Bolangz
3rd October 2012, 10:59 AM
[/quote]
:rate5:rate5:rate5
http://photoserver.ws/images/8HZq4dbce1ab10b6d.gif
http://photoserver.ws/images/i70m4dde3c32c7342.gif
Taman Nasional Gunung Gede Pangeango (TNGGP) mempunyai peranan yang penting dalam sejarah konservasi di Indonesia
TNGGP merupakan 5 Taman Nasional pertama yang ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 1980
Keadaan alamnya yang khas dan unik, menjadikan TNGGP
sebagai salah satu laboratorium alam yang menarik minat para peneliti sejak lama
Pengelolaan Kawasan
TNGGP merupakan salah satu dari 5 taman nasional yang dideklarasi oleh Pemerintah Indonesia tahun 1980
dan sampai tahun 2007 sudah 50 taman nasional (http://www.ceriwis.us/showthread.php?t=8575009) dibentuk oleh Pemerintah di seluruh Indonesia
Seperti halnya kawasan konservasi lainnya di Indonesia pengelolaan kawasan TNGGP merupakan tanggungjawab dari
Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Departemen Kehutanan
Secara administratif kawasan TNGGP berada di 3 kabupaten (Bogor, Cianjur dan Sukabumi) Pro. Jawa Barat
dengan letak geografis antara 6�41� - 6�51� LS, 106�50� - 107�02� BT
Kantor pengelola yaitu Balai Besar TNGGP berada di Cibodas dan dalam pengelolaannya dibagi menjadi 3 Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah (Bidang PTN Wil)
yaitu PTN Wil I di Cianjur, PTN Wil II di Selabintana-Sukabumi dan TN Wil III di Bogor
http://photoserver.ws/images/LIbL4dddfdaeefa99.gif
Tentang Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Dengan luas 22.851,03 Ha kawasan ini ditutupi oleh hutan hujan tropis pegunungan dengan hanya berjarak 2 jam (� 100 km) dari Jakarta
Di dalam kawasan hutan TNGGP, dapat ditemukan �si pohon raksasa� Rasamala, �si pemburu serangga� kantong semar (Nephentes spp)
berjenis-jenis anggrek hutan dan bahkan ada beberapa jenis tumbuhan yang belum dikenal namanya secara ilmiah seperti jamur yang bercahaya
Disamping keunikan tumbuhannya kawasan TNGGP juga merupakan habitat dari berbagai jenis satwa liar seperti
kepik raksasa dan lebih dari 100 jenis mamalia seperti Kijang, Pelanduk, Anjing hutan, Macan tutul, Sigung, dll serta 250 jenis burung
Kawasan ini juga merupakan habitat Owa Jawa, Surili dan Lutung juga Elang Jawa yang populasinya hampir mendekati punah
Ketika anda hiking di kawasan TNGGP anda dapat menikmati keindahan ekologi hutan Indonesia
http://photoserver.ws/images/MXZb4dde03aed1963.jpg
Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango ditetapkan oleh UNESCO sebagai Cagar Biosfir pada tahun 1977
dan sebagai Sister Park dengan Taman Negara di Malaysia pada tahun 1995
Sejarah dan legenda yang merupakan kepercayaan masyarakat setempat yaitu tentang keberadaan Eyang Suryakencana dan Prabu Siliwangi di Gunung Gede
Masyarakat percaya bahwa roh Eyang Suryakencana dan Prabu Siliwangi akan tetap menjaga Gunung Gede agar tidak meletus
Mari bersama-sama melestarikan alam yang sangat berharga ini dan mewariskannya kepada generasi yang akan datang!!!
Dimulai Dengan Hal Kecil Dengan Membuang Sampah Pada Tempatnya
Flora dan Fauna
TNGGP memiliki keanekaragaman ekosistem yang terdiri dari ekosistem sub-montana, montana, sub-alpin, danau, rawa, dan savana.
