atheis
22nd February 2011, 04:29 PM
http://image.tempointeraktif.com/?id=61967&width=274 (http://image.tempointeraktif.com/?id=61967&width=490)
Ali Abdullah Saleh. Foto: adenpress.com
TEMPO Interaktif, SANAA � Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh menolak tuntutan demonstran agar turun dari jabatannya. Di saat yang sama Saleh kembali mengulangi tawarannya untuk membahas pembagian kekuasaan dengan partai oposisi utama Yaman.
Namun seperti dilaporkan, Selasa (22/02), partai-partai oposisi menolak usulan tersebut. Mereka mengatakan tak bisa bernegosiasi dengan pemerintah yang pendukung dan pasukan keamanannya menyerang demonstran prodemokrasi dengan �peluru, tongkat dan pembunuhan.�
Senin kemarin, Saleh menuduh penentangnya menggunakan kekerasan dan tidak mendengar suara mayoritas rakyat Yaman, yang menurut Saleh, menginginkan perdamaian dan stabilitas.
�Ya untuk reformasi,� kata Saleh saat menggelar konferensi pers di Sanaa. �Tidak ada kudeta dan merebut pemerintahan melalui anarkis dan pembunuhan.�
Menurut Saleh, jika oposisi ingin berkuasa harus melalui pemilu. �Bukan dengan kekerasan,� tandasnya. Saleh baru-baru ini menghadapi tekanan agar mencegah serangan terhadap demonstran proreformasi, tidak hanya di jalanan, tapi juga dari sekutunya seperti Amerika Serikat, yang menyediakan ratusan juta dolar untuk bantuan militer dan pembangunan Yaman.
Desakan ini dijawab Saleh dengan memerintahkan pasukan keamanannya, kemarin, untuk tidak menembak demonstran. Dia juga mengutuk kekerasan yang dilakukan gang propemerintah.
WASHINGTON POST | SUNARIAH
~ SUMBER ~ (http://www.tempointeraktif.com/hg/timteng/2011/02/22/brk,20110222-315212,id.html)
Ali Abdullah Saleh. Foto: adenpress.com
TEMPO Interaktif, SANAA � Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh menolak tuntutan demonstran agar turun dari jabatannya. Di saat yang sama Saleh kembali mengulangi tawarannya untuk membahas pembagian kekuasaan dengan partai oposisi utama Yaman.
Namun seperti dilaporkan, Selasa (22/02), partai-partai oposisi menolak usulan tersebut. Mereka mengatakan tak bisa bernegosiasi dengan pemerintah yang pendukung dan pasukan keamanannya menyerang demonstran prodemokrasi dengan �peluru, tongkat dan pembunuhan.�
Senin kemarin, Saleh menuduh penentangnya menggunakan kekerasan dan tidak mendengar suara mayoritas rakyat Yaman, yang menurut Saleh, menginginkan perdamaian dan stabilitas.
�Ya untuk reformasi,� kata Saleh saat menggelar konferensi pers di Sanaa. �Tidak ada kudeta dan merebut pemerintahan melalui anarkis dan pembunuhan.�
Menurut Saleh, jika oposisi ingin berkuasa harus melalui pemilu. �Bukan dengan kekerasan,� tandasnya. Saleh baru-baru ini menghadapi tekanan agar mencegah serangan terhadap demonstran proreformasi, tidak hanya di jalanan, tapi juga dari sekutunya seperti Amerika Serikat, yang menyediakan ratusan juta dolar untuk bantuan militer dan pembangunan Yaman.
Desakan ini dijawab Saleh dengan memerintahkan pasukan keamanannya, kemarin, untuk tidak menembak demonstran. Dia juga mengutuk kekerasan yang dilakukan gang propemerintah.
WASHINGTON POST | SUNARIAH
~ SUMBER ~ (http://www.tempointeraktif.com/hg/timteng/2011/02/22/brk,20110222-315212,id.html)