atheis
15th February 2011, 03:01 PM
TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur - Pemerintah Malaysia mengambil kebijakan untuk tidak membiayai pengembalian ribuan pelajarnya ke Mesir. Hal itu disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Malaysia, A Kohilan Pillay kepada wartawan di Kuala Lumpur, Senin (14/2). Bagi pelajar yang akan kembali, diharuskan mengeluarkan biaya pribadi.
�Seperti biasanya. Pelajar yang akan kembali melanjutkan pelajaran di luar negeri harus mengeluarkan biaya sendiri,� kata Kohilan. Namun begitu, Kohilan menyarankan agar para pelajar Malaysia jangan kembali dulu. �Orang tua pelajar hendaknya baru mengembalikan anaknya ke Mesir setelah ada penjelasan resmi dari Kedutaan Malaysia di sana bahwa kondisi Mesir betul-betul kondusif.�
Sebelumnya, beberapa orang tua pelajar menyuarakan aspirasi kepada pemerintah Malaysia untuk membantu pengembalian putra-putrinya ke Mesir. �Paling tidak pemerintah bisa membantu separuh dari uang tiket kembali ke Mesir. Karena tidak semua orang tua pelajar itu berkecukupan� kata Hussin Ibrahim, salah satu orang tua pelajar Malaysia yang belajar di al-Azhar, Kairo.
Diperkirakan 11.000 pelajar Malaysia menuntut ilmu di beberapa perguruna tinggi di Mesir. Sejak meletusnya unjuk rasa anti pemerintah akhir bulan lalu, pemerintah . Malaysia aktif memulangkan pelajarnya dalam sebuah operasi yang diberi nama Ops Pyramid. Hingga hari ini hampir 9000 pelajar Malaysia dipulangkan. Sedangkan sisanya masih bertahan di Mesir.
Masrur (Kuala Lumpur)
~ SUMBER ~ (http://www.tempointeraktif.com/hg/asia/2011/02/14/brk,20110214-313467,id.html)
�Seperti biasanya. Pelajar yang akan kembali melanjutkan pelajaran di luar negeri harus mengeluarkan biaya sendiri,� kata Kohilan. Namun begitu, Kohilan menyarankan agar para pelajar Malaysia jangan kembali dulu. �Orang tua pelajar hendaknya baru mengembalikan anaknya ke Mesir setelah ada penjelasan resmi dari Kedutaan Malaysia di sana bahwa kondisi Mesir betul-betul kondusif.�
Sebelumnya, beberapa orang tua pelajar menyuarakan aspirasi kepada pemerintah Malaysia untuk membantu pengembalian putra-putrinya ke Mesir. �Paling tidak pemerintah bisa membantu separuh dari uang tiket kembali ke Mesir. Karena tidak semua orang tua pelajar itu berkecukupan� kata Hussin Ibrahim, salah satu orang tua pelajar Malaysia yang belajar di al-Azhar, Kairo.
Diperkirakan 11.000 pelajar Malaysia menuntut ilmu di beberapa perguruna tinggi di Mesir. Sejak meletusnya unjuk rasa anti pemerintah akhir bulan lalu, pemerintah . Malaysia aktif memulangkan pelajarnya dalam sebuah operasi yang diberi nama Ops Pyramid. Hingga hari ini hampir 9000 pelajar Malaysia dipulangkan. Sedangkan sisanya masih bertahan di Mesir.
Masrur (Kuala Lumpur)
~ SUMBER ~ (http://www.tempointeraktif.com/hg/asia/2011/02/14/brk,20110214-313467,id.html)