Log in

View Full Version : TN. Batang Gadis; Upaya Mewariskan Hutan Bagi Anak Cucu


Terdampar
3rd October 2012, 11:19 AM
http://img17.imageshack.us/img17/599/rate5v.gif

Di Rate dulu gan ya http://static.kaskus.co.id/images/smilies/s_sm_peace.gif

[/quote]





http://img717.imageshack.us/img717/6207/shakehand2.gif

Terimakasih untuk Admin dan Co-Admin yang telah mengangkat TN Batang Gadis menjadi Hot Threads

Juga para ceriwisser yang telah rate dan komen di TN Batang Gadis

Semoga Kita Semua Bisa Lebih Mengenal Potensi Dalam Negeri Yang Sungguh Luar Biasa Melimpah




[/spoiler] for HT#4:




http://img846.imageshack.us/img846/4323/ht4.jpg



















http://img20.imageshack.us/img20/1120/hth3kecil.gif

http://img713.imageshack.us/img713/4179/hthl.gif










TAMAN NASIONAL BATANG GADIS

Upaya Mewariskan Hutan Bagi Anak Cucu



Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) adalah sebuah taman nasional di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatra Utara

terletak di 99� 12� 45" - 99� 47� 10" BT dan 0� 27� 15" - 1� 01� 57" LU dan secara administrasi wilayah ini dikelilingi 68 desa di 13 kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal

Nama taman nasional ini berasal dari dari nama sungai utama yang mengalir dan membelah Kabupaten Madina yaitu Sungai Batang Gadis









Sejarah Pembentukan TNBG



Berbeda halnya dengan taman nasional lainnya, penunjukan TNBG diprakarsai oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Madina

Inisiatif pembentukan TNBG sejalan dengan aspirasi masyarakat setempat

Sudah sejak lama masyarakat Mandailing Natal menjalankan kearifan lokal yang masih bertahan sampai saat ini

Secara turun temurun masarakat melindungi hutan dan sumber air serta memanfaatkan sumberdaya alam secara bijaksana

Dalam pandangan hidup masyarakat Mandailing, air merupakan 'mata air kehidupan' yang bertali-temali dengan institusi sosial, budaya, ekonomi dan ekologis, sehingga harus dilindungi keberadaannya



Usulan pembentukan TNBG secara formal diajukan kepada Menhut melalui Surat Bupati Madina No. 522/982/Dishut/2003 dan kepada Gubernur Provinsi Sumatera Utara No. 522/1837/Dishut/2003dan No. 522/2036/Dishut/2003

Dengan banyaknya dukungan dari pemerintah pusat maupun daerah Maka pada tanggal 29 April 2004 melalui SK Menhut No. No.126/Menhut-11/2004 menunjuk kawasan hutan seluas � 108.000 Ha sebagai taman nasional dengan nama Taman Nasional Batang Gadis

Puncak dukungan pembentukan TNBG diberikan oleh Presiden Republik Indonesia dengan meresmikan pembentukan TNBG melalui penandatanganan prasasti di Panyabungan pada bulan Mei 2004



Kawasan TNBG merupakan penggabungan dari Hutan lindung seluas � 101.500 ha dan hutan produksi seluas � 6.500 ha

http://img6.imageshack.us/img6/5468/btgadis.jpg

Garis merah batas TNBG menurut SK Menhut No. No.126/Menhut-11/2004










Tantangan Masa Depan TNBG



Pembentukan TNBG merupakan langkah awal perjalanan yang berat bagi para pihak berkepentingan untuk mempertahankan dan meningkatkan keutuhan ekosistem TNBG, agar dapat mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan dan meningkatkan penghidupan masyarakat sekitar taman nasional sehingga keutuhan ekologi TNBG lebih dapat terlindungi serta memberikan manfaat yang adil bagi masyarakat setempat dan dunia



Kegiatan ekonomi lokal yang berkelanjutan dan kebijakan pembangunan ekonomi daerah yang terintegrasi dan lebih sesuai dengan tujuan pelestarian TNBGuntuk menciptakan mekanisme alternatif pendanaan jangka panjang untuk pengembangan taman nasional secara berkesinambungan

Pendanaan jangka panjang pengurusan TNBG harus dibangun untuk menjamin keberlanjutan dukungan ekologis TNBG terhadap pembangunan daerah dan sumber penghidupan rakyat



http://img696.imageshack.us/img696/3065/headerpp.jpg














Keaneka Ragaman Hayati TNBG



Hasil survei yang dilakukan oleh Conservation International Indonesia (CII) selama kurun waktu kurang lebih satu bulan memperlihatkan bahwa kekayaan hayati di TMBG cukup tinggi sehingga pantas kawasan Batang Gadis ini dijadikan Taman Nasional








Flora


for Flora:




Dari hasil survei terdapat 242 jenis tumbuhan berpembuluh (vascular plant)

seperti meranti khususnya jenis meranti merah (shorea parvifolia dyer)

http://1.bp.blogspot.com/_qDJNgnIGU6o/TM4UurzKALI/AAAAAAAAAFc/eLOaHFjfImg/S374/P1030288.JPG



juga ditemukannya jenis baru bunga Padma (Rafflesia sp.)

http://img222.imageshack.us/img222/8666/padmam.jpg



Dan masih banyak jenis-jenis tumbuhan yang belum diketahui manfaatnya bagi kehidupan manusia sehingga perlu dikaji lebih lanjut

juga terdapatrnya potensi tanaman hias

seperti kantong semar (Nepenthes Sp.)

http://2.bp.blogspot.com/_qDJNgnIGU6o/TM6959BeG0I/AAAAAAAAAGU/3OXhSBf9EAs/s320/P1050542.JPG















[quote]





Fauna


[spoiler=open this] for Fauna:




Melalui kamera trap dan penelusuran jejak, tim peneliti berhasil menemukan satwa langka yang dilindungi seperti

harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae)

http://img651.imageshack.us/img651/9407/macan.jpg



kambing hutan (Naemorhedus sumatrensis)

http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/TN_Btgadis/foto/kambing_hutan.jpg



tapir (Tapirus indicus)

http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/TN_Btgadis/foto/tapir.jpg



Kucing Emas (Profelis aurata)

http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/TN_Btgadis/foto/kucing_emas.jpg



Kucing Congkok (Felis bengalensis)

http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/TN_Btgadis/foto/kucing_congkok.jpg



kancil (Tragulus javanicus), binturong (Arctitis binturong) beruang madu (Helarctos malayanus), rusa (Cervus unicolor), kijang (Muntiacus muntjac) dan landak (Hystix brachyura)

Selain itu tim survei berhasil menemukan amfibi tak berkaki (Ichtyopis glutinosa) yang merupakan jenis satwa purba

http://0.tqn.com/d/animals/1/0/S/k/Dermophis_mexicanus.jpg



dan katak bertanduk tiga (Megophyris nasuta) yang sudah langka dan merupakan jenis endemik pulau Sumatera

http://www.traveljournals.net/pictures/l/4/43237-leaf-frog--cameron-highlands-malaysia.jpg



Jumlah burung di kawasan TNBG yang ditemukan sampai saat ini adalah 242 jenis diantaranya 45 jenis burung yang dilindungi di Indonesia

8 jenis secara global terancam punah, 11 jenis mendekati terancam punah

Juga ditemukan jenis burung endemik yang sudah dianggap punah yaitu

Lophura inornata (salvadori pheasant)

http://orientalbirdimages.org/images/data/salvadori_s-pheasant-ca.jpg



Pitta schneiderii (schneider's pitta)

http://images.bradspictures.com/bpictures/s/schneiders_pitta-9221.jpg



dan ditemukan kembali untuk kedua kalinya setelah hampir lebih dari satu abad tidak ditemukan dalam daftar burung Sumatera

Pertama kali jenis ini ditemukan di Provinsi Bengkulu pada tahun 2000 yaitu

Carpococcyx radiceus (Sunda ground-cuckoo)

http://farm3.static.flickr.com/2361/2480058342_ef23b1a8d0.jpg



Tim survei juga menemukan 6 jenis burung dari keluarga rangkong (Bucerotidae)

Rangkong Badak (Buceros rhinoceros)

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/3d/Buceros_rhinoceros_%28female%29_-Singapore-6.jpg/480px-Buceros_rhinoceros_%28female%29_-Singapore-6.jpg






























</div>