didittrek
7th March 2011, 09:16 AM
(http://blog.tempointeraktif.com/portal/siapa-penerus-steve-jobs/)
http://blog.tempointeraktif.com/wp-content/uploads/2011/03/stevejobs-tua.jpg
Zaman mungkin akan menghentikan semua impian Steve Jobs. Tim dokter yang merawatnya, seperti dilansir majalah National Enquirer, memvonis pendiri Apple Inc itu umurnya tinggal enam minggu! Jobs beberapa pekan terakhir hidup bersama kanker pankreasnya yang makin ganas. Dia sudah berteman dengan kanker itu sejak tujuh tahun lalu. Majalah National Enquirer melansir foto Jobs terbaru yang kurus dan bobotnya turun drastis dari 79 kilogram menjadi 58 kilogram.
�Saya sangat mencintai Apple dan berharap kembali sesegera mungkin,� kata sosok yang didiagnosis menjalani transplantasi hati pada 2009 itu.
Anda percaya Jobs akan kembali ke Apple Inc-dengan seluruh energi dan visinya seperti dulu? Saya tidak. Sejarah mencatat, tak banyak yang bertahan lebih dari tujuh tahun bersama kanker pankreas. Mungkin dunia akan kehilangan sosok visioner, yang melahirkan produk seperti melampaui kemajuan zamannya.
Pertanyaannya, siapa pengganti Steve Jobs bila dia pergi? Di bawah kepemimpinan Jobs, sejak dia kembali ke Apple pada 1997, Apple meroket luar biasa. Bahkan nilai sahamnya mengalahkan Microsoft dan raja Internet, Google. Perusahaan ini telah membukukan US$ 6 miliar (sekitar Rp 54 triliun) pada tahun lalu. Pada kuartal terakhir saja, Apple telah menjual 16,2 juta iPhone, 41,3 juta Mac, dan 7,3 juta iPad.
Untuk pengganti sementara, Apple telah menunjuk Tim Cook sebagai CEO. Dia tahun lalu digaji US$ 59,1 juta (Rp 539 miliar) setahun. Tapi bisakah Tim Cook meneruskan kejayaan yang dibangun Jobs? Cook mengingatkan dunia kepada Steve Balmer, yang menggantikan Bill Gates sebagai CEO Microsoft. Balmer bukan Gates. Demikian pula, Cook bukanlah Steve Jobs.
Cook memang orang hebat. Lembah Silikon mengakuinya. Sebelum direkrut Steve Jobs pada 1998, setahun setelah Jobs kembali ke Apple yang sekarat, Cook telah membesarkan Compaq. Dia juga pernah bekerja di IBM. Dia adalah �raja� untuk urusan rantai pasokan produksi.
Pada rapat pertamanya di Apple, Cook sudah menunjukkan kegusarannya kepada para direktur melihat persoalan serius di pabrik produksi. �Ini benar-benar buruk,� katanya. �Mestinya ada yang sekarang pergi ke Cina untuk memberi arahan.� Satu setengah jam kemudian, dia menengok ke arah direktur operasional yang ikut dalam rapat itu. Wajahnya tiba-tiba berubah. �Mengapa kamu masih ada di sini?� dia bertanya.
Kehebatan pada rantai produksi-mencari produk yang benar, pada waktu yang tepat dan di tempat yang benar-itulah yang membuat Apple kian kokoh. Dialah yang pertama kali di Apple mendorong agar perusahaan itu berinvestasi besar-besaran di bidang flash RAM (penyimpan data yang supertipis) dan melakukan kontrak jangka panjang dengan nilai US$ 1 miliar. Itulah yang membuat Apple efisien.
Cook, sekarang usianya 50 tahun, adalah lulusan Auburn University di bidang industri dan menamatkan MBA di sana. Dia sangat mencintai kegiatan yang berkaitan dengan alam, khususnya sepeda. Dia workaholic dan hidup dengan diet yang ketat. Julukannya adalah �lelaki yang selalu hidup dengan sepotong energy bar�. Dia biasa menelepon partnernya di Cina pada pukul 5 pagi.
Walau punya beribu kehebatan itu, Cook tak bisa menggantikan Jobs, yang jago menghibur audiens dalam peluncuran produk-produk baru Apple. Cook bukan orang panggung. Dia juga tak suka meladeni wawancara. Yang lebih penting lagi, visi Cook dianggap tak sehebat Jobs. Apple butuh seseorang yang punya grand vision sangat bagus.
Untuk soal visi, sebenarnya kepala desain Apple lebih cocok dicalonkan menjadi penerus Jobs. Tapi rasanya mustahil dia bisa mengalahkan Cook.
http://blog.tempointeraktif.com/wp-content/uploads/2011/03/stevejobs-tua.jpg
Zaman mungkin akan menghentikan semua impian Steve Jobs. Tim dokter yang merawatnya, seperti dilansir majalah National Enquirer, memvonis pendiri Apple Inc itu umurnya tinggal enam minggu! Jobs beberapa pekan terakhir hidup bersama kanker pankreasnya yang makin ganas. Dia sudah berteman dengan kanker itu sejak tujuh tahun lalu. Majalah National Enquirer melansir foto Jobs terbaru yang kurus dan bobotnya turun drastis dari 79 kilogram menjadi 58 kilogram.
�Saya sangat mencintai Apple dan berharap kembali sesegera mungkin,� kata sosok yang didiagnosis menjalani transplantasi hati pada 2009 itu.
Anda percaya Jobs akan kembali ke Apple Inc-dengan seluruh energi dan visinya seperti dulu? Saya tidak. Sejarah mencatat, tak banyak yang bertahan lebih dari tujuh tahun bersama kanker pankreas. Mungkin dunia akan kehilangan sosok visioner, yang melahirkan produk seperti melampaui kemajuan zamannya.
Pertanyaannya, siapa pengganti Steve Jobs bila dia pergi? Di bawah kepemimpinan Jobs, sejak dia kembali ke Apple pada 1997, Apple meroket luar biasa. Bahkan nilai sahamnya mengalahkan Microsoft dan raja Internet, Google. Perusahaan ini telah membukukan US$ 6 miliar (sekitar Rp 54 triliun) pada tahun lalu. Pada kuartal terakhir saja, Apple telah menjual 16,2 juta iPhone, 41,3 juta Mac, dan 7,3 juta iPad.
Untuk pengganti sementara, Apple telah menunjuk Tim Cook sebagai CEO. Dia tahun lalu digaji US$ 59,1 juta (Rp 539 miliar) setahun. Tapi bisakah Tim Cook meneruskan kejayaan yang dibangun Jobs? Cook mengingatkan dunia kepada Steve Balmer, yang menggantikan Bill Gates sebagai CEO Microsoft. Balmer bukan Gates. Demikian pula, Cook bukanlah Steve Jobs.
Cook memang orang hebat. Lembah Silikon mengakuinya. Sebelum direkrut Steve Jobs pada 1998, setahun setelah Jobs kembali ke Apple yang sekarat, Cook telah membesarkan Compaq. Dia juga pernah bekerja di IBM. Dia adalah �raja� untuk urusan rantai pasokan produksi.
Pada rapat pertamanya di Apple, Cook sudah menunjukkan kegusarannya kepada para direktur melihat persoalan serius di pabrik produksi. �Ini benar-benar buruk,� katanya. �Mestinya ada yang sekarang pergi ke Cina untuk memberi arahan.� Satu setengah jam kemudian, dia menengok ke arah direktur operasional yang ikut dalam rapat itu. Wajahnya tiba-tiba berubah. �Mengapa kamu masih ada di sini?� dia bertanya.
Kehebatan pada rantai produksi-mencari produk yang benar, pada waktu yang tepat dan di tempat yang benar-itulah yang membuat Apple kian kokoh. Dialah yang pertama kali di Apple mendorong agar perusahaan itu berinvestasi besar-besaran di bidang flash RAM (penyimpan data yang supertipis) dan melakukan kontrak jangka panjang dengan nilai US$ 1 miliar. Itulah yang membuat Apple efisien.
Cook, sekarang usianya 50 tahun, adalah lulusan Auburn University di bidang industri dan menamatkan MBA di sana. Dia sangat mencintai kegiatan yang berkaitan dengan alam, khususnya sepeda. Dia workaholic dan hidup dengan diet yang ketat. Julukannya adalah �lelaki yang selalu hidup dengan sepotong energy bar�. Dia biasa menelepon partnernya di Cina pada pukul 5 pagi.
Walau punya beribu kehebatan itu, Cook tak bisa menggantikan Jobs, yang jago menghibur audiens dalam peluncuran produk-produk baru Apple. Cook bukan orang panggung. Dia juga tak suka meladeni wawancara. Yang lebih penting lagi, visi Cook dianggap tak sehebat Jobs. Apple butuh seseorang yang punya grand vision sangat bagus.
Untuk soal visi, sebenarnya kepala desain Apple lebih cocok dicalonkan menjadi penerus Jobs. Tapi rasanya mustahil dia bisa mengalahkan Cook.