Gorillaks
20th October 2012, 04:40 PM
Permisi para mimin, momod, juragan, sesepuh
saya mau coba bahas tentang oli mobil neh sorry kalo repsol ya
[/spoiler][spoiler=open this] for norepsol:
http://u.kaskus.co.id/63/5juxrf0h.jpg
[/quote]
Kalo Berkenan Boleh Donk Bagi melonnya
:melonndan::melonndan::melonndan:
[quote]
Untuk Yang Belum ISO boleh dirate Bintang5
http://u.kaskus.co.id/63/uj3nbmor.jpg
Minyak pelumas mobil atau yang lebih dikenal oli mobil memang banyak ragam dan macamnya.
Bergantung jenis penggunaan mesin itu sendiri yang membutuhkan oli yang tepat untuk
menambah atau mengawetkan usia pakai (life time) mesin.
Fungsi
Semua jenis oli mobil pada dasarnya sama. Yakni sebagai bahan pelumas agar mobil berjalan mulus dan bebas gangguan. Sekaligus berfungsi sebagai pendingin dan penyekat. Oli mobil mengandung lapisan-lapisan halus, berfungsi mencegah terjadinya benturan antar logam dengan logam komponen mesin seminimal mungkin, mencegah goresan atau keausan. Untuk beberapa keperluan tertentu, aplikasi khusus pada fungsi tertentu, oli mobil dituntut memiliki sejumlah fungsi-fungsi tambahan. Mesin diesel misalnya, secara normal beroperasi pada kecepatan rendah tetapi memiliki temperatur yang lebih tinggi dibandingkan dengan Mesin bensin. Mesin diesel juga memiliki kondisi kondusif yang lebih besar yang dapat menimbulkan oksidasi oli mobil, penumpukan deposit dan perkaratan logam-logam bearing.
Jenis
Oli Mobil Mineral
Oli Mobil Mineral berbahan bakar oli dasar (base oil) yang diambil dari minyak bumi yang telah diolah dan disempurnakan. Beberapa pakar mesin memberikan saran agar jika telah biasa menggunakan oli mobil mineral selama bertahun-tahun maka jangan langsung menggantinya dengan oli mobil sintetis dikarenakan oli mobil sintetis umumnya mengikis deposit (sisa) yang ditinggalkan oli mobil mineral sehingga deposit tadi terangkat dari tempatnya dan mengalir ke celah-celah mesin sehingga mengganggu pemakaian mesin.
Oli Mobil Sintetis
Oli Sintetis biasanya terdiri atas Polyalphaolifins yang datang dari bagian terbersih dari pemilahan dari oli mobil mineral, yakni gas. Senyawa ini kemudian dicampur dengan oli mobil mineral. Inilah mengapa oli mobil sintetis bisa dicampur dengan oli mobil mineral dan sebaliknya. Basis yang paling stabil adalah polyol-ester (bukan bahan baju polyester), yang paling sedikit bereaksi bila dicampur dengan bahan lain. Oli mobil sintetis cenderung tidak mengandung bahan karbon reaktif, senyawa yang sangat tidak bagus untuk oli karena cenderung bergabung dengan oksigen sehingga menghasilkan acid (asam). Pada dasarnya, oli mobil sintetis didesain untuk menghasilkan kinerja yang lebih efektif dibandingkan dengan oli mobil mineral.
Kekentalan (Viskositas)
Kekentalan merupakan salah satu unsur kandungan oli mobil yanh paling rawan
karena berkaitan dengan ketebalan oli mobil atau seberapa besar resistensinya untuk mengalir.
Kekentalan oli mobil ini langsung berkaitan dengan sejauh mana oli mobil berfungsi sebagai pelumas sekaligus pelindung benturan antar permukaan logam.
Oli mobil harus mengalir ketika suhu mesin atau temperatur ambient.
Mengalir secara cukup agar terjamin pasokannya ke komponen-komponen yang bergerak.
Semakin kental oli mobil, maka lapisan yang ditimbulkan menjadi lebih kental.
Lapisan halus pada oli mobil yang kental memberi kemampuan ekstra menyapu
atau membersihkan permukaan logam yang terlumasi. Sebaliknya oli mobil
yang terlalu tebal akan memberi resitensi berlebih mengalirkan oli mobil pada temperatur rendah sehingga mengganggu jalannya pelumasan ke komponen yang dibutuhkan.
Untuk itu, oli mobil harus memiliki kekentalan lebih tepat pada temperatur tertinggi atau temperatur terendah ketika mesin dioperasikan.
Dengan demikian, oli memiliki grade (derajat) tersendiri yang diatur oleh Society of Automotive Engineers (SAE).
Bila pada kemasan oli mobil tersebut tertera angka SAE 5W-30 berarti 5W (Winter) menunjukkan pada suhu dingin oli bekerja pada kekentalan 5 dan pada suhu terpanas akan bekerja pada kekentalan 30.
Tetapi yang terbaik adalah mengikuti viskositas sesuai permintaan mesin.
Umumnya, mobil sekarang punya kekentalan lebih rendah dari 5W-30 .
Karena mesin belakangan lebih sophisticated sehingga kerapatan antar komponen makin tipis dan juga banyak celah-celah kecil yang hanya bisa dilalui oleh oli mobil yang encer. Tak baik menggunakan oli mobil kental (20W-50) pada mesin seperti ini karena akan mengganggu debit aliran oli mobil pada mesin dan butuh semprotan lebih tinggi.
Untuk mesin lebih tua, clearance bearing lebih besar sehingga mengizinkan pemakaian oli mobil kental untuk menjaga tekanan oli mobil normal dan menyediakan lapisan film cukup untuk bearing.
Sebagai contoh di bawah ini adalah tipe Viskositas dan ambien temperatur dalam derajat Celcius yang biasa digunakan sebagai standar oli di berbagai negara/kawasan.
5W-30 untuk cuaca dingin seperti di Swedia
10W-30 untuk iklim sedang seperti di kawasan Inggris
15W-30 untuk Cuaca panas seperti di kawasan Indonesia
Kualitas
Kualitas oli mobil disimbolkan oleh API (American Petroleum Institute). Simbol terakhir SL mulai diperkenalkan 1 Juli 2001.
Walau begitu, simbol makin baru tetap bisa dipakai untuk katagori sebelumnya. Seperti API SJ baik untuk SH, SG, SF dan seterusnya.
Sebaliknya jika mesin kendaraan menuntut SJ maka tidak bisa menggunakan tipe SH karena mesin tidak akan mendapatkan proteksi maksimal sebab oli mobil SH didesain untuk mesin yang lebih lama.
Ada dua tipe API, S (Service) atau bisa juga (S) diartikan Spark-plug ignition (pakai busi) untuk mobil MPV atau pikap bermesin bensin. C (Commercial) diaplikasikan pada truk heavy duty dan mesin diesel. Contohnya katagori C adalah CF, CF-2, CG-4.
Bila menggunakan mesin diesel pastikan memakai katagori yang tepat karena oli mobil diesel berbeda dengan oli mobil bensin karena karakter diesel yang banyak menghasilkan kontaminasi jelaga sisa pembakaran lebih tinggi.
Oli Mobil jenis ini memerlukan tambahan aditif dispersant dan detergent untuk menjaga oli mobil tetap bersih.
Sebagai tambahan, bila oli mobil yang digunakan sudah tipe sintetik maka tidak perlu lagi diberikan bahan aditif lain karena justru akan mengurangi kireja mesin bahkan merusaknya.
