Backpack3r
3rd October 2012, 10:18 AM
http://img17.imageshack.us/img17/599/rate5v.gif
Jangan Lupa di Rate ya Gan.... http://static.kaskus.co.id/images/smilies/s_sm_peace.gif
Taman Nasional
Rawa Aopa Watumohai
http://cdn-u.kaskus.co.id/30/fps4o0zc.jpg
Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai merupakan penggabungan antara TB. Watumohai seluas 50.000 ha dan
SM Rawa Aopa seluas 55.560 ha yang ditunjuk berdasarkan SK Menhut. Nomor 138/Kpts-II/1985.
Selanjutnya pada tanggal 27 juli 1985 Menteri Kehutanan dengan Keputusan Nomor 189/Kpts-II/1985 membagi TB. Watumohai menjadi SM. Gn. Watumohai seluas 41.244 ha dan TB. Dataran Rumbia seluas 96.804 ha, sehingga luas keseluruhan SM menjadi 96.804 ha yang dikukuhkan dengan SK Deklarasi Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai di Kaliurang Nomor 444/Kpts-II/1989.
[/spoiler] for Peta Taman Nasional:
http://cdn-u.kaskus.co.id/30/fs1ybk6o.jpghttp://cdn-u.kaskus.co.id/30/myjv0vxe.jpg
Gambaran Umum dan Potensi Kawasan
for Gambaran Umum:
Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai dengan luas 105.194 ha terletak di antara 121° 44' - 122° 44' BT 4° 22' - 4° 39' LS. Wilayah ini terletak di ujung Tenggara Pulau Sulawesi dengan batas di sebelah utara dengan wilayah kecamatan Tirawuta, Kabupaten Kolaka dan Kecamatan Lambuya dan Kecamatan Kendari, sebelah Timur dengan wilayah Kecamatan Lambuya dan Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Kendari, sebelah Selatan dengan selat Tiworo dan wilayah Kecamatan Rumbia Kabupaten Buton dan di sebelah Barat dengan wilayah Kecamatan Ladongi Kabupaten Kolaka.
Menurut pembagian iklim berdasarkan Smitd dan Ferguson, kawasan taman nasional termasuk tipe iklim C dan D dengan curah hujan bervariasi antara 1.500 - 2.000 mm/thn dan temperatur rata-rata antara 23,3 - 30 C.
Topografi wilayah ini umumnya datar bergelombang sampai terbukti dengan puncak tertinggi Gn. Mendoke (± 981 m dpl).
Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai memiliki 4 tipe ekosistem yaitu ekosistem hutan hujan tropika dataran rendah, hutan bakau, savanah dan hutan rawa.
for Potensi Kawasan:
Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai mempunyai topografi datar bergelombang sampai berbukit. Dataran rendah sampai bergelombang ringan di bagian Selatan dan bagian Utara bergelombang berat sampai kemiringan lereng berkisar antara 30°-40°, dengan puncak tertinggi G. Watumohai (± 549 m dpl).
Mempunyai iklim tropis dengan rata-rata curah hujan berkisar antara 1.500 - 2.000 mm per tahun dengan suhu udara antara 20° - 33° C. Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai terdiri dari hutan hujan tropika pegunungan rendah, hujan tropika dataran rendah, hutan rawa, savana dan hutan bakau.
Beberapa flora yang ada di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai antara lain Alang-alang (Imperata cylindrica), Tiot-tio (Fimbrystilis cylinrica), Kasumeeto (Diospyros celebica), Nona (Metrosideros petiolata), Kayu angin (Casuarina rumotri), Saninten (Castanopsis buruana), Uwi (Bacchia fructescens) dan lain-lain.
Memiliki keanekaragaman jenis satwa langka endemik antara lain Anoa (Anoa depressicornis), Babirusa (Babyrousa babirussa), Kuskus (Phalanger sp.), Singapuar (Tarsius spectrum), Bajing perut merah (Rubrisciurus ribriventer) dan lain-lain.