Ekosistem sub-montana dicirikan oleh banyaknya pohon-pohon yang besar dan tinggi seperti jamuju (Dacrycarpus imbricatus), dan puspa (Schima walliichii)
Sedangkan ekosistem sub-alphin dicirikan oleh adanya dataran yang ditumbuhi rumput Isachne pangerangensis, bunga eidelweis (Anaphalis javanica), violet (Viola pilosa), dan cantigi (Vaccinium varingiaefolium)
Juga terdapatnya si pohon raksasa Rasamala (Altingi Exelsa)
[/spoiler] for Rasamala:
http://photoserver.ws/images/FgkV4dde2c76f26f2.jpg
kantong semar (Nephentes spp)
for KantongSemar:
http://photoserver.ws/images/zH834dde2c770ec00.jpg
berjenis-jenis anggrek hutan, dan bahkan ada beberapa jenis tumbuhan yang belum dikenal namanya secara ilmiah, seperti jamur yang bercahaya
Disamping keunikan tumbuhannya kawasan TNGGP juga merupakan habitat bagi satwa primata yang terancam punah seperti Owa (Hylobates moloch)
for Owa:
http://photoserver.ws/images/WFIf4dde32a752fd5.jpg
Surili (Presbytis comata)
for Surili:
http://photoserver.ws/images/4c8h4dde345d3531b.jpg
dan Lutung Budeng (Trachypithecus auratus)
for Lutung Budeng:
http://photoserver.ws/images/BbPs4dde345cf3e6e.jpg
dan satwa langka lainnya seperti Macan Tutul (Panthera pardus melas)
for Macan Tutul:
http://photoserver.ws/images/HHde4dde32a7327bf.jpg
Landak Jawa (Hystrix brachyura)
for Landak Jawa:
http://photoserver.ws/images/G8cD4dde32a71b4c2.jpg
Musang leher kuning (Martes flavigula)
for Musang:
http://photoserver.ws/images/GPlG4dde32a74125b.jpg
dan Kijang (Muntiacus muntjak)
for Kijang:
http://photoserver.ws/images/DHH54dde345d45908.jpg
TNGGP terkenal kaya akan berbagai jenis burung yaitu sebanyak 251 jenis dari 450 jenis yang terdapat di Pulau Jawa
Beberapa jenis diantaranya burung langka yaitu Elang Jawa (Spizaetus bartelsi)
for Elang Jawa:
http://photoserver.ws/images/T7vV4dde36412afe7.jpg
for Elang Jawa:
http://photoserver.ws/images/b2Je4dde3641392cb.jpg
dan Burung Hantu (Otus angelinae)
for Burung Hantu:
http://photoserver.ws/images/mzNW4dde3637a0701.jpg
Wisata Alam
Ada 6 pintu masuk menuju kawasan TNGGP yaitu: Cibodas, Gunung Putri, Bodogol, Cisarua, Selabintana dan Situgunung
Kantor Balai Besar TNGGP, pusat informasi (visitor center) dan tempat pendaftaran pendakian berlokasi di Cibodas
Pintu masuk Cibodas, Gunung Putri dan Selabintana merupakan akses utama menuju puncak Gunung Gede dan Pangrango
Prosedur dan Persyaratan Pendakian di TNGGP (http://gedepangrango.org/pendakian-kembali-dibuka-1-april-2010/)
http://photoserver.ws/images/C17P4dde3ba779aaf.gif
Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi di TNGP
Puncak dan Kawah Gunung Gede
Gunung Gede Pangrango adalah satu-satunya gunung yang paling sering di daki di Indonesia � 50.000 pendaki per tahun
bisa jadi karena lokasinya yang berdekatan dengan Jakarta dan Bandung
Untuk mengembalikan habitatnya biasanya tiap bulan Agustus ditutup untuk pendaki juga antara bulan Desember hingga Maret
Untuk mengurangi kerusakan alam maka dibuatlah beberapa jalur pendakian, namun jalur yang populer adalah melalui pintu Cibodas
Juga Jumlah pendaki dicabeinsi hanya 600 orang per malam, 300 melalui Cibodas, 100 melalui Selabintana, 200 melalui Gunung Putri
Di puncak ini terdapat tiga kawah yang masih aktif dalam satu kompleks yaitu kawah Lanang, Ratu dan Wadon
Berada pada ketinggian 2.958 m. dpl dengan jarak 9,7 km atau 5 jam perjalanan dari Cibodas
for Gede-Pangrango:
http://photoserver.ws/images/pwV84de2025bd5de4.jpg
Franz Wilhelm Junghuhn
for Gede-Pangrango:
http://photoserver.ws/images/b6Nl4dde444c8ca56.jpg
for Gede-Pangrango:
http://photoserver.ws/images/LtxU4dde4428ac704.jpg
for Gede-Pangrango:
http://photoserver.ws/images/bEwl4dde44289d483.jpg
for Gede-Pangrango:
http://photoserver.ws/images/MXoZ4dde44288de06.jpg
for Gede-Pangrango:
http://photoserver.ws/images/UW3T4dde44287c69f.jpg
for Gede-Pangrango:
http://photoserver.ws/images/8qDY4dde439862fb4.jpg
for Gede-Pangrango:
http://photoserver.ws/images/4CRn4dde4398531cc.jpg
for Gede-Pangrango:
http://photoserver.ws/images/0Pru4dde439841890.jpg
for Gede-Pangrango:
http://photoserver.ws/images/f04f4dde43982ff4c.jpg
[quote]
Alun-alun Suryakencana
Dataran seluas � 50 hektar yang ditutupi hamparan bunga edelweiss
Berada pada ketinggian 2.750 m dpl dengan jarak � 11,8 km atau � 6 jam perjalanan dari Cibodas
for Alun-alun:
http://photoserver.ws/images/Rnxg4dde493419184.jpg
for Alun-alun:
http://photoserver.ws/images/VmUI4dde49184b661.jpg
for Alun-alun:
http://photoserver.ws/images/HXwf4dde49183c7db.jpg
for Alun-alun:
http://photoserver.ws/images/52A84dde49182bdd8.jpg
for Alun-alun:
http://photoserver.ws/images/6w2C4dde49181bbb6.jpg
for Alun-alun:
http://photoserver.ws/images/Xtvn4dde48d4e1028.jpg
for Alun-alun:
http://photoserver.ws/images/Zeix4dde48d4d218f.jpg
for Alun-alun:
http://photoserver.ws/images/zW3W4dde48d4c36de.jpg
[spoiler=open this] for Alun-alun:
http://photoserver.ws/images/LN0O4dde48d4b3c95.jpg
</div>
:rate5:rate5:rate5
http://photoserver.ws/images/8HZq4dbce1ab10b6d.gif
http://photoserver.ws/images/i70m4dde3c32c7342.gif
Taman Nasional Gunung Gede Pangeango (TNGGP) mempunyai peranan yang penting dalam sejarah konservasi di Indonesia
TNGGP merupakan 5 Taman Nasional pertama yang ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 1980
Keadaan alamnya yang khas dan unik, menjadikan TNGGP
sebagai salah satu laboratorium alam yang menarik minat para peneliti sejak lama
Pengelolaan Kawasan
TNGGP merupakan salah satu dari 5 taman nasional yang dideklarasi oleh Pemerintah Indonesia tahun 1980
dan sampai tahun 2007 sudah 50 taman nasional (http://www.ceriwis.us/showthread.php?t=8575009) dibentuk oleh Pemerintah di seluruh Indonesia
Seperti halnya kawasan konservasi lainnya di Indonesia pengelolaan kawasan TNGGP merupakan tanggungjawab dari
Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Departemen Kehutanan
Secara administratif kawasan TNGGP berada di 3 kabupaten (Bogor, Cianjur dan Sukabumi) Pro. Jawa Barat
dengan letak geografis antara 6�41� - 6�51� LS, 106�50� - 107�02� BT
Kantor pengelola yaitu Balai Besar TNGGP berada di Cibodas dan dalam pengelolaannya dibagi menjadi 3 Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah (Bidang PTN Wil)
yaitu PTN Wil I di Cianjur, PTN Wil II di Selabintana-Sukabumi dan TN Wil III di Bogor
http://photoserver.ws/images/LIbL4dddfdaeefa99.gif
Tentang Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Dengan luas 22.851,03 Ha kawasan ini ditutupi oleh hutan hujan tropis pegunungan dengan hanya berjarak 2 jam (� 100 km) dari Jakarta
Di dalam kawasan hutan TNGGP, dapat ditemukan �si pohon raksasa� Rasamala, �si pemburu serangga� kantong semar (Nephentes spp)
berjenis-jenis anggrek hutan dan bahkan ada beberapa jenis tumbuhan yang belum dikenal namanya secara ilmiah seperti jamur yang bercahaya
Disamping keunikan tumbuhannya kawasan TNGGP juga merupakan habitat dari berbagai jenis satwa liar seperti
kepik raksasa dan lebih dari 100 jenis mamalia seperti Kijang, Pelanduk, Anjing hutan, Macan tutul, Sigung, dll serta 250 jenis burung
Kawasan ini juga merupakan habitat Owa Jawa, Surili dan Lutung juga Elang Jawa yang populasinya hampir mendekati punah
Ketika anda hiking di kawasan TNGGP anda dapat menikmati keindahan ekologi hutan Indonesia
http://photoserver.ws/images/MXZb4dde03aed1963.jpg
Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango ditetapkan oleh UNESCO sebagai Cagar Biosfir pada tahun 1977
dan sebagai Sister Park dengan Taman Negara di Malaysia pada tahun 1995
Sejarah dan legenda yang merupakan kepercayaan masyarakat setempat yaitu tentang keberadaan Eyang Suryakencana dan Prabu Siliwangi di Gunung Gede
Masyarakat percaya bahwa roh Eyang Suryakencana dan Prabu Siliwangi akan tetap menjaga Gunung Gede agar tidak meletus
Mari bersama-sama melestarikan alam yang sangat berharga ini dan mewariskannya kepada generasi yang akan datang!!!
Dimulai Dengan Hal Kecil Dengan Membuang Sampah Pada Tempatnya
Flora dan Fauna
TNGGP memiliki keanekaragaman ekosistem yang terdiri dari ekosistem sub-montana, montana, sub-alpin, danau, rawa, dan savana.
Ekosistem sub-montana dicirikan oleh banyaknya pohon-pohon yang besar dan tinggi seperti jamuju (Dacrycarpus imbricatus), dan puspa (Schima walliichii)
Sedangkan ekosistem sub-alphin dicirikan oleh adanya dataran yang ditumbuhi rumput Isachne pangerangensis, bunga eidelweis (Anaphalis javanica), violet (Viola pilosa), dan cantigi (Vaccinium varingiaefolium)
Juga terdapatnya si pohon raksasa Rasamala (Altingi Exelsa)
[/spoiler] for Rasamala:
http://photoserver.ws/images/FgkV4dde2c76f26f2.jpg
kantong semar (Nephentes spp)
for KantongSemar:
http://photoserver.ws/images/zH834dde2c770ec00.jpg
berjenis-jenis anggrek hutan, dan bahkan ada beberapa jenis tumbuhan yang belum dikenal namanya secara ilmiah, seperti jamur yang bercahaya
Disamping keunikan tumbuhannya kawasan TNGGP juga merupakan habitat bagi satwa primata yang terancam punah seperti Owa (Hylobates moloch)
for Owa:
http://photoserver.ws/images/WFIf4dde32a752fd5.jpg
Surili (Presbytis comata)
for Surili:
http://photoserver.ws/images/4c8h4dde345d3531b.jpg
dan Lutung Budeng (Trachypithecus auratus)
for Lutung Budeng:
http://photoserver.ws/images/BbPs4dde345cf3e6e.jpg
dan satwa langka lainnya seperti Macan Tutul (Panthera pardus melas)
for Macan Tutul:
http://photoserver.ws/images/HHde4dde32a7327bf.jpg
Landak Jawa (Hystrix brachyura)
for Landak Jawa:
http://photoserver.ws/images/G8cD4dde32a71b4c2.jpg
Musang leher kuning (Martes flavigula)
for Musang:
http://photoserver.ws/images/GPlG4dde32a74125b.jpg
dan Kijang (Muntiacus muntjak)
for Kijang:
http://photoserver.ws/images/DHH54dde345d45908.jpg
TNGGP terkenal kaya akan berbagai jenis burung yaitu sebanyak 251 jenis dari 450 jenis yang terdapat di Pulau Jawa
Beberapa jenis diantaranya burung langka yaitu Elang Jawa (Spizaetus bartelsi)
for Elang Jawa:
http://photoserver.ws/images/T7vV4dde36412afe7.jpg
for Elang Jawa:
http://photoserver.ws/images/b2Je4dde3641392cb.jpg
dan Burung Hantu (Otus angelinae)
for Burung Hantu:
http://photoserver.ws/images/mzNW4dde3637a0701.jpg
Wisata Alam
Ada 6 pintu masuk menuju kawasan TNGGP yaitu: Cibodas, Gunung Putri, Bodogol, Cisarua, Selabintana dan Situgunung
Kantor Balai Besar TNGGP, pusat informasi (visitor center) dan tempat pendaftaran pendakian berlokasi di Cibodas
Pintu masuk Cibodas, Gunung Putri dan Selabintana merupakan akses utama menuju puncak Gunung Gede dan Pangrango
Prosedur dan Persyaratan Pendakian di TNGGP (http://gedepangrango.org/pendakian-kembali-dibuka-1-april-2010/)
http://photoserver.ws/images/C17P4dde3ba779aaf.gif
Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi di TNGP
Puncak dan Kawah Gunung Gede
Gunung Gede Pangrango adalah satu-satunya gunung yang paling sering di daki di Indonesia � 50.000 pendaki per tahun
bisa jadi karena lokasinya yang berdekatan dengan Jakarta dan Bandung
Untuk mengembalikan habitatnya biasanya tiap bulan Agustus ditutup untuk pendaki juga antara bulan Desember hingga Maret
Untuk mengurangi kerusakan alam maka dibuatlah beberapa jalur pendakian, namun jalur yang populer adalah melalui pintu Cibodas
Juga Jumlah pendaki dicabeinsi hanya 600 orang per malam, 300 melalui Cibodas, 100 melalui Selabintana, 200 melalui Gunung Putri
Di puncak ini terdapat tiga kawah yang masih aktif dalam satu kompleks yaitu kawah Lanang, Ratu dan Wadon
Berada pada ketinggian 2.958 m. dpl dengan jarak 9,7 km atau 5 jam perjalanan dari Cibodas
for Gede-Pangrango:
http://photoserver.ws/images/pwV84de2025bd5de4.jpg
Franz Wilhelm Junghuhn
for Gede-Pangrango:
http://photoserver.ws/images/b6Nl4dde444c8ca56.jpg
for Gede-Pangrango:
http://photoserver.ws/images/LtxU4dde4428ac704.jpg
for Gede-Pangrango:
http://photoserver.ws/images/bEwl4dde44289d483.jpg
for Gede-Pangrango:
http://photoserver.ws/images/MXoZ4dde44288de06.jpg
for Gede-Pangrango:
http://photoserver.ws/images/UW3T4dde44287c69f.jpg
for Gede-Pangrango:
http://photoserver.ws/images/8qDY4dde439862fb4.jpg
for Gede-Pangrango:
http://photoserver.ws/images/4CRn4dde4398531cc.jpg
for Gede-Pangrango:
http://photoserver.ws/images/0Pru4dde439841890.jpg
for Gede-Pangrango:
http://photoserver.ws/images/f04f4dde43982ff4c.jpg
[quote]
Alun-alun Suryakencana
Dataran seluas � 50 hektar yang ditutupi hamparan bunga edelweiss
Berada pada ketinggian 2.750 m dpl dengan jarak � 11,8 km atau � 6 jam perjalanan dari Cibodas
for Alun-alun:
http://photoserver.ws/images/Rnxg4dde493419184.jpg
for Alun-alun:
http://photoserver.ws/images/VmUI4dde49184b661.jpg
for Alun-alun:
http://photoserver.ws/images/HXwf4dde49183c7db.jpg
for Alun-alun:
http://photoserver.ws/images/52A84dde49182bdd8.jpg
for Alun-alun:
http://photoserver.ws/images/6w2C4dde49181bbb6.jpg
for Alun-alun:
http://photoserver.ws/images/Xtvn4dde48d4e1028.jpg
for Alun-alun:
http://photoserver.ws/images/Zeix4dde48d4d218f.jpg
for Alun-alun:
http://photoserver.ws/images/zW3W4dde48d4c36de.jpg
[spoiler=open this] for Alun-alun:
http://photoserver.ws/images/LN0O4dde48d4b3c95.jpg
</div>