SuperBlue
16th February 2011, 07:07 PM
http://kcdn4.stat.k.kidsklik.com/data/photo/2011/01/24/0334226620X310.jpg
KOMPAS.com � Polisi menjawab aksi unjuk rasa di Sana'a, ibu kota Yaman dengan tembakan peluru karet dan gas air mata. Ribuan orang ikut ambil bagian dalam aksi yang terkesan merupakan pengaruh dari unjuk rasa anti-pemerintah di kawasan geopolitik Timur Tengah mulai dari Tunisia hingga Mesir ini sebagaimana warta AP dan AFP pada Rabu (16/2/2011).
Pasukan keamanan turun tangan setelah massa anti-pemerintah bentrok dengan massa pro-pemerintah, Selasa kemarin. Dalam bentrok antarmassa itu beberapa orang terluka, termasuk seorang anggota parlemen dari kelompok oposisi Ahmed Seif Hashid.
Para pengunjuk rasa menuntut Presiden Ali Abdullah Saleh yang sudah berkuasa hampir 32 tahun untuk turun dari jabatannya. Sebelumnya, Presiden Ali sudah berjanji tidak akan mencalonkan diri lagi pada pemilihan umum 2013. Aksi unjuk rasa ini sudah memasuki hari kelima.
Kawasan Timur Tengah kini tengah dilanda gelombang aksi unjuk rasa anti-pemerintah. Kondisi ini dipicu masalah-masalah sosial seperti pengangguran, meningkatkan harga kebutuhan pokok, korupsi, dan kepemimpinan otokrasi. Gelombang ketidakpuasan terhadap pemerintah ini dimulai dengan penggulingan Presiden Tunisia Zine al-Abedine Ben Ali bulan lalu. Aksi serupa kemudian menjalar ke Mesir yang berakhir dengan mundurnya Presiden Hosni Mubarak.
Kelompok oposisi Iran pun mencoba melakukan aksi serupa yang berakhir dengan bentrokan berdarah di Teheran, Senin (14/2/2011) lalu. Dan gelombang unjuk rasa terbaru kini terjadi di Bahrain yang membuat polisi harus membubarkan aksi unjuk rasa di ibu kota Manama.
sumber (http://internasional.kompas.com/read/2011/02/16/1639507/Polisi.Yaman.Pakai.Peluru.Karet)
KOMPAS.com � Polisi menjawab aksi unjuk rasa di Sana'a, ibu kota Yaman dengan tembakan peluru karet dan gas air mata. Ribuan orang ikut ambil bagian dalam aksi yang terkesan merupakan pengaruh dari unjuk rasa anti-pemerintah di kawasan geopolitik Timur Tengah mulai dari Tunisia hingga Mesir ini sebagaimana warta AP dan AFP pada Rabu (16/2/2011).
Pasukan keamanan turun tangan setelah massa anti-pemerintah bentrok dengan massa pro-pemerintah, Selasa kemarin. Dalam bentrok antarmassa itu beberapa orang terluka, termasuk seorang anggota parlemen dari kelompok oposisi Ahmed Seif Hashid.
Para pengunjuk rasa menuntut Presiden Ali Abdullah Saleh yang sudah berkuasa hampir 32 tahun untuk turun dari jabatannya. Sebelumnya, Presiden Ali sudah berjanji tidak akan mencalonkan diri lagi pada pemilihan umum 2013. Aksi unjuk rasa ini sudah memasuki hari kelima.
Kawasan Timur Tengah kini tengah dilanda gelombang aksi unjuk rasa anti-pemerintah. Kondisi ini dipicu masalah-masalah sosial seperti pengangguran, meningkatkan harga kebutuhan pokok, korupsi, dan kepemimpinan otokrasi. Gelombang ketidakpuasan terhadap pemerintah ini dimulai dengan penggulingan Presiden Tunisia Zine al-Abedine Ben Ali bulan lalu. Aksi serupa kemudian menjalar ke Mesir yang berakhir dengan mundurnya Presiden Hosni Mubarak.
Kelompok oposisi Iran pun mencoba melakukan aksi serupa yang berakhir dengan bentrokan berdarah di Teheran, Senin (14/2/2011) lalu. Dan gelombang unjuk rasa terbaru kini terjadi di Bahrain yang membuat polisi harus membubarkan aksi unjuk rasa di ibu kota Manama.
sumber (http://internasional.kompas.com/read/2011/02/16/1639507/Polisi.Yaman.Pakai.Peluru.Karet)