atheis
17th February 2011, 08:53 AM
http://image.tempointeraktif.com/?id=47573&width=274 (http://image.tempointeraktif.com/?id=47573&width=490)
Muhammad Yunus. REUTERS/Lucas Jackson
TEMPO Interaktif, Dhaka - Peraih penghargaan Nobel Perdamaian dan perintis mikro kredit untuk warga miskin di Bangladesh, Muhammad Yunus, kemarin didesak mundur dari Grameen Bank, yang didirikannya sekitar tiga dekade lalu.
Pemerintah Bangladesh meminta Yunus memberi kesempatan kepada yang lain untuk memimpin bank tersebut. Bersamaan dengan itu, pemerintah Bangladesh akan memeriksa kinerja Grameen Bank setelah munculnya berita di jaringan televisi Norwegia yang mencurigai penyalahgunaan dana bantuan US$ 100 juta.
Pemerintah Bangladesh telah membentuk komite untuk memeriksa dugaan korupsi dana bantuan untuk rakyat miskin yang dikelola Grameen Bank. Meski begitu, Norwegia telah mengklarifikasi bahwa dugaan penyalahgunaan dana bantuan tidak terbukti berdasarkan hasil pemeriksaan.
Yunus menolak desakan mundur oleh pemerintah itu. Kepada Menteri Keuangan Bangladesh Abul Mal Abdul Muhith, Yunus menegaskan, "Itu tidak mungkin. Jika saya menarik diri dari Grameen Bank, bank akan bangkrut."
Dukungan terhadap Yunus pun mengalir, di antaranya dari mantan Presiden Irlandia Mary Robinson dan mantan Presiden Bank Dunia James Wolfensohn. Mereka menggelar kegiatan Friends of Grameen untuk menyelamatkan bank itu agar tidak diambil alih oleh pemerintah Bangladesh.
BBC | CNN | MARIA RITA
~ SUMBER ~ (http://www.tempointeraktif.com/hg/asia/2011/02/17/brk,20110217-313996,id.html)
Muhammad Yunus. REUTERS/Lucas Jackson
TEMPO Interaktif, Dhaka - Peraih penghargaan Nobel Perdamaian dan perintis mikro kredit untuk warga miskin di Bangladesh, Muhammad Yunus, kemarin didesak mundur dari Grameen Bank, yang didirikannya sekitar tiga dekade lalu.
Pemerintah Bangladesh meminta Yunus memberi kesempatan kepada yang lain untuk memimpin bank tersebut. Bersamaan dengan itu, pemerintah Bangladesh akan memeriksa kinerja Grameen Bank setelah munculnya berita di jaringan televisi Norwegia yang mencurigai penyalahgunaan dana bantuan US$ 100 juta.
Pemerintah Bangladesh telah membentuk komite untuk memeriksa dugaan korupsi dana bantuan untuk rakyat miskin yang dikelola Grameen Bank. Meski begitu, Norwegia telah mengklarifikasi bahwa dugaan penyalahgunaan dana bantuan tidak terbukti berdasarkan hasil pemeriksaan.
Yunus menolak desakan mundur oleh pemerintah itu. Kepada Menteri Keuangan Bangladesh Abul Mal Abdul Muhith, Yunus menegaskan, "Itu tidak mungkin. Jika saya menarik diri dari Grameen Bank, bank akan bangkrut."
Dukungan terhadap Yunus pun mengalir, di antaranya dari mantan Presiden Irlandia Mary Robinson dan mantan Presiden Bank Dunia James Wolfensohn. Mereka menggelar kegiatan Friends of Grameen untuk menyelamatkan bank itu agar tidak diambil alih oleh pemerintah Bangladesh.
BBC | CNN | MARIA RITA
~ SUMBER ~ (http://www.tempointeraktif.com/hg/asia/2011/02/17/brk,20110217-313996,id.html)