PDA

View Full Version : Cinta tanpa syarat


lilapulipula
14th June 2010, 05:34 PM
Lima tahun usia pernikahanku dengan Ellen sungguh masa yang sulit. Semakin hari semakin tidak ada kecocokan diantara kami. Kami bertengkar karna hal - hal yang kecil. Karna Ellen lambat membuka - kan pagar saat aku pulang kantor. Karna meja sudut di ruang keluarga yang ia beli tanpa membicarakan - nya denganku, bagiku itu hanya membuang - buang uang saja.
Hari ini, 27 Agutus adalah ulang tahun Ellen. Kami bertengkar pagi ini karna Ellen kesiangan membangunkanku.. Aku kesal dan tak mengucapkan selamat ulang tahun padanya, kecupan dikeningnya yang biasa kulakukan di hari ulang tahunnya tak mau kulakukan. Malam sekitar pukul 7, Ellen sudah memintaku segera pulang dan makan malam bersamanya, tentu saja permintaannya tidak kuhiraukan.
jam menunjukan pukul 10 malam, aku merapikan meja kerjaku dan beranjak pulang. Hujan turun sangat deras, sudah larut malam tapi jalan di tengah kota Jakarta masih saja macet, aku benar - benar dibuat kesal oleh keadaan. Membayangkan pulang dan bertemu dengan Ellen membuatku semakin kesal!
Akhirnya aku sampai juga dirumah pukul 12 malam, dua jam perjalanan kutempuh yang biasa hanya membutuhkan waktu satu jam untuk sampai dirumah.
Kulihat Ellen tertidur di sofa ruang keluarga. Sempat aku berhenti dihadapannya dan memandang wajahnya. " Ia sungguh cantik " kataku dalam hati, wanita yang menjalin hubungan denganku salama 7 tahun sejak duduk dibangku SMA yang kini telah kunikahi selam 5 tahun, tetap saja cantik. Aku menghela napas dan meninggalkannya pergi, aku ingat kalau aku sedang kesal sekali dengannya.
Aku langsung masuk ke kamar. Di meja rias istriku kulihat buku itu, buku coklat tebal yang dimiliki oleh istriku. Bertahun - tahun Ellen menulis cerita hidupnya pada buku coklat itu. Sejak sebelum menikah, tak pernah ia mengijinkan aku membukannya. Inilah saatnya! Aku tak mempedulikan Ellen, kuraih buku coklat itu dan kubuka halaman secara acak.
14 febuari 1996..... Terima kasih Tuhan atas pemberian-MU yang berarti bagiku. Vincent, pacar pertamaku yang akan menjadi pacar terakhirku. HMM.. aku tersenyum, Ellen yakin sekali kalau aku yang akan menjadi suaminya.
6 september 2001, Tak sengaja kulihat Vincent makan malam dengan wanita lain sambil tertawa mesra. Tuhan, aku mohon agar Vincent tidak pindah kelain hati. Jantungku terasa berhenti....
23 october 2001, aku menemukan ucapan terima kasih untuk Vincent, atas candle light dinner di hari ulang tahun seorang wanita dengan nama Melly. Siapakah dia Tuhan? Bukakanlah mataku untuk apa yang Kau kehendaki agar aku ketahui? Jantungku benar � benar mau berhenti. Melly, yang sempar dekat denganku disaat usia hubunganku dengan Ellen telah mencapai 5 tahun. Mely, yang karnanya aku hampir saja mau memutuskan hubunganku dengan Ellen karna kejenuhanku. Aku telah memutuskan untuk tidak bertemu dengannya lagisetelah dekat 4 bulan, dan memutuskan untuk tetap setia kepada Ellen. Aku sungguh tak menduga kalau Ellen mengetahui hubunganku dengan Melly.
4 januari 2002, Aku dihampiri wanita bernama Melly, Ia menghinaku dan mengatakan Vincent telah selingkuh dengannya, Tuhan, beri aku kekuatan yang berasal daripadaMu. Bagaimana mungkin Elen sekuat itu ia tak pernah mengatakan apapun atau menangis dihadapanku setelah mengetahui aku telah menghianatinya. Aku tahu Melly, dia pasti telah membuat hati Ellen sangat terluka dangan kata � kata tajam yang keluar dari mulutnya. Nafasku sesak, tak mampu kubayangkan apa yang Ellen rasakan saat itu.
14 febuari 2002, Vincent melamarku dihari jadi kita yang ke 6. Tuhan apa yang harus kulakukan?? Beri aku tanda untuk keputusan yang harus kuambil.
14 febuari 2003, hari minggu yang luar biasa aku telah menjadi Nyonya Alexander Vincent Winoto. Terima kasih Tuhan.
18 juli 2005, Pertengkaran pertama kami sebagai keluarga. Aku harap aku tak kemanisan lagi dalam membuatkan teh untuknya. Tuhan, bantu aku agar lebih berhati � hati lagi dalam membuatkan teh untuk suamiku.
7 april 2006, Vincent marah padaku aku tertidur pulas saat ia pulang kantor sehingga ia menunggu didepan rumah agak lama. Seharian aku berada di mall mencari jam idaman Vincent, aku ingin membelikan jam itu di hari ulang tahunnya yang tinggal 2 hari lagi. Tuhan beri kedamaian dihati Vincent agar ia tidak marah lagi padaku, aku tak akan tidur sore hari lagi kalau Vincent belum pulang walaupun aku lelah. Aku mulai menangis, Ellen mencoba membahagiakanku tapi aku mlah memarahinyatanpa mau mendengar alasanya. Jam itu adalah jam kesayanganku yang kupakai setiap hari, tak kusadari ia membelikannya dengan susah payah.
15 november 2007, Vincent butuh meja untuk menaruh kopi di ruang keluarga, dia sangat suka membaca di sudut ruangan itu. Tuhan, bantu aku menabung agar aku dapat membelikan sebuah meja, hadiah natal untuk Vincent. Aku tak dapat lagi menahan tangisku, Ellen tak pernah mengatakan meja itu adalah hadiah untukku. Ya, ia memang membelinya di malam natal dan menaruhnya hari itu juga diruang keluarga.
Aku sudah tak sanggup lagi membuka halaman berikutnya. Ellen sudah diberi kekuatan dari Tuhan untuk mencintaiku tanpa syarat. Aku berlari keluar kamar, kukecup kening Ellen dan ia terbangun �MAAFKAN AKU ELLEN , AKU MENCINTAIMU, SELAMAT ULANG TAHUN.�


:ohno: