Log in

View Full Version : Sharm el-Sheikh, Pilihan Pelarian Mubarak


atheis
12th February 2011, 05:34 PM
http://image.tempointeraktif.com/?id=64458&width=274 (http://image.tempointeraktif.com/?id=64458&width=490)
Sharm el Sheikh, Mesir. Foto: telegraph.co.uk




TEMPO Interaktif, Kairo - Presiden Mesir Husni Mubarak beserta keluarganya, sejak Jumat (11/2) malam kemarin dikabarkan mengungsi ke resor Sharm el-Sheikh. Resor ini berada di dekat Laut Merah. Resor ini merupakan tujuan wisata terkenal. Resor ini juga menjadi kebanggaan Mesir.

Saat berkuasa, Mubarak dikenal suka memamerkan pembangunan di Sharm el-Sheikh. Di resor ini ia memiliki sebuah rumah untuk berlibur. Jika kedatangan tamu, Mubarak sering mengajak para tetamunya bertandang ke resor itu entah pertemuan politik maupun konferensi.

Terselip di antara gunung-gunung di Gurun Sinai dan Laut Merah, jalur itu merupakan pantai emas. Di sana terdapat hotel dan kasino, tempat penyelaman dan lapangan golf. Pada 2009 dikabarkan resor ini mampu menarik sekitar seperempat dari 12,5 juta wisatawan ke Mesir.

Sharm el-Sheikh, yang diiklankan dengan berlebihan adalah tempat Suez dan teluk Aqaba bertemu. Ia juga penting bagi Mesir sebagai simbol kedaulatan yang diperoleh kembali di Sinai. Direbut oleh Israel dalam perang tahun 1967 bersama dengan Sinai, Sharm el-Sheikh dikembalikan ke Mesir berdasarkan perjanjian perdamaian tahun 1979. Perjanjian ini ditandatangani oleh, Presiden Anwar Sadat dan Perdana Menteri Israel Menachem Begin.

Mesir mulai mengembangkan Sharm el-Sheikh sebagai tempat peristirahatan dan pariwisata pada akhir 1980-an. Sejak itu, tempat tersebut tumbuh menjadi kawasan wisata besar. Investor Barat dan Arab pun banyak yang berinvestasi di situ.

Ribuan wisatawan yang sebagian besar para penyelam amat menyukai tempat ini karena perairannya hangat dan jernih serta dikenal banyak kawanan ikan eksotis.

Pada tahun-tahun itu, Desa Sharm el-Sheikh yang kering telah berkembang menjadi sebuah kota. Warganya merupakan campuran dari wisatawan, anggota staf hotel, pekerja bangunan, pemandu wisata, sopir taksi, dan instruktur selam serta olahraga air.

Sharm el-Sheikh dijuluki sebagai Las Vegas Mesir, berada di antara desa-desa Badui di Sinai dan menjadi pilihan Mubarak untuk pertemuan puncak Timur Tengah. Pada tahun 2002, Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) memberikan penghormatan pada Sharm el-Sheikh sebagai "Kota Perdamaian".

ANT | FWH

~ SUMBER ~ (http://www.tempointeraktif.com/hg/timteng/2011/02/12/brk,20110212-313048,id.html)

atheis
12th February 2011, 05:35 PM
trit repost, mohon maaf n silahkan diclosed
salah kamar, silahkan di moderasi
informatif dan atau menghibur, silahkan dibaca dan dicoment
memberi cabe sbg apresiasi utk TS
:cabe::cabe::cabe:

:gomen: :shakehand: :gomen: