Log in

View Full Version : Perusuh Akan Ditembak Detasemen Anti Anarkis


atheis
1st March 2011, 02:33 PM
http://image.tempointeraktif.com/?id=64053&width=274 (http://image.tempointeraktif.com/?id=64053&width=490)
Boy Rafli Amar. TEMPO/Aditia Noviansyah




TEMPO Interaktif, Jakarta - Datasemen Anti Anarkis Polri dibolehkan menembak para pelaku tindak anarkistis di lapangan. Detasemen yang segera dibentuk ini akan mamiliki kemampuan khusus menangani perusuh, termasuk dalam menembak para pelakunya.

"Penggunaan senjata api bukan dalam rangka mematikan, tapi melumpuhkan para pelaku perusuh represif atau yang diduga kuat sebagai tindak pelaku anarkisme yang menimbulkan keresahan di masyarakat," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Polri, Komisaris Besar Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Selasa (1/3).

Pembentukan Detasemen sementara dipersiapkan di setiap kepolisian daerah. Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan, pembentukan detasemen itu merupakan "Jawaban untuk menyelesaikan permasalahan permasalahan Temanggung dan Cikeusik."

Insiden Cikeusik, Pandegelang Banten, dan Temanggung Jawa Tengah pada tiga pekan lalu menimbulkan tiga warga Ahmadiyah tewas di Cikeusik. Di Temanggung, beberapa tempat ibadah dirusak massa.

Boy melanjutkan, penggunaan senjata api oleh Detasemen adalah langkah akhir dari rangkaian tindakan yang dilakukan di lapangan. Hanya orang tertentu di Detasemen yang dilengkapi senjata api. Sebagian lainnya memakai gas air mata.

"Posisinya adalah pasukan cadangan, jadi tidak turun begitu saja," katanya melanjutkan. Boy berujar, ketika terjadi sesuatu di lapangan dengan penyebab apapun sampai pada tindak anarkistis, maka detasemen tersebut diterjunkan.

"Tapi tolong dicatat, Detasemen Anti Anarkisme ini bukan menghadapi kelompok yang menyampaikan pendapat di muka umum," ucap Boy. Kecuali pengunjuk rasa itu sudah berbuat tindak anarkistis.

Dalam konteks unjuk rasa, kata Boy, sudah ditetapkan prosedur tetap penanganannya seperti dimulai dengan langkah persuasif berupa dialog.

Detasemen ini berbeda dengan Satuan Pengendali Massa yang sudah dimiliki polisi. Pasukan khusus yang direkrut dari Samapta dan Brigadir Mobil ini memiliki keahlian lebih menangani kejadian anarkistis di lapangan. "Diharapkan lebih baik penampilannya di lapangan," ujar Boy.

Polri sebelumnya sudah memiliki satuan tim penindak. Tapi menurut Boy, Detasemen berbeda karena mereka diberi pelatihan khusus dalam menghadapi tindak anarkistis dan bersifat merusak.

Detasemen penindak perusuh ini bersifat mobile. "Bisa digeser ke mana saja, tergantung kebutuhan," jelas Boy. Mereka akan bertindak atas perintah pimpinan satuan wilayah setempat, dengan suvervisi ke Mabes Polri.

Jumlah personel anti perusuh ini belum ditentukan. Boy mengatakan keanggotaan Detasemen pada perinsipnya tidak dilihat dari jumlah, namun dari kemampuannya. "Nanti akan disampaikan kapan dibentuk," katanya lagi.

Rusman Paraqbueq

~ SUMBER ~ (http://www.tempointeraktif.com/hg/hukum/2011/03/01/brk,20110301-316787,id.html)

atheis
1st March 2011, 02:34 PM
trit repost, mohon maaf n silahkan diclosed
salah kamar, silahkan di moderasi
informatif dan atau menghibur, silahkan dibaca dan dicoment
mohon partisipasinya untuk menambahkan TAG
memberi cabe sbg apresiasi utk TS
:cabe::cabe::cabe:

:gomen: :shakehand: :gomen:

Tokyo
1st March 2011, 02:41 PM
monggo buat yang doyan merusuh, jangan lupa gunakan rompi anti peluru :gg:

OmHar
1st March 2011, 04:01 PM
Wew......
sama aja ada sistem petrus donk...:tanya:

WIDH
1st March 2011, 04:12 PM
ane gak setuju...melanggar HAM

AK47
1st March 2011, 09:18 PM
bagi aparat,jgn sampai ada pelanggaran prosedur di lapangan shg sampai jatuh korban yg tdk bersalah..
bagi pendemo,silahkan ungkapkan aspirasi tp jgn anarkis deh..