Log in

View Full Version : Bom Buku Baru Pemanasan


putra1st
18th March 2011, 10:10 AM
Ba�asyir Sebut Bom Buatan Densus
JAKARTA -- Seluruh personel Detasemen Khusus 88 Mabes Polri sedang berada dalam level konsentrasi tingkat tinggi. Korps Burung Hantu berada dalam kode siaga merah karena para analisis menilai empat buah bom buku hanya penciptaan kondisi awal.
Kabidpenum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar menjelaskan penanganan penyidikan bom buku dibarengi juga dengan tindakan pencegahan. "Kita tidak ingin ada kejadian teror lagi. Sekarang semua sedang bekerja keras di lapangan," kata Boy di Mabes Polri, kemarin.

http://www.fajar.co.id/img_berita/173H7ePx32aRd.jpg
Mantan Kanit Negosiasi Densus 88 ini mengkonfirmasi bahwa penjuru penyidikan kasus bom buku berada di pundak Densus 88. "Fokusnya adalah mengungkap (bom buku) dan mencegah (serangan baru)," kata Boy.

Perwira tiga mawar di pundak itu menyebut intelijen sebenarnya sudah mempunyai data sebelum peristiwa bom buku terjadi. "Jadi, tidak kecolongan. Tapi, saya tidak bisa sampaikan," katanya.

Sumber FAJAR di tim penyidik menyebut analisa sementara dari jejak bom (bom signature) yang ditemukan adalah buatan kelompok alumni konflik Poso yang selama ini belum tertangkap. Salah satu perakit andal kelompok ini adalah Taufik Bulaga alias Upik Lawanga.

Kelompok ini selalu khas dan simbolik. Termasuk pemilihan bulan serangan. "Bulan Rabiulakhir (Maret 2010) adalah bulan bersejarah bagi kelompok ini," katanya.

Dalam penelusuran FAJAR, di bulan Rabiulakhir setidaknya ada dua peristiwa besar yang bersejarah. Yakni peristiwa perang Bani Nadhir yakni rasul memimpin perang melawan Yahudi Bani Nadhir di dekat Medinah. Inilah yang digunakan sekelompok orang untuk mendasari gerakan fa�I (perampasan untuk jihad).

Selain itu , pada 24 rabiulakhir 583 H, Salahuddin Al Ayubi memenangkan Perang Salib. Perang yang sangat bersejarah bagi umat Islam.

"Bom buku ini kemungkinan besar hanya pemanasan untuk menciptakan ketakutan. Sasaran lain yang lebih besar bisa saja diincar," kata seorang perwira analis Baintelkam Mabes Polri pada FAJARkemarin.

Serangan menggunakan bom dalam skala kecil juga mungkin terjadi karena kelompok ini kehabisan dana dan kesulitaan akses. "Tapi, tujuan teror mereka sudah sampai. Ada kepanikan masyarakat dan membuktikan kelompok ini masih eksis," katanya.

Secara terpisah, ustaz Abu Bakar Ba�asyir justru menilai bom buku direkayasa oleh Densus 88 Mabes Polri. "Itu rekayasa Densus yang buat," kata Ba�asyir di Mabes Polri usai bersidang di PN Jakarta Selatan kemarin.

Ba�asyir menuding itu adalah agenda Amerika Serikat melalui Densus 88. "Arahnya untuk memfitnah umat Islam," katanya.

Pengamat intelijen Soeripto juga berpendapat bom buku adalah permainan komunitas intelijen. "Ini serangan intelijen hitam. Tujuannya jelas untuk menciptakan isu baru dan kepanikan publik agar ada proyek-proyek baru," katanya.

Analis terorisme Rakyan Adibrata juga menduga ada operator yang menunggangi kelompok yang punya kemampuan membuat bom. "Kalau dari kelompok lama kecil sekali. Sebab, mereka sedang tiarap karena tokoh-tokohnya hampir semua tertangkap dan disidang," katanya.

Rakyan yang juga staf ahli Komisi III DPR itu juga sepakat dengan dugaan pengalihan isu untuk menutupi kasus penting lainnya. "Sangat besar, apalagi kalau ada operator politik yang punya akses ke kelompok ini," katanya.

Di bagian lain, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ikut memberikan respons atas teror bom yang kembali terjadi. Dia menginstruksikan kepada Polri, TNI, dan BIN untuk mengungkapnya dan tidak memberikan ruang gerak bagi pelaku teror. "Tidak boleh ada toleransi. Jangan menganggap (teror) ini biasa-biasa saja," kata SBY sebelum memulai rapat kabinet di Kantor Presiden, kemarin.

SBY meminta aparat untuk melakukan upaya maksimal melindungi masyarakat. Termasuk langkah antisipasi dengan melakukan kegiatan-kegiatan intelijen. "Jangan tidak mengantisipasi, tidak melakukan kegiatan-kegiatan intelijen," katanya.

Terkait dengan kiriman bom yang ditujukan ke Ulil Abshar Abdalla, Gorries Mere, dan Yapto S. Soeryosumarno, SBY menginstruksikan agar aparat bekerja all out mengungkap pelakunya. "Dulu bisa mengungkap tidak terlalu lama, mestinya sekarang pun kalau semua bekerja dengan penuh, dengan serius akan bisa diungkap," urainya.

SBY mengaku, peristiwa teror yang kembali muncul juga memunculkan banyak analisa. Dia mengaku menerima kiriman berita. "Bunyinya begini, nah itu buktinya SBY tidak bisa menjaga keamanan," kata SBY. "Kepada kelompok seperti itu, kalau toh tidak suka dengan saya, jangan korbankan rakyat. Jangan mereka jadi korban," tambahnya.

SBY juga menyoroti beberapa kecerobohan dari petugas. Hal itu sepertinya merujuk pada meledaknya bom yang melukai Kasatreskrim Polres Jaktim Kompol Dodi Rahmawan. "Jangan terjadi lagi. Tunjukkan bahwa petugas kita ada petugas yang profesional," ingatnya.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Timur Pradopo berjanji akan melakukan evaluasi terkait modus baru ini. �Kita perlu melakukan langkah-langkah lebih cermat," kata Timur di komplek Istana Presiden.


source (http://www.fajar.co.id/read-20110318024233-bom-buku-baru-pemanasan)

kalau bermanfaat, klik for say thanks (http://ceriwis.us/reputation.php?p=850529)
:senyum2::senyum2::senyum2:

bereketex
19th March 2011, 03:29 PM
hmmm...harus cepet2 ditindaklanjuti nih :rokok:

mikhramM
19th March 2011, 09:37 PM
wah ini nih yang bikin nama indonesia semakin buruk :kesel:

atheis
19th March 2011, 11:13 PM
moga aja cepat diusut tuh....
udah bikin teror aja...

kucingcat
20th March 2011, 12:01 AM
justin bibir bisa gag dateng nih ndan :o

xbrondongx
20th March 2011, 02:09 AM
kalo emang kasus bom ini cuma buat nutupin masalah masalah sebelumnya ini mah namanya politik banget ckckckck :mimisan::mimisan::mimisan::mimisan:

Apple
20th March 2011, 04:20 AM
teroris yang meng ATAS namakan agama .. :tanya:

JuanAntonioHack
20th March 2011, 05:25 AM
wah ngeri amat awal

cieng
20th March 2011, 09:22 AM
Teror tidak pernah habis, tinggal bagaimana kita menghadapinya..

bosgank
20th March 2011, 06:04 PM
Jika dilihat dari mekanismenya .. Bom buku hampir mirip dengan bom senter di Poso beberapa tahun yang lalu. Persis sama, namun berbeda medium. Target dari operasi ini adalah personal, perorangan namun massif. Kemungkinan bom ini sudah disiapkan beratus-ratus jumlahnya.

xbrondongx
20th March 2011, 10:00 PM
Jika dilihat dari mekanismenya .. Bom buku hampir mirip dengan bom senter di Poso beberapa tahun yang lalu. Persis sama, namun berbeda medium. Target dari operasi ini adalah personal, perorangan namun massif. Kemungkinan bom ini sudah disiapkan beratus-ratus jumlahnya.

nah kali ini kan targetnya personal, kalo emang di siapinnya beratus ratus, berapa org lagi dan siapa yang bakal jadi target dari bom buku tersebut ?