anubis
16th February 2011, 08:19 PM
http://image.tempointeraktif.com/?id=61409&width=274 (http://image.tempointeraktif.com/?id=61409&width=490)
Sri Sultan Hamengku Buwono X. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengisyaratkan bersedia bersikap netral dengan tak bergabung pada partai manapun. Syaratnya, pembahasan Rancangan Undang-undang Keistimewaan Yogyakarta sudah tuntas dan hasilnya penetapan Sultan dan Pakualam sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY.
"Ya masak RUUK DIY saja belum jadi kok saya disuruh mundur. Nanti gimananya ya dilihat lagi, kan RUUK DIY belum rampung," ujar Sultan di komplek Kepatihan, Rabu (16/2). Belum bersedianya Sultan melepaskan baju partai lantaran dia masih menunggu konsistensi partai di DPR atas sikap mereka. Sebagaimana diketahui, Partai Kebangkitan Bangsa melalui pandangan fraksinya meminta Sultan menjaga netralitasnya dengan tak berafiliasi pada partai tertentu.
Belakangan Partai Golkar juga telah legowo melepaskan Sultan keluar dari Golkar. "Kalau memang mereka konsisten ya gak masalah. Kita lihat saja nanti partai lain konsisten atau tidak,� tandas Sultan. Apalagi, kata Sultan, permintaan menjaga netralitas ini diminta oleh beberapa partai. �Kan bukan hanya Golkar yang minta, tapi juga partai lain,� ujar Sultan.
Menurut Sultan, partai bersedia mendukung penetapan tetapi dengan syarat dirinya tak masuk partai manapun. �Loh itu kan partai lain kan minta dengan harapan untuk bisa mendukung penetapan dan harapannya supaya saya tidak masuk parpol. Kan logikanya memang begitu,� kata Sultan.
Bernada Rurit
sumber.... (http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2011/02/16/brk,20110216-313932,id.html)
Sri Sultan Hamengku Buwono X. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengisyaratkan bersedia bersikap netral dengan tak bergabung pada partai manapun. Syaratnya, pembahasan Rancangan Undang-undang Keistimewaan Yogyakarta sudah tuntas dan hasilnya penetapan Sultan dan Pakualam sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY.
"Ya masak RUUK DIY saja belum jadi kok saya disuruh mundur. Nanti gimananya ya dilihat lagi, kan RUUK DIY belum rampung," ujar Sultan di komplek Kepatihan, Rabu (16/2). Belum bersedianya Sultan melepaskan baju partai lantaran dia masih menunggu konsistensi partai di DPR atas sikap mereka. Sebagaimana diketahui, Partai Kebangkitan Bangsa melalui pandangan fraksinya meminta Sultan menjaga netralitasnya dengan tak berafiliasi pada partai tertentu.
Belakangan Partai Golkar juga telah legowo melepaskan Sultan keluar dari Golkar. "Kalau memang mereka konsisten ya gak masalah. Kita lihat saja nanti partai lain konsisten atau tidak,� tandas Sultan. Apalagi, kata Sultan, permintaan menjaga netralitas ini diminta oleh beberapa partai. �Kan bukan hanya Golkar yang minta, tapi juga partai lain,� ujar Sultan.
Menurut Sultan, partai bersedia mendukung penetapan tetapi dengan syarat dirinya tak masuk partai manapun. �Loh itu kan partai lain kan minta dengan harapan untuk bisa mendukung penetapan dan harapannya supaya saya tidak masuk parpol. Kan logikanya memang begitu,� kata Sultan.
Bernada Rurit
sumber.... (http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2011/02/16/brk,20110216-313932,id.html)