Plenyon
20th October 2012, 04:41 PM
http://www.aa1car.com/library/turbo_schematic.gif
http://202.43.165.157/gramedia/otomotif/otoweb/images/image/News/06_%20Juni%2009/Minggu%201%20(1-7)/turbo-timer.1.jpg
Pengetahuan Dasar
Komponen-Komponen
Turbocharger terdiri dari turbine housing, compressor housing, center housing, turbine wheel, compressor wheel, full-floating bearing, waste gate valve, aktuator, dll.
Turbine wheel dan kompresor dipasangkan pada poros yang sama. Ketika turbine wheel berputar pada kecepatan tinggi akibat tekanan gas buang dari exhaust manifold, compressor wheel pada poros yang sama juga berotasi, mengkompresi udara intake ke dalam cylinder.
Turbine wheel harus tahan panas dan tahan lama karena langsung terkena gas buang dan menjadi sangat panas dan berputar dengan kecepatan tinggi. Karena itu, komponen ini terbuat dari bahan campuran sangat tahan panas atau keramik.
Center housing menopang turbine wheel dan compressor wheel melalui poros (shaft).
Ada saluran oli di dalam housing untuk mensuplai oli mesin agar dapat melumasi dan mendinginkan poros dan bantalan.
Selain itu, pendingin mesin disirkulasikan melalui saluran pendingin yang dibuat menyatu ke dalam housing untuk mencegah suhu oli mesin naik dan mencegah kerusakan dini oli mesin.
Full floating bearing dilumasi oleh oli mesin dan berotasi bebas antara poros dan housing untuk mengurangi gesekan, sehingga memungkinkan poros berotasi pada kecepatan tinggi. Karena turbine wheel dan kompresor berputar pada kecepatan lebih dari 100.000 rpm, maka digunakan full floating bearing untuk menjaga penyerapan getaran dari poros dan pelumasan poros dan bearing.
Waste gate valve dibuat menyatu dalam turbine housing.
Waste gate valve terbuka dan mem-bypass sebagian gas buang ke pipa exhaust untuk menstabilkan boost pressure saat boost pressure mencapai nilai spesifikasi, sekitar 70 kPa (kira-kira 0.7 kg/cm2).
Pembukaan dan penutupan waste gate valve dikontrol oleh aktuator.
Turbo Timer
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:-9L5dUi5Jp9tgM:http://mobil.tokobagus.com/upload/users/351/351121/353675_BMA-Turbo-Timer-400.jpg
Apa kegunaannya? Bila terhitung penting, mengapa ATPM justru tak melengkapinya dan di mana bisa membeli turbo timer sebagai opsi tambahan? Bicara manfaat, pastinya turbo timer memiliki fungsi cukup vital.
Mesin diesel dengan perangkat turbo memiliki beban suhu lebih tinggi ketimbang mesin kategori N/A (normally aspirated). Apalagi pada bagian turbocharger yang memang bekerja karena perputaran turbin oleh tendangan gas buang (exhaust flow).
Otomatis suhu tinggi tadi perlu diantisipasi oleh pelumasan dan pendinginan yang maksimal. Lazimnya mengandalkan oli dari mesin yang di cabang menuju as turbin rumah keong. Kondisi as dan turbin rumah keong yang baru saja membara akibat digeber cukup lama, harus kembali ke suhu kerja normal.
�Caranya dengan membuat mesin idle sekitar setengah menit alias 30 detikan,� jelas Michael Andries dari M-Tuning di Pondok Cabe, Jaksel. Mesin yang dibiarkan idle alias langsam selama kurang lebih 30 detik, akan membuat sistem pendinginan pada bagian turbo yang dicover oleh pelumas dari mesin, kembali normal. Ini akan membuat rumah keong awet. Hanya saja, pemilik mobil acapkali tidak sabar atau bila sedang terburu-buru langsung mematikan mesin. Turbocharger yang masih panas tidak mendapat jeda untuk melakukan cooling down bila mesin tiba-tiba dimatikan. Bila hal ini sering terjadi, turbo akan cepat rusak.
Menghindari gejala lalai atau terburu-buru dari si pemilik mobil, lantas digantikan oleh turbo timer yang bisa mematikan mesin dengan pintar. Alat seperti kotak kecil yang berisi program waktu ini bisa disetel sesuai kebutuhan mulai dari 10 detik hingga 1 menit.
