atheis
12th February 2011, 05:32 PM
http://image.tempointeraktif.com/?id=64408&width=274 (http://image.tempointeraktif.com/?id=64408&width=490)
Barack Obama. AP/Pablo Martinez Monsivais
TEMPO Interaktif, New York - Perkembangan detik per detik di Mesir tak luput dari pantauan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Beberapa jam setelah Wakil Presiden Mesir Omar Suleiman menyampaikan pengunduran diri Mubarak, Obama langsung merespons.
Obama menyambut baik pengunduran diri Mubarak itu. Mubarak, kata Obama, telah menanggapi tuntutan rakyat Mesir yang haus akan perubahan. "Suara rakyat Mesir telah didengar," katanya. Mesir, kata dia, kini harus pindah ke kekuasaan sipil dan demokratis.
Meski begitu, Obama mengingatkan bahwa pengunduran diri Mubarak ini hanyalah awal transisi di negara itu. "Ke depan akan terbentang hari-hari yang sulit," kata Obama dalam pidatonya di Gedung Putih, Jumat (11/2) seperti dikutip VOA.
Namun Obama yakin dengan semangat persatuan seperti yang ditunjukkan dalam demonstrasi tiga pekan itu, rakyat Mesir akan mampu menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang masih belum terjawab itu.
Gerakan yang ditunjukkan rakyat Mesir, kata Obama, telah memberi ilham untuk meluruskan sejarah menuju keadilan tanpa kekerasan.
Karenanya, Obama meminta agar militer Mesir bisa memastikan transisi yang kredibel, melindungi hak-hak rakyat Mesir, mencabut undang-undang darurat, merevisi konstitusi dan merencanakan jalan yang jelas menuju Pemilu yang bebas dan adil.
Amerika, kata Obama, siap membantu apapun yang diperlukan guna mencapai transisi yang kredibel menuju demokrasi. "Amerika tetap akan menjadi mitra Mesir," ujarnya.
Seperti diketahui, kepastian pengunduruan diri Mubarak ini disampaikan Wakil Presiden Mesir Omar Suleiman melalui saluran televisi. Dalam pidato singkatnya, Omar mengatakan Mubarak telah menyatakan mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasannya ke militer.
VOA | BBC | FWH
~ SUMBER ~ (http://www.tempointeraktif.com/hg/timteng/2011/02/12/brk,20110212-313033,id.html)
Barack Obama. AP/Pablo Martinez Monsivais
TEMPO Interaktif, New York - Perkembangan detik per detik di Mesir tak luput dari pantauan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Beberapa jam setelah Wakil Presiden Mesir Omar Suleiman menyampaikan pengunduran diri Mubarak, Obama langsung merespons.
Obama menyambut baik pengunduran diri Mubarak itu. Mubarak, kata Obama, telah menanggapi tuntutan rakyat Mesir yang haus akan perubahan. "Suara rakyat Mesir telah didengar," katanya. Mesir, kata dia, kini harus pindah ke kekuasaan sipil dan demokratis.
Meski begitu, Obama mengingatkan bahwa pengunduran diri Mubarak ini hanyalah awal transisi di negara itu. "Ke depan akan terbentang hari-hari yang sulit," kata Obama dalam pidatonya di Gedung Putih, Jumat (11/2) seperti dikutip VOA.
Namun Obama yakin dengan semangat persatuan seperti yang ditunjukkan dalam demonstrasi tiga pekan itu, rakyat Mