putra1st
22nd March 2011, 02:51 PM
Begitu datang di Kantor Pos, petugas langsung bergerak menuju gudang penyimpanan paket. Semua paket yang ada langsung diperiksa menggunakan metal detektor (pendeteksi logam). Beruntung, hingga seluruh paket disisir, tidak ada sesuatu yang mencurigakan.
http://static.inilah.com/data/berita/foto/1346182.jpg
Memang, metal detektor yang yang didekatkan ke sejumlah paket tersebut berbunyi. Hanya saja, menurut petugas, bunyi itu ditimbulkan oleh logam pembingkus, jadi tidak membahayakan. "Tidak ada yang mencurigakan. Semuanya aman," kata Kompol Masduki, Kepala Bagian Operasional Polres Jombang.
Ia menjelaskan, pemeriksaan yang ia lakukan sebagai langkah antisipasi terkait maraknya isu bom yang dikirim lewat paket. Hal itu guna menurunkan tensi keresahan masyarakat. "Sekali lagi, tidak ada temuan yang mencurigakan," katanya mengulang.
Sementara itu, Kepala Kantor Pos Jombang, Sumarsono mengatakan, hingga saat ini frekwensi pengiriman paket masih normal. Dalam sehari, pihaknya menerima 50 hingga 60 paket. Dalam arti, maraknya isu bom tidak berpengaruh terhadap jumlah pengiriman paket.
Ia menambahkan, Kantor Pos selama ini juga sudah melakukan pemeriksaan yang bersifat manual. Semisal, pemeriksaan alamat pengirim paket. Jika alamat tersebut tidak jelas, maka pihak Kantor Pos akan mengembalikannya. Selain itu, pihaknya juga menolak pengiriman barang yang mencurigakan.
"Terutama barang yang bersifat cair tidak kita terima," pungkas Sumarsonosource (http://nasional.inilah.com/read/detail/1346182/cari-bom-polisi-sweeping-paket-kantor-pos)kalau berkenan, ga nolak :melon: ndan :tersipu:,
http://static.inilah.com/data/berita/foto/1346182.jpg
Memang, metal detektor yang yang didekatkan ke sejumlah paket tersebut berbunyi. Hanya saja, menurut petugas, bunyi itu ditimbulkan oleh logam pembingkus, jadi tidak membahayakan. "Tidak ada yang mencurigakan. Semuanya aman," kata Kompol Masduki, Kepala Bagian Operasional Polres Jombang.
Ia menjelaskan, pemeriksaan yang ia lakukan sebagai langkah antisipasi terkait maraknya isu bom yang dikirim lewat paket. Hal itu guna menurunkan tensi keresahan masyarakat. "Sekali lagi, tidak ada temuan yang mencurigakan," katanya mengulang.
Sementara itu, Kepala Kantor Pos Jombang, Sumarsono mengatakan, hingga saat ini frekwensi pengiriman paket masih normal. Dalam sehari, pihaknya menerima 50 hingga 60 paket. Dalam arti, maraknya isu bom tidak berpengaruh terhadap jumlah pengiriman paket.
Ia menambahkan, Kantor Pos selama ini juga sudah melakukan pemeriksaan yang bersifat manual. Semisal, pemeriksaan alamat pengirim paket. Jika alamat tersebut tidak jelas, maka pihak Kantor Pos akan mengembalikannya. Selain itu, pihaknya juga menolak pengiriman barang yang mencurigakan.
"Terutama barang yang bersifat cair tidak kita terima," pungkas Sumarsonosource (http://nasional.inilah.com/read/detail/1346182/cari-bom-polisi-sweeping-paket-kantor-pos)kalau berkenan, ga nolak :melon: ndan :tersipu:,