Flora dan Fauna
Keanekaragaman flora di dalam kawasan ini sangat menonjol, baik dalam tingkat jenis maupun genetiknya setidaknya tercatat 89 suku/famili, 257 marga/genus dan 323 jenis/species tumbuhan yang ada di antaranya terdapat 2 jenis yang dilindungi yaitu Damar (Agathis homii), Kayu Kuku (Pericopsis mooniana THW) dan Kasumeeto (Dyspyros malabarica).
for Damar (Agathis homii):
http://cdn-u.kaskus.co.id/31/wzt13jqo.jpg
Kawasan ini juga menjadi habitat berbagai jenis burung tercatat 155 jenis burung ada di dalamnya, 32 jenis di antaranya tergolong langka dan 37 jenis tergolong endemik Sulawesi, burung-burung tersebut antara lain : Maleo (Macrocephalon maleo), Bangau Putih Susu (Mycteria cineria), Rangkong (Rhyticeros cassidic) dan lain-lain.
for Maleo (Macrocephalon maleo):
http://cdn-u.kaskus.co.id/30/vw4qqizc.jpg
Berdasarkan surat keputusan Menteri Pertanian RI No. 421/KPTS/UM/8/1970 dan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 90/KPTS/UM/2/1972, bahwa burung maleo tergolong satwa liar yang langka dan dilindungi. Selanjutnya dilindungi berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistemnya yang dipertegas lagi dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 301/KPTS-II/1991 dan No. 883/KPTS-II/1992 (Mallombasang, 1995).
for Bangau Putih Susu (Mycteria cineria):
http://cdn-u.kaskus.co.id/30/bfyyousk.jpg
for Rangkong (Rhyticeros cassidic):
http://cdn-u.kaskus.co.id/30/mc7kohhq.jpg
Jenis primata yang ada adalah Podi (Tarsius spectrum) dan Kera Hitam (Macaca ochreata)
for Kera Hitam (Macaca ochreata):
http://cdn-u.kaskus.co.id/30/vhtxsc2f.jpg
http://cdn-u.kaskus.co.id/31/csumxqoe.jpg
Mamalia besar yang merupakan satwa langka dan dilindungi adalah Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis), Anoa pegunungan (Bubalus quarlesi), Kus-kus (Phalanger ursinus), Rusa , Babi Rusa (Babyrousa babyrussa), dan Musang Sulawesi (Macrogalidia muschenbroeki), di samping itu terdapat juga Sanca Bodo (Phython molurus), Buaya Muara (Crocodylus porosus) dan Soa soa (Hi dyrosaurus amboinensis).
for Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis):
http://cdn-u.kaskus.co.id/31/s9826yec.jpg
(beberapa pihak menduga sudah punah)
for Anoa pegunungan (Bubalus quarlesi):
http://cdn-u.kaskus.co.id/31/gvzr5u2k.jpg
(beberapa pihak menduga sudah punah)
for Kus-kus (Phalanger ursinus):
http://cdn-u.kaskus.co.id/31/wiuszhht.jpg
for Rusa (Cervus timorensis):
http://cdn-u.kaskus.co.id/30/dbnzrkme.jpg
for Babi Rusa (Babyrousa babyrussa):
http://cdn-u.kaskus.co.id/30/gnbxwxoq.png
for Musang Sulawesi (Macrogalidia muschenbroeki):
http://cdn-u.kaskus.co.id/30/uzer0zds.jpg
for Sanca Bodo (Phython molurus):
http://cdn-u.kaskus.co.id/31/rbvr64rs.jpg
for Buaya Muara (Crocodylus porosus):
http://cdn-u.kaskus.co.id/30/86pako3r.jpg
for Soa soa (Hi dyrosaurus amboinensis):
http://cdn-u.kaskus.co.id/31/ofp2yegm.jpg
http://cdn-u.kaskus.co.id/31/9x3d8gpb.jpg
[spoiler=open this] for Potensi Satwa Liar yang terdapat di Kawasan Konservasi yang di kelola oleh Balai KSDA Sulawesi Tenggara (Data Tahun 2008):
http://cdn-u.kaskus.co.id/31/dqyiw1ep.jpg
http://cdn-u.kaskus.co.id/31/aoptapgq.jpg
http://cdn-u.kaskus.co.id/31/c5sspkpw.jpg
</div>
Jangan Lupa di Rate ya Gan.... http://static.kaskus.co.id/images/smilies/s_sm_peace.gif
Taman Nasional
Rawa Aopa Watumohai
http://cdn-u.kaskus.co.id/30/fps4o0zc.jpg
Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai merupakan penggabungan antara TB. Watumohai seluas 50.000 ha dan
SM Rawa Aopa seluas 55.560 ha yang ditunjuk berdasarkan SK Menhut. Nomor 138/Kpts-II/1985.
