atheis
20th March 2011, 08:20 PM
http://image.tempointeraktif.com/?id=68624&width=274 (http://image.tempointeraktif.com/?id=68624&width=490)
Kapal Amerika Serikat menembakan rudal jelajah Tomahawk untuk mendukung Operasi Fajar dari Laut Mediterania terhadap Libya. AP/ AL AS, Jeramy Spivey
TEMPO Interaktif,Beijing - Pemerintah Cina menyesalkan serangan terhadap Libya. Mereka menginginkan keadaan Libya bisa segera pulih dan normal setelah diserang oleh pasukan koalisi, Amerika Serikat, Inggris dan Prancis.
"Kami mencermati perkembangan Libya dan kami menyampaikan penyesalan kami atas serangan militer ini," begitu bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Cina yang dikutip dari situsnya, Minggu (20/3).
Pemerintah Cina berharap konflik ini tidak makin parah dan meluas. Sebab, negeri tirai bambu ini tidak ingin korban tewas maupun luka bertambah banyak.
Pernyataan pemerintah Cina ini dikeluarkan setelah pesawat Prancis menembaki wilayah Libya. Televisi milik pemerintah Libya melaporkan akibat serangan ini sebanyak 48 orang tewas dan 150 luka.
Dewan Keamanan PBB memutuskan pemberlakuan resolusi zona larangan terbang di Libya pada Kamis lalu melalui proses pemungutan suara. Lima negara abstain, yaitu Rusia, Cina, India, Jerman dan Brasil. Meski punya hak veto, Cina tidak menggunakannya.
REUTERS | PGR
~ SUMBER ~ (http://www.tempointeraktif.com/hg/afrika/2011/03/20/brk,20110320-321442,id.html)
Kapal Amerika Serikat menembakan rudal jelajah Tomahawk untuk mendukung Operasi Fajar dari Laut Mediterania terhadap Libya. AP/ AL AS, Jeramy Spivey
TEMPO Interaktif,Beijing - Pemerintah Cina menyesalkan serangan terhadap Libya. Mereka menginginkan keadaan Libya bisa segera pulih dan normal setelah diserang oleh pasukan koalisi, Amerika Serikat, Inggris dan Prancis.
"Kami mencermati perkembangan Libya dan kami menyampaikan penyesalan kami atas serangan militer ini," begitu bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Cina yang dikutip dari situsnya, Minggu (20/3).
Pemerintah Cina berharap konflik ini tidak makin parah dan meluas. Sebab, negeri tirai bambu ini tidak ingin korban tewas maupun luka bertambah banyak.
Pernyataan pemerintah Cina ini dikeluarkan setelah pesawat Prancis menembaki wilayah Libya. Televisi milik pemerintah Libya melaporkan akibat serangan ini sebanyak 48 orang tewas dan 150 luka.
Dewan Keamanan PBB memutuskan pemberlakuan resolusi zona larangan terbang di Libya pada Kamis lalu melalui proses pemungutan suara. Lima negara abstain, yaitu Rusia, Cina, India, Jerman dan Brasil. Meski punya hak veto, Cina tidak menggunakannya.
REUTERS | PGR
~ SUMBER ~ (http://www.tempointeraktif.com/hg/afrika/2011/03/20/brk,20110320-321442,id.html)