Pada saat kunci kontak off sekelar parkir, turbo timer akan bekerja (on) dan membuat mesin tetap hidup sampai hitungan 30 detik. Setelah 30 detik, mesin akan mati dengan sendirinya dan pemilik mobil tak perlu menunggu dekat mobil. Cukup tinggalkan mobil karena turbo timer tidak berhubungan dengan sistem alarm.
sumber OTOMOTIFNET.com
maaf kalo :repost:
boleh:melonndan:
jangan di:cabendan:
</div>
http://202.43.165.157/gramedia/otomotif/otoweb/images/image/News/06_%20Juni%2009/Minggu%201%20(1-7)/turbo-timer.1.jpg
Pengetahuan Dasar
Komponen-Komponen
Turbocharger terdiri dari turbine housing, compressor housing, center housing, turbine wheel, compressor wheel, full-floating bearing, waste gate valve, aktuator, dll.
Turbine wheel dan kompresor dipasangkan pada poros yang sama. Ketika turbine wheel berputar pada kecepatan tinggi akibat tekanan gas buang dari exhaust manifold, compressor wheel pada poros yang sama juga berotasi, mengkompresi udara intake ke dalam cylinder.
Turbine wheel harus tahan panas dan tahan lama karena langsung terkena gas buang dan menjadi sangat panas dan berputar dengan kecepatan tinggi. Karena itu, komponen ini terbuat dari bahan campuran sangat tahan panas atau keramik.
Center housing menopang turbine wheel dan compressor wheel melalui poros (shaft).
Ada saluran oli di dalam housing untuk mensuplai oli mesin agar dapat melumasi dan mendinginkan poros dan bantalan.
Selain itu, pendingin mesin disirkulasikan melalui saluran pendingin yang dibuat menyatu ke dalam housing untuk mencegah suhu oli mesin naik dan mencegah kerusakan dini oli mesin.
Full floating bearing dilumasi oleh oli mesin dan berotasi bebas antara poros dan housing untuk mengurangi gesekan, sehingga memungkinkan poros berotasi pada kecepatan tinggi. Karena turbine wheel dan kompresor berputar pada kecepatan lebih dari 100.000 rpm, maka digunakan full floating bearing untuk menjaga penyerapan getaran dari poros dan pelumasan poros dan bearing.
Waste gate valve dibuat menyatu dalam turbine housing.
Waste gate valve terbuka dan mem-bypass sebagian gas buang ke pipa exhaust untuk menstabilkan boost pressure saat boost pressure mencapai nilai spesifikasi, sekitar 70 kPa (kira-kira 0.7 kg/cm2).
Pembukaan dan penutupan waste gate valve dikontrol oleh aktuator.
Turbo Timer
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:-9L5dUi5Jp9tgM:http://mobil.tokobagus.com/upload/users/351/351121/353675_BMA-Turbo-Timer-400.jpg
Apa kegunaannya? Bila terhitung penting, mengapa ATPM justru tak melengkapinya dan di mana bisa membeli turbo timer sebagai opsi tambahan? Bicara manfaat, pastinya turbo timer memiliki fungsi cukup vital.
Mesin diesel dengan perangkat turbo memiliki beban suhu lebih tinggi ketimbang mesin kategori N/A (normally aspirated). Apalagi pada bagian turbocharger yang memang bekerja karena perputaran turbin oleh tendangan gas buang (exhaust flow).
Otomatis suhu tinggi tadi perlu diantisipasi oleh pelumasan dan pendinginan yang maksimal. Lazimnya mengandalkan oli dari mesin yang di cabang menuju as turbin rumah keong. Kondisi as dan turbin rumah keong yang baru saja membara akibat digeber cukup lama, harus kembali ke suhu kerja normal.
�Caranya dengan membuat mesin idle sekitar setengah menit alias 30 detikan,� jelas Michael Andries dari M-Tuning di Pondok Cabe, Jaksel. Mesin yang dibiarkan idle alias langsam selama kurang lebih 30 detik, akan membuat sistem pendinginan pada bagian turbo yang dicover oleh pelumas dari mesin, kembali normal. Ini akan membuat rumah keong awet. Hanya saja, pemilik mobil acapkali tidak sabar atau bila sedang terburu-buru langsung mematikan mesin. Turbocharger yang masih panas tidak mendapat jeda untuk melakukan cooling down bila mesin tiba-tiba dimatikan. Bila hal ini sering terjadi, turbo akan cepat rusak.
Menghindari gejala lalai atau terburu-buru dari si pemilik mobil, lantas digantikan oleh turbo timer yang bisa mematikan mesin dengan pintar. Alat seperti kotak kecil yang berisi program waktu ini bisa disetel sesuai kebutuhan mulai dari 10 detik hingga 1 menit.
Pada saat kunci kontak off sekelar parkir, turbo timer akan bekerja (on) dan membuat mesin tetap hidup sampai hitungan 30 detik. Setelah 30 detik, mesin akan mati dengan sendirinya dan pemilik mobil tak perlu menunggu dekat mobil. Cukup tinggalkan mobil karena turbo timer tidak berhubungan dengan sistem alarm.
sumber OTOMOTIFNET.com
maaf kalo :repost:
boleh:melonndan:
jangan di:cabendan:
</div>