satanists
22nd February 2011, 01:15 PM
http://image.tempointeraktif.com/?id=27592&width=274 (http://image.tempointeraktif.com/?id=27592&width=490)
Suasana rapat paripurna DPR, di Gedung MPR/DPR, Jakarta (2/3). Rapat tersebut membahas tentang hasil akhir keputusan tim pansus hak angket Bank Century. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO Interaktif, Jakarta - Nada menolak Pansus angket pajak ditunjukkan PPP. Partai berlambang Ka'bah ini menilai Pansus hanya akan digunakan Golkar untuk membersihkan citra Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie.
Sekretaris Fraksi PPP Muhammad Romahurmuziy mengatakan ngototnya Golkar mengusung Pansus sangat bisa dipahami. Golkar, ngotot mengusung Pansus untuk membersihkan citra Aburizal Bakrie.
"Golkar kepentingannya adalah membersihkan citra ketua umumnya, Aburizal Bakrie, yang selama enam bulan terakhir dicecar oleh Satgas PMH," kata Romy, sapaan Romahurmuziy, di rapat paripurna DPR, Selasa (22/2).
Selama ini, kata dia, Golkar merasa terpojok dengan tudingan bahwa Aburizal terlibat dengan mafia Pajak. Selama itu pula, Golkar belum punya instrumen kontra untuk melawan tudingan itu.
Melalui Pansus angket ini, kata Romy, Golkar akan menjadikan Pansus angket sebagai alat untuk membersihkan citra Aburizal. "Golkar akan menjadikan Pansus sebagai alat untuk kontra tudingan itu," kata Romy.
Lalu bagaimana sikap PPP? Romy mengatakan dijadikannya Pansus angket sebagai sarana pembersihan citra Aburizal adalah hal yang menyepelekan instrumen Pansus. "Terlalu sederhana angket digunakan untuk itu," kata dia.
Karena itulah, PPP akan menggunakan jurus lain yang berbeda dengan fraksi lain. PPP, kata Romy, akan mengupayakan dilakukannya pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat, bukan voting. "PPP berharap paripurna hari ini dilakukan dengan mufakat, sebagai jalan tengah. Saya optimis mufakat itu bisa," ujar Romy.
Sepakat menolak atau mendukung? "Nanti saja di dalam sidang. Yang jelas bukan mufakat untuk berbuat jahat," kata dia.
AMIRULLAH
sumber..!!! (http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2011/02/22/brk,20110222-315113,id.html)
Suasana rapat paripurna DPR, di Gedung MPR/DPR, Jakarta (2/3). Rapat tersebut membahas tentang hasil akhir keputusan tim pansus hak angket Bank Century. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO Interaktif, Jakarta - Nada menolak Pansus angket pajak ditunjukkan PPP. Partai berlambang Ka'bah ini menilai Pansus hanya akan digunakan Golkar untuk membersihkan citra Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie.
Sekretaris Fraksi PPP Muhammad Romahurmuziy mengatakan ngototnya Golkar mengusung Pansus sangat bisa dipahami. Golkar, ngotot mengusung Pansus untuk membersihkan citra Aburizal Bakrie.
"Golkar kepentingannya adalah membersihkan citra ketua umumnya, Aburizal Bakrie, yang selama enam bulan terakhir dicecar oleh Satgas PMH," kata Romy, sapaan Romahurmuziy, di rapat paripurna DPR, Selasa (22/2).
Selama ini, kata dia, Golkar merasa terpojok dengan tudingan bahwa Aburizal terlibat dengan mafia Pajak. Selama itu pula, Golkar belum punya instrumen kontra untuk melawan tudingan itu.
Melalui Pansus angket ini, kata Romy, Golkar akan menjadikan Pansus angket sebagai alat untuk membersihkan citra Aburizal. "Golkar akan menjadikan Pansus sebagai alat untuk kontra tudingan itu," kata Romy.
Lalu bagaimana sikap PPP? Romy mengatakan dijadikannya Pansus angket sebagai sarana pembersihan citra Aburizal adalah hal yang menyepelekan instrumen Pansus. "Terlalu sederhana angket digunakan untuk itu," kata dia.
Karena itulah, PPP akan menggunakan jurus lain yang berbeda dengan fraksi lain. PPP, kata Romy, akan mengupayakan dilakukannya pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat, bukan voting. "PPP berharap paripurna hari ini dilakukan dengan mufakat, sebagai jalan tengah. Saya optimis mufakat itu bisa," ujar Romy.
Sepakat menolak atau mendukung? "Nanti saja di dalam sidang. Yang jelas bukan mufakat untuk berbuat jahat," kata dia.
AMIRULLAH
sumber..!!! (http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2011/02/22/brk,20110222-315113,id.html)