gusrus
4th January 2010, 03:21 PM
Menyambut tahun baru 2010 ini seluruh rakyat Indonesia mendapat �hadiah istimewa� dari pemerintah berupa mobil mewah yang diberikan kepada para pejabat negara. Mobil mewah jenis Toyota Crown Royal Saloon 3.000 cc yang konon berharga Rp 1,3 miliar itu dibagikan kepada para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, pimpinan parlemen, dan pejabat negara lainnya. Mobil ini diberikan untuk mengganti mobil dinas sebelumnya Toyota Camry yang telah dipakai oleh para menteri KIB I selama 5 tahun. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan pengadaan mobil tersebut karena memang menurut perhitungan penyusutan aset mobil dinas diganti setiap 5 tahun sekali dan secara keuangan juga bisa dipertanggungjawabkan.
Tetapi hendaknya pemerintah juga harus mempertimbangkan kondisi dan kesejahteraan rakyat saat ini, dimana sebahagian besar rakyat Indonesia masih bergelut dengan kemiskinan. Apalagi sepanjang tahun 2009 kemaren begitu banyak bencana yang terjadi sehingga masih memerlukan anggaran untuk perbaikan dan rehabilitasi berbagai fasilitas umum. Banyak pihak yang menilai kalau kebijakan yang diambil pemerintah ini bertolak belakang dengan kondisi masyarakat yang sedang mengalami himpitan ekonomi.Dimana letaknya keberpihakan pemerintah kepada rakyat kecil ?
Alangkah baiknya kalau anggaran untuk pengadaan mobil ini digunakan untuk memperbaiki sekolah, rumah sakit dan untuk berbagai hal yang berkaitan dengan kesejahteraan rakyat. Masih banyak keperluan yang lebih mendesak yang semestinya diprioritaskan oleh pemerintah. Misalnya saja masalah kelaparan dan gizi buruk, kalau tidak cepat ditangani bisa saja menyebabkan kematian sehingga harus menjadi prioritas sedangkan penggantian mobil dinas bukanlah sesuatu yang mendesak. Karena walaupun menggunakan mobil dinas yang lama para pejabat negara itu masih bisa bertugas karena memang mobil itu masih layak pakai sehingga tidak harus diprioritaskan.
Sudah seharusnya presiden sebagai kepala negara yang dipilih oleh rakyat secara langsung menginstruksikan dan memberikan contoh tauladan kepada para pejabat negara agar menunjukkan kesederhanaan dalam menjalankan tugasnya. Masyarakat menilai dan memberikan respek kepada para pejabat negara berdasarkan kinerjanya dalam pemerintahan bukan berdasarkan fasilitas yang didapat. Jangan sampai masyarakat kita semakin apatis dan kehilangan harapan kepada para pemimpinnya, karena mereka beranggapan bahwa tidak ada lagi yang bisa dipercaya untuk memperjuangkan nasib mereka. Masyarakat hanya diperhatikan dan diberi janji-janji manis hanya ketika kampanye saja sedangkan setelah duduk di kursi jabatan janji hanya tinggal janji sedangkan nasib masyarakat tetap melarat bahkan bertambah sengsara.
Selamat pakai mobil baru, Pak! Semoga semangat kerjanya juga �baru� ya�.
Kado Tahun Baru (http://umum.kompasiana.com/2010/01/04/kado-tahun-baru/)
Tetapi hendaknya pemerintah juga harus mempertimbangkan kondisi dan kesejahteraan rakyat saat ini, dimana sebahagian besar rakyat Indonesia masih bergelut dengan kemiskinan. Apalagi sepanjang tahun 2009 kemaren begitu banyak bencana yang terjadi sehingga masih memerlukan anggaran untuk perbaikan dan rehabilitasi berbagai fasilitas umum. Banyak pihak yang menilai kalau kebijakan yang diambil pemerintah ini bertolak belakang dengan kondisi masyarakat yang sedang mengalami himpitan ekonomi.Dimana letaknya keberpihakan pemerintah kepada rakyat kecil ?
Alangkah baiknya kalau anggaran untuk pengadaan mobil ini digunakan untuk memperbaiki sekolah, rumah sakit dan untuk berbagai hal yang berkaitan dengan kesejahteraan rakyat. Masih banyak keperluan yang lebih mendesak yang semestinya diprioritaskan oleh pemerintah. Misalnya saja masalah kelaparan dan gizi buruk, kalau tidak cepat ditangani bisa saja menyebabkan kematian sehingga harus menjadi prioritas sedangkan penggantian mobil dinas bukanlah sesuatu yang mendesak. Karena walaupun menggunakan mobil dinas yang lama para pejabat negara itu masih bisa bertugas karena memang mobil itu masih layak pakai sehingga tidak harus diprioritaskan.
Sudah seharusnya presiden sebagai kepala negara yang dipilih oleh rakyat secara langsung menginstruksikan dan memberikan contoh tauladan kepada para pejabat negara agar menunjukkan kesederhanaan dalam menjalankan tugasnya. Masyarakat menilai dan memberikan respek kepada para pejabat negara berdasarkan kinerjanya dalam pemerintahan bukan berdasarkan fasilitas yang didapat. Jangan sampai masyarakat kita semakin apatis dan kehilangan harapan kepada para pemimpinnya, karena mereka beranggapan bahwa tidak ada lagi yang bisa dipercaya untuk memperjuangkan nasib mereka. Masyarakat hanya diperhatikan dan diberi janji-janji manis hanya ketika kampanye saja sedangkan setelah duduk di kursi jabatan janji hanya tinggal janji sedangkan nasib masyarakat tetap melarat bahkan bertambah sengsara.
Selamat pakai mobil baru, Pak! Semoga semangat kerjanya juga �baru� ya�.
Kado Tahun Baru (http://umum.kompasiana.com/2010/01/04/kado-tahun-baru/)