SUMBER (http://www.olimobil.co.id/)
update
Api Mesin Bensin, Solar & Kontaminasi Oli (http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=323789306&postcount=2)
Aturan Penggantian Oli Mobil (http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=323790606&postcount=3)
Tips Mengganti Oli Mobil Sendiri (http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=323809174&postcount=4)
Sekilas mengenai Oli Mobil (http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=325671259&postcount=5)
Interval Penggantian Oli Mesin (http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=325672659&postcount=6)
Oli Mobil Kok Cepat Habis? (http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=325673884&postcount=7)
Merawat mesin modern (http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=384544523&postcount=13)
</div>
saya mau coba bahas tentang oli mobil neh sorry kalo repsol ya
[/spoiler][spoiler=open this] for norepsol:
http://u.kaskus.co.id/63/5juxrf0h.jpg
[/quote]
Kalo Berkenan Boleh Donk Bagi melonnya
:melonndan::melonndan::melonndan:
[quote]
Untuk Yang Belum ISO boleh dirate Bintang5
http://u.kaskus.co.id/63/uj3nbmor.jpg
Minyak pelumas mobil atau yang lebih dikenal oli mobil memang banyak ragam dan macamnya.
Bergantung jenis penggunaan mesin itu sendiri yang membutuhkan oli yang tepat untuk
menambah atau mengawetkan usia pakai (life time) mesin.
Fungsi
Semua jenis oli mobil pada dasarnya sama. Yakni sebagai bahan pelumas agar mobil berjalan mulus dan bebas gangguan. Sekaligus berfungsi sebagai pendingin dan penyekat. Oli mobil mengandung lapisan-lapisan halus, berfungsi mencegah terjadinya benturan antar logam dengan logam komponen mesin seminimal mungkin, mencegah goresan atau keausan. Untuk beberapa keperluan tertentu, aplikasi khusus pada fungsi tertentu, oli mobil dituntut memiliki sejumlah fungsi-fungsi tambahan. Mesin diesel misalnya, secara normal beroperasi pada kecepatan rendah tetapi memiliki temperatur yang lebih tinggi dibandingkan dengan Mesin bensin. Mesin diesel juga memiliki kondisi kondusif yang lebih besar yang dapat menimbulkan oksidasi oli mobil, penumpukan deposit dan perkaratan logam-logam bearing.
Jenis
Oli Mobil Mineral
Oli Mobil Mineral berbahan bakar oli dasar (base oil) yang diambil dari minyak bumi yang telah diolah dan disempurnakan. Beberapa pakar mesin memberikan saran agar jika telah biasa menggunakan oli mobil mineral selama bertahun-tahun maka jangan langsung menggantinya dengan oli mobil sintetis dikarenakan oli mobil sintetis umumnya mengikis deposit (sisa) yang ditinggalkan oli mobil mineral sehingga deposit tadi terangkat dari tempatnya dan mengalir ke celah-celah mesin sehingga mengganggu pemakaian mesin.
Oli Mobil Sintetis
Oli Sintetis biasanya terdiri atas Polyalphaolifins yang datang dari bagian terbersih dari pemilahan dari oli mobil mineral, yakni gas. Senyawa ini kemudian dicampur dengan oli mobil mineral. Inilah mengapa oli mobil sintetis bisa dicampur dengan oli mobil mineral dan sebaliknya. Basis yang paling stabil adalah polyol-ester (bukan bahan baju polyester), yang paling sedikit bereaksi bila dicampur dengan bahan lain. Oli mobil sintetis cenderung tidak mengandung bahan karbon reaktif, senyawa yang sangat tidak bagus untuk oli karena cenderung bergabung dengan oksigen sehingga menghasilkan acid (asam). Pada dasarnya, oli mobil sintetis didesain untuk menghasilkan kinerja yang lebih efektif dibandingkan dengan oli mobil mineral.
Kekentalan (Viskositas)
Kekentalan merupakan salah satu unsur kandungan oli mobil yanh paling rawan
karena berkaitan dengan ketebalan oli mobil atau seberapa besar resistensinya untuk mengalir.
Kekentalan oli mobil ini langsung berkaitan dengan sejauh mana oli mobil berfungsi sebagai pelumas sekaligus pelindung benturan antar permukaan logam.
Oli mobil harus mengalir ketika suhu mesin atau temperatur ambient.
Mengalir secara cukup agar terjamin pasokannya ke komponen-komponen yang bergerak.
Semakin kental oli mobil, maka lapisan yang ditimbulkan menjadi lebih kental.
