atheis
23rd March 2011, 07:48 PM
http://image.tempointeraktif.com/?id=44393&width=274 (http://image.tempointeraktif.com/?id=44393&width=490)
Ruhut Sitompul. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO Interaktif, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Demokrat, Ruhut Sitompul, menilai kesepakatan baru Koalisi Partai Pendukung Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono yang dibentuk pekan lalu tak menjamin perubahan di koalisi. Kejadian seperti usulan pembentukan Panitia Khusus Hak Angket Pajak yang memicu gesekan di koalisi, masih mungkin terjadi lagi. "Bisa saja itu terjadi lagi," ujarnya saat dihubungi Tempo hari ini, Rabu 23 Maret 2011.
Sebelumnya, anggota Fraksi Demokrat yang lain, Didi Irawadi Syamsudin juga berpendapat sama. "Saya pikir pertemuan kemarin tak banyak membantu keadaan," ujarnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, pada pekan lalu perwakilan partai anggota koalisi pengusung pemerintah menggelar pertemuan di Hotel Sultan Jakarta. Pertemuan itu menghasilkan tiga poin kesepakatan untuk menyudahi polemik di koalisi terkait perbedaan pendapat soal hak angket mafia pajak.
Ketiga poin itu antara lain, anggota koalisi menyapakati untuk tak mengeluarkan komentar yang saling menyerang satu sama lain, revitalisasi peran Sekretariat Gabungan dalam mematangkan agenda bersama, serta melakukan komunikasi politik yang efektif untuk menjelaskan kebijakan pemerintah kepada masyarakat.
Namun demikian, Ruhut mengaku tak lagi mengambil pusing. Alasannya, Ketua Dewan Pembina Demokrat yang juga Presiden, Susilo Bambang Yudhoyono, telah memberikan arahan kepada seluruh anggotanya. "Pak SBY memerintahkan kami untuk menghormati Koalisi dan Setgab," ujarnya.
Dalam arahan tersebut, SBY juga meminta semua anggotanya bekerja dengan baik agar dapat memenangkan pemilu 2014. "Targetnya kami akan mencapai (perolehan suara) diatas 30 persen," ujarnya.
FEBRIYAN
~ SUMBER ~ (http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2011/03/23/brk,20110323-322373,id.html)
Ruhut Sitompul. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO Interaktif, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Demokrat, Ruhut Sitompul, menilai kesepakatan baru Koalisi Partai Pendukung Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono yang dibentuk pekan lalu tak menjamin perubahan di koalisi. Kejadian seperti usulan pembentukan Panitia Khusus Hak Angket Pajak yang memicu gesekan di koalisi, masih mungkin terjadi lagi. "Bisa saja itu terjadi lagi," ujarnya saat dihubungi Tempo hari ini, Rabu 23 Maret 2011.
Sebelumnya, anggota Fraksi Demokrat yang lain, Didi Irawadi Syamsudin juga berpendapat sama. "Saya pikir pertemuan kemarin tak banyak membantu keadaan," ujarnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, pada pekan lalu perwakilan partai anggota koalisi pengusung pemerintah menggelar pertemuan di Hotel Sultan Jakarta. Pertemuan itu menghasilkan tiga poin kesepakatan untuk menyudahi polemik di koalisi terkait perbedaan pendapat soal hak angket mafia pajak.
Ketiga poin itu antara lain, anggota koalisi menyapakati untuk tak mengeluarkan komentar yang saling menyerang satu sama lain, revitalisasi peran Sekretariat Gabungan dalam mematangkan agenda bersama, serta melakukan komunikasi politik yang efektif untuk menjelaskan kebijakan pemerintah kepada masyarakat.
Namun demikian, Ruhut mengaku tak lagi mengambil pusing. Alasannya, Ketua Dewan Pembina Demokrat yang juga Presiden, Susilo Bambang Yudhoyono, telah memberikan arahan kepada seluruh anggotanya. "Pak SBY memerintahkan kami untuk menghormati Koalisi dan Setgab," ujarnya.
Dalam arahan tersebut, SBY juga meminta semua anggotanya bekerja dengan baik agar dapat memenangkan pemilu 2014. "Targetnya kami akan mencapai (perolehan suara) diatas 30 persen," ujarnya.
FEBRIYAN
~ SUMBER ~ (http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2011/03/23/brk,20110323-322373,id.html)