atheis
7th March 2011, 04:14 PM
http://image.tempointeraktif.com/?id=48555&width=274 (http://image.tempointeraktif.com/?id=48555&width=490)
Seiji Maehara. AP/Kyodo News
TEMPO Interaktif,Tokyo - Politik dalam negeri Jepang kembali guncang. Menteri Luar Negeri Jepang Seiji Maehara, 48, kemarin malam mengundurkan diri setelah mendapat kecaman karena menerima uang dari seorang warga asing.
"Saya meminta maaf kepada masyarakat karena telah membuat ketidakpercayaan dengan menerima uang," kata Maehara sambil menunduk. "Saya sungguh menyesal membuat masalah ini karena kesalahan saya sendiri."
Maehara mengumumkan keputusannya dalam jumpa pers yang ditayangkan di televisi, dua hari setelah dia mengakui menerima sumbangan politik senilai 50.000 yen atau sekitar Rp 5,3 juta tiap tahun dari seorang warga Korea Selatan berusia 72 tahun yang tinggal di Jepang. Bila ditotal, Maehara mendapat sekitar 250.000 yen atau sekitar 26 juta.
Maehara dan seorang perempuan Korea Selatan yang memberinya uang tersebut telah berteman sejak Maehara kecil. Meski nilainya tergolong kecil, tetapi Undang-undang di Jepang melarang politisi menerima uang dari warga asing agar tak mempengaruhi politik dalam negeri Jepang.
Dengan pengunduran diri ini, Maehara hanya menjabat Menteri Luar Negeri selama enam bulan. Saat menjabat menteri luar negeri Seiji Maehara menyerukan agar hubungan dengan Amerika dipererat. Dia juga kritis terhadap upaya Cina memperkuat militer negara itu.
Langkah Maehara ini dianggap sebagai pukulan bagi Perdana Menteri Naoto Kan, yang selama ini kesulitan meloloskan Rancangan Undang-undang anggaran di parlemen dan sedang berupaya mempertahankan jabatannya. Maehara sebalumnya diyakini berpotensi menggantikan Kan.
AP | BBC | PGR
~ SUMBER ~ (http://www.tempointeraktif.com/hg/asia/2011/03/07/brk,20110307-318188,id.html)
Seiji Maehara. AP/Kyodo News
TEMPO Interaktif,Tokyo - Politik dalam negeri Jepang kembali guncang. Menteri Luar Negeri Jepang Seiji Maehara, 48, kemarin malam mengundurkan diri setelah mendapat kecaman karena menerima uang dari seorang warga asing.
"Saya meminta maaf kepada masyarakat karena telah membuat ketidakpercayaan dengan menerima uang," kata Maehara sambil menunduk. "Saya sungguh menyesal membuat masalah ini karena kesalahan saya sendiri."
Maehara mengumumkan keputusannya dalam jumpa pers yang ditayangkan di televisi, dua hari setelah dia mengakui menerima sumbangan politik senilai 50.000 yen atau sekitar Rp 5,3 juta tiap tahun dari seorang warga Korea Selatan berusia 72 tahun yang tinggal di Jepang. Bila ditotal, Maehara mendapat sekitar 250.000 yen atau sekitar 26 juta.
Maehara dan seorang perempuan Korea Selatan yang memberinya uang tersebut telah berteman sejak Maehara kecil. Meski nilainya tergolong kecil, tetapi Undang-undang di Jepang melarang politisi menerima uang dari warga asing agar tak mempengaruhi politik dalam negeri Jepang.
Dengan pengunduran diri ini, Maehara hanya menjabat Menteri Luar Negeri selama enam bulan. Saat menjabat menteri luar negeri Seiji Maehara menyerukan agar hubungan dengan Amerika dipererat. Dia juga kritis terhadap upaya Cina memperkuat militer negara itu.
Langkah Maehara ini dianggap sebagai pukulan bagi Perdana Menteri Naoto Kan, yang selama ini kesulitan meloloskan Rancangan Undang-undang anggaran di parlemen dan sedang berupaya mempertahankan jabatannya. Maehara sebalumnya diyakini berpotensi menggantikan Kan.
AP | BBC | PGR
~ SUMBER ~ (http://www.tempointeraktif.com/hg/asia/2011/03/07/brk,20110307-318188,id.html)