SuperBlue
16th February 2011, 06:59 PM
http://kcdn3.stat.k.kidsklik.com/data/photo/2011/02/16/1035542620X310.jpg
KARAWANG, KOMPAS.com - Dalam tiga hari terakhir, gelombang protes dari aktivis perempuan, majelis ulama, dan pemerintah di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, bermunculan terkait peredaran film Arwah Goyang Karawang (AGK) yang dibintangi Dewi Perssik dan Julia Lopez. Film itu dinilai memberi kesan negatif terhadap kesenian khas juga wilayah Karawang secara umum.
Senin lalu, puluhan massa dari Gabungan Organisasi Wanita dan Aliansi Perempuan Masyarakat Karawang berunjuk rasa mengecam film tersebut. Sehari kemudian, giliran dari sejumlah organisasi kepemudaan, dewan kesenian daerah, dan majelis ulama. Menurut rencana, Kamis (17/2/2011) besok, massa dari organisasi dan lembaga swadaya masyarakat lainnya juga akan unjuk rasa.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karawang, Acep Jamhuri, Rabu (16/2/2011) menyatakan, secara resmi pemerintah daerah akan melayangkan surat ke lembaga terkait. Sementara beberapa organisasi nonpemerintah tersebut akan berangkat ke Jakarta untuk mengklarifikasi ke pihak terkait, seperti rumah produksi, Lembaga Sensor Film, dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Berdasarkan kajian bersama dewan kesenian daerah, seniman, aktivis perempuan, dan majelis ulama di Karawang, film itu menampilkan kesan negatif atas goyang Karawang. "Film AGK mengesankan tari jaipong dengan stiptease, antara lain dengan buka-buka paha dan tarian erotis," ujarnya.
Menurut Acep, mantan Bupati Karawang tahun 1970-an, Husni Hamid, pernah mengumpulkan perangkat pemerintahan dan warga Karawang untuk bergerak membangun daerah. Ide itu diekspresikan dengan gerakan (tarian) massal penuh kegembiraan sebagaimana pesta masyarakat setempat setiap menyambut dan melaksanakan panen padi ketika itu.
SUMBER (http://regional.kompas.com/read/2011/02/16/18485464/Arwah.Goyang.Karawang.Menuai.Protes)
KARAWANG, KOMPAS.com - Dalam tiga hari terakhir, gelombang protes dari aktivis perempuan, majelis ulama, dan pemerintah di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, bermunculan terkait peredaran film Arwah Goyang Karawang (AGK) yang dibintangi Dewi Perssik dan Julia Lopez. Film itu dinilai memberi kesan negatif terhadap kesenian khas juga wilayah Karawang secara umum.
Senin lalu, puluhan massa dari Gabungan Organisasi Wanita dan Aliansi Perempuan Masyarakat Karawang berunjuk rasa mengecam film tersebut. Sehari kemudian, giliran dari sejumlah organisasi kepemudaan, dewan kesenian daerah, dan majelis ulama. Menurut rencana, Kamis (17/2/2011) besok, massa dari organisasi dan lembaga swadaya masyarakat lainnya juga akan unjuk rasa.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karawang, Acep Jamhuri, Rabu (16/2/2011) menyatakan, secara resmi pemerintah daerah akan melayangkan surat ke lembaga terkait. Sementara beberapa organisasi nonpemerintah tersebut akan berangkat ke Jakarta untuk mengklarifikasi ke pihak terkait, seperti rumah produksi, Lembaga Sensor Film, dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Berdasarkan kajian bersama dewan kesenian daerah, seniman, aktivis perempuan, dan majelis ulama di Karawang, film itu menampilkan kesan negatif atas goyang Karawang. "Film AGK mengesankan tari jaipong dengan stiptease, antara lain dengan buka-buka paha dan tarian erotis," ujarnya.
Menurut Acep, mantan Bupati Karawang tahun 1970-an, Husni Hamid, pernah mengumpulkan perangkat pemerintahan dan warga Karawang untuk bergerak membangun daerah. Ide itu diekspresikan dengan gerakan (tarian) massal penuh kegembiraan sebagaimana pesta masyarakat setempat setiap menyambut dan melaksanakan panen padi ketika itu.
SUMBER (http://regional.kompas.com/read/2011/02/16/18485464/Arwah.Goyang.Karawang.Menuai.Protes)