Selanjutnya pada tanggal 27 juli 1985 Menteri Kehutanan dengan Keputusan Nomor 189/Kpts-II/1985 membagi TB. Watumohai menjadi SM. Gn. Watumohai seluas 41.244 ha dan TB. Dataran Rumbia seluas 96.804 ha, sehingga luas keseluruhan SM menjadi 96.804 ha yang dikukuhkan dengan SK Deklarasi Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai di Kaliurang Nomor 444/Kpts-II/1989.
[/spoiler] for Peta Taman Nasional:
http://cdn-u.kaskus.co.id/30/fs1ybk6o.jpghttp://cdn-u.kaskus.co.id/30/myjv0vxe.jpg
Gambaran Umum dan Potensi Kawasan
for Gambaran Umum:
Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai dengan luas 105.194 ha terletak di antara 121° 44' - 122° 44' BT 4° 22' - 4° 39' LS. Wilayah ini terletak di ujung Tenggara Pulau Sulawesi dengan batas di sebelah utara dengan wilayah kecamatan Tirawuta, Kabupaten Kolaka dan Kecamatan Lambuya dan Kecamatan Kendari, sebelah Timur dengan wilayah Kecamatan Lambuya dan Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Kendari, sebelah Selatan dengan selat Tiworo dan wilayah Kecamatan Rumbia Kabupaten Buton dan di sebelah Barat dengan wilayah Kecamatan Ladongi Kabupaten Kolaka.
Menurut pembagian iklim berdasarkan Smitd dan Ferguson, kawasan taman nasional termasuk tipe iklim C dan D dengan curah hujan bervariasi antara 1.500 - 2.000 mm/thn dan temperatur rata-rata antara 23,3 - 30 C.
Topografi wilayah ini umumnya datar bergelombang sampai terbukti dengan puncak tertinggi Gn. Mendoke (± 981 m dpl).
Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai memiliki 4 tipe ekosistem yaitu ekosistem hutan hujan tropika dataran rendah, hutan bakau, savanah dan hutan rawa.
for Potensi Kawasan:
Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai mempunyai topografi datar bergelombang sampai berbukit. Dataran rendah sampai bergelombang ringan di bagian Selatan dan bagian Utara bergelombang berat sampai kemiringan lereng berkisar antara 30°-40°, dengan puncak tertinggi G. Watumohai (± 549 m dpl).
Mempunyai iklim tropis dengan rata-rata curah hujan berkisar antara 1.500 - 2.000 mm per tahun dengan suhu udara antara 20° - 33° C. Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai terdiri dari hutan hujan tropika pegunungan rendah, hujan tropika dataran rendah, hutan rawa, savana dan hutan bakau.
Beberapa flora yang ada di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai antara lain Alang-alang (Imperata cylindrica), Tiot-tio (Fimbrystilis cylinrica), Kasumeeto (Diospyros celebica), Nona (Metrosideros petiolata), Kayu angin (Casuarina rumotri), Saninten (Castanopsis buruana), Uwi (Bacchia fructescens) dan lain-lain.
Memiliki keanekaragaman jenis satwa langka endemik antara lain Anoa (Anoa depressicornis), Babirusa (Babyrousa babirussa), Kuskus (Phalanger sp.), Singapuar (Tarsius spectrum), Bajing perut merah (Rubrisciurus ribriventer) dan lain-lain.
Flora dan Fauna
Keanekaragaman flora di dalam kawasan ini sangat menonjol, baik dalam tingkat jenis maupun genetiknya setidaknya tercatat 89 suku/famili, 257 marga/genus dan 323 jenis/species tumbuhan yang ada di antaranya terdapat 2 jenis yang dilindungi yaitu Damar (Agathis homii), Kayu Kuku (Pericopsis mooniana THW) dan Kasumeeto (Dyspyros malabarica).
for Damar (Agathis homii):
http://cdn-u.kaskus.co.id/31/wzt13jqo.jpg
Kawasan ini juga menjadi habitat berbagai jenis burung tercatat 155 jenis burung ada di dalamnya, 32 jenis di antaranya tergolong langka dan 37 jenis tergolong endemik Sulawesi, burung-burung tersebut antara lain : Maleo (Macrocephalon maleo), Bangau Putih Susu (Mycteria cineria), Rangkong (Rhyticeros cassidic) dan lain-lain.
for Maleo (Macrocephalon maleo):
http://cdn-u.kaskus.co.id/30/vw4qqizc.jpg
Berdasarkan surat keputusan Menteri Pertanian RI No. 421/KPTS/UM/8/1970 dan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 90/KPTS/UM/2/1972, bahwa burung maleo tergolong satwa liar yang langka dan dilindungi. Selanjutnya dilindungi berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistemnya yang dipertegas lagi dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 301/KPTS-II/1991 dan No. 883/KPTS-II/1992 (Mallombasang, 1995).
for Bangau Putih Susu (Mycteria cineria):
http://cdn-u.kaskus.co.id/30/bfyyousk.jpg
for Rangkong (Rhyticeros cassidic):
http://cdn-u.kaskus.co.id/30/mc7kohhq.jpg
Jenis primata yang ada adalah Podi (Tarsius spectrum) dan Kera Hitam (Macaca ochreata)
for Kera Hitam (Macaca ochreata):
http://cdn-u.kaskus.co.id/30/vhtxsc2f.jpg
http://cdn-u.kaskus.co.id/31/csumxqoe.jpg
Mamalia besar yang merupakan satwa langka dan dilindungi adalah Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis), Anoa pegunungan (Bubalus quarlesi), Kus-kus (Phalanger ursinus), Rusa , Babi Rusa (Babyrousa babyrussa), dan Musang Sulawesi (Macrogalidia muschenbroeki), di samping itu terdapat juga Sanca Bodo (Phython molurus), Buaya Muara (Crocodylus porosus) dan Soa soa (Hi dyrosaurus amboinensis).
for Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis):
http://cdn-u.kaskus.co.id/31/s9826yec.jpg
(beberapa pihak menduga sudah punah)
for Anoa pegunungan (Bubalus quarlesi):
http://cdn-u.kaskus.co.id/31/gvzr5u2k.jpg
(beberapa pihak menduga sudah punah)
for Kus-kus (Phalanger ursinus):
http://cdn-u.kaskus.co.id/31/wiuszhht.jpg
for Rusa (Cervus timorensis):
http://cdn-u.kaskus.co.id/30/dbnzrkme.jpg
for Babi Rusa (Babyrousa babyrussa):
http://cdn-u.kaskus.co.id/30/gnbxwxoq.png
for Musang Sulawesi (Macrogalidia muschenbroeki):
http://cdn-u.kaskus.co.id/30/uzer0zds.jpg
for Sanca Bodo (Phython molurus):
http://cdn-u.kaskus.co.id/31/rbvr64rs.jpg
for Buaya Muara (Crocodylus porosus):
http://cdn-u.kaskus.co.id/30/86pako3r.jpg
for Soa soa (Hi dyrosaurus amboinensis):
http://cdn-u.kaskus.co.id/31/ofp2yegm.jpg
http://cdn-u.kaskus.co.id/31/9x3d8gpb.jpg
[spoiler=open this] for Potensi Satwa Liar yang terdapat di Kawasan Konservasi yang di kelola oleh Balai KSDA Sulawesi Tenggara (Data Tahun 2008):
http://cdn-u.kaskus.co.id/31/dqyiw1ep.jpg
http://cdn-u.kaskus.co.id/31/aoptapgq.jpg
http://cdn-u.kaskus.co.id/31/c5sspkpw.jpg
</div>