utara ini, merupakan penemuan kedua kalinya, setelah penemuan pertama terjadi pada 1998 di Pantai Manado Tua. Ikan, dengan panjang sekitar 130 cm, lebar 46 cm dengan bobot sekitar 50 kg, yang dianggap sudah punah 65 juta tahun silam ini ditemukan hidup-hidup oleh Yustinus Lahama dan anaknya Delfi Lahama, nelayan dari Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang.
Yustinus dan anaknya pada hari itu, pergi kelaut untuk memancing ikan untuk dikonsumsi sendiri. Setelah sekitar 5 menit menenggelamkan umpan ikan malalugis dikedalaman kira-kira 70 meter, mereka merasa kail tersangkut sesuatu yang besar. Setelah diangkat, mereka melihat ikan besar berwarna gelap berbintik-bintik putih tersangkut pada mata kail. Diceritakan oleh Yustinus "Saat tersangkut, ikan tersebut tampak tidak melakukan perlawanan, tetapi setelah diangkat dan ditaruh dalam perahu ikan itu berontak hingga merusak beberapa barang dalam perahu".
Yustinus awalnya tidak mengetahui jenis ikan apa yang baru saja ia peroleh, bahkan ia sempat akan memotong dan mengkonsumsi ikan tersebut. Secara kebetulan Darwin Papendeng karyawan Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi datang dan berhasil mencegah ikan itu dipotong. Darwin Papendeng mengenali ikan coelacanth itu, dengan segera ia menghubungi Dinas Perikanan Propinsi, Dinas Pariwisata dan media massa di Sulawesi Utara untuk mengabarkan penemuan coelacanth.
Penemuan ikan ini sangat menarik bagi Gubernur Sulawesi Utara Drs Sinyo H Sarundajang dan Menteri Perikanan dan Kelautan Freddy Numberi, yang kebetulan hari itu berada di Manado. Awalnya ikan ini ditaruh di Bahu Mall, tetapi untuk mempertahankan hidupnya agar bisa lebih lama, coelacanth segera dipindahkan ke kolam yang lebih baik, di rumah makan City Extra Kalasey.
"Penemuan ini membuat Sarundajang menjadi sangat terobsesi dan berencana menjadikan ikan coelacanth ini sebagai maskot pada World Ocean Conference di Manado tahun 2009 mendatang," dipaparkan Angelique Batuna, Project Leader WWF-Indonesia Bunaken Program.
Sangat disayangkan, ikan coelacanth tersebut akhirnya mati pada hari Minggu 20 Mei 2007 pk. 01.00 WITA setelah sekitar 17 jam bertahan hidup. Kini ikan tersebut sedang dalam proses pengawetan dan akan digunakan untuk penelitian.
Untuk mengetahui lebih spesifik tentang ikan tersebut, pemerintah kota Manado dan beberapa instansi terkait, sedang menunggu kedatangan seorang icthyologist (ahli ikan) dan hasil observasinya akan dipublikasikan dalam sebuah konperensi pers minggu depan.
Coelacanth (pisces latimeriidae) pertama kali muncul dalam kehidupan sekitar 400 juta tahun silam dalam bentuk fosil. Setelah sekitar 70 juta tahun lalu ikan ini tidak ditemukan lagi, sehingga para ahli menduga ikan itu telah punah. Ikan purba ini panjangnya bisa mencapai 2 meter dengan berat 100 kilogram. Ikan ini tidak bertelur, tapi melahirkan anak.
Ikan Coelacanth ditemukan pertama kali pada 23 Desember 1938 dari Laut India, tak jauh dari mulut Sungai Chalumna oleh Kapten Hendrick Goosen. Lalu oleh, kurator museum di East London, Marjorie Courtenay Latimer, ikan tersebut diserahkan kepada ahli ikan dari Universitas Rhodes, Prof. J.L.B. Smith. Maka akhirnya Untuk menghormati jasa Latimer dan Smith, ikan purba itu diberi nama Latimeria chalumnae smith. Habitat ikan Raja Laut ini diperkirakan berada pada kedalaman laut lebih dari 150 meter, perairan Kepulauan Komoro, sebelah barat Madagaskar. Tetapi sampai tahun 1990-an, beberapa individu tertangkap di perairan Mozambique, Madagaskar, dan Afrika Selatan dan pada 1998 untuk pertama kali tertangkap coelecanth spesies baru Coelacanth latimeria menadoensis pada jaring nelayan di perairan Manado Tua, Sulawesi Utara, yang spesimennya kini tersimpan di Museum Zoologi, Pusat Penelitian Biologi LIPI Cibinong.
Coelecanth sejak 18 Januari 1980 telah dimasukkan dalam Appendix I CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna), yang menyatakan ikan ini tidak boleh diperdagangkan antarnegara. Coelacanth berasal dari kata-kata Yunani; coelia (berongga) dan acanthus (duri), yang berarti ikan dengan duri berongga dan tergolong ke dalam ordo Coelacanth hiformes. Dipaparkan oleh Ika Rachmatika S., dkk., dari Pusat Penelitian Biologi LIPI ada perbedaan karakter morfologi dan genetika antara Coelecanth latimeria chalumnae yang ditemukan di Kepulauan Komoro dan Coelecanth latimeria menadoensis yang ditemukan di Manado.
Sumber (http://wwfid.panda.org/berita_fakta/highlights/hg_by_marine.cfm?3400/Penemuan-Ikan-Purba-dari-Jaman-Dinosaurus-di-Sulawesi-Utara)
Ane pajang di pejwan ya ndan :d
blue2583
30th March 2011, 02:06 PM
Ane pajang di pejwan ya ndan :d
Makasih ndan udah dipajang di pejwan..:bye:
yahooman
30th March 2011, 03:13 PM
Makasih ndan udah dipajang di pejwan..:bye:
Masama ndan :)
yahooman
31st March 2011, 04:20 PM
Sundul ndan :bump:
yahooman
31st March 2011, 09:53 PM
sundul lagi ah :bump:
llMarbeLLall
1st April 2011, 07:24 PM
serem y ... aq phobia sma laut jdi ny :eeek:
blue2583
1st April 2011, 07:47 PM
sundul lagi ah :bump:
:boing:
Ane bantu ndan :boing: :boing: :boing: :boing: :boing: :boing:
yahooman
2nd April 2011, 10:26 AM
:boing:
Ane bantu ndan :boing: :boing: :boing: :boing: :boing: :boing:
bisa aja nih ndan :tersipu:
EllyTranHa
2nd April 2011, 10:51 AM
kalo cumi-cumi raksasa di legenda, namanya Kraken tuh :)
yahooman
2nd April 2011, 12:33 PM
kalo cumi-cumi raksasa di legenda, namanya Kraken tuh :)
thanks info ndan :)
googleman
5th April 2011, 06:45 PM
mengerikan :parno:
yahooman
9th April 2011, 02:27 PM
mengerikan :parno:
memang mengerikan ndan :takut:
VyO
13th April 2011, 07:54 PM
Sperm Whale << asli angker ndan ngerii bgt ni :eeek:
mummy
14th April 2011, 01:18 AM
:eeek: bru buka gambar pertama aja udah kaget ndan kgk brani coba buka yg laen :sengsara:
vBulletin® v3.8.14 by DRC, Copyright ©2000-2025, vBulletin Solutions Inc.