Lapisan halus pada oli mobil yang kental memberi kemampuan ekstra menyapu
atau membersihkan permukaan logam yang terlumasi. Sebaliknya oli mobil
yang terlalu tebal akan memberi resitensi berlebih mengalirkan oli mobil pada temperatur rendah sehingga mengganggu jalannya pelumasan ke komponen yang dibutuhkan.
Untuk itu, oli mobil harus memiliki kekentalan lebih tepat pada temperatur tertinggi atau temperatur terendah ketika mesin dioperasikan.
Dengan demikian, oli memiliki grade (derajat) tersendiri yang diatur oleh Society of Automotive Engineers (SAE).
Bila pada kemasan oli mobil tersebut tertera angka SAE 5W-30 berarti 5W (Winter) menunjukkan pada suhu dingin oli bekerja pada kekentalan 5 dan pada suhu terpanas akan bekerja pada kekentalan 30.
Tetapi yang terbaik adalah mengikuti viskositas sesuai permintaan mesin.
Umumnya, mobil sekarang punya kekentalan lebih rendah dari 5W-30 .
Karena mesin belakangan lebih sophisticated sehingga kerapatan antar komponen makin tipis dan juga banyak celah-celah kecil yang hanya bisa dilalui oleh oli mobil yang encer. Tak baik menggunakan oli mobil kental (20W-50) pada mesin seperti ini karena akan mengganggu debit aliran oli mobil pada mesin dan butuh semprotan lebih tinggi.
Untuk mesin lebih tua, clearance bearing lebih besar sehingga mengizinkan pemakaian oli mobil kental untuk menjaga tekanan oli mobil normal dan menyediakan lapisan film cukup untuk bearing.
Sebagai contoh di bawah ini adalah tipe Viskositas dan ambien temperatur dalam derajat Celcius yang biasa digunakan sebagai standar oli di berbagai negara/kawasan.
5W-30 untuk cuaca dingin seperti di Swedia
10W-30 untuk iklim sedang seperti di kawasan Inggris
15W-30 untuk Cuaca panas seperti di kawasan Indonesia
Kualitas
Kualitas oli mobil disimbolkan oleh API (American Petroleum Institute). Simbol terakhir SL mulai diperkenalkan 1 Juli 2001.
Walau begitu, simbol makin baru tetap bisa dipakai untuk katagori sebelumnya. Seperti API SJ baik untuk SH, SG, SF dan seterusnya.
Sebaliknya jika mesin kendaraan menuntut SJ maka tidak bisa menggunakan tipe SH karena mesin tidak akan mendapatkan proteksi maksimal sebab oli mobil SH didesain untuk mesin yang lebih lama.
Ada dua tipe API, S (Service) atau bisa juga (S) diartikan Spark-plug ignition (pakai busi) untuk mobil MPV atau pikap bermesin bensin. C (Commercial) diaplikasikan pada truk heavy duty dan mesin diesel. Contohnya katagori C adalah CF, CF-2, CG-4.
Bila menggunakan mesin diesel pastikan memakai katagori yang tepat karena oli mobil diesel berbeda dengan oli mobil bensin karena karakter diesel yang banyak menghasilkan kontaminasi jelaga sisa pembakaran lebih tinggi.
Oli Mobil jenis ini memerlukan tambahan aditif dispersant dan detergent untuk menjaga oli mobil tetap bersih.
Sebagai tambahan, bila oli mobil yang digunakan sudah tipe sintetik maka tidak perlu lagi diberikan bahan aditif lain karena justru akan mengurangi kireja mesin bahkan merusaknya.
SUMBER (http://www.olimobil.co.id/)
update
Api Mesin Bensin, Solar & Kontaminasi Oli (http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=323789306&postcount=2)
Aturan Penggantian Oli Mobil (http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=323790606&postcount=3)
Tips Mengganti Oli Mobil Sendiri (http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=323809174&postcount=4)
Sekilas mengenai Oli Mobil (http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=325671259&postcount=5)
Interval Penggantian Oli Mesin (http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=325672659&postcount=6)
Oli Mobil Kok Cepat Habis? (http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=325673884&postcount=7)
Merawat mesin modern (http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=384544523&postcount=13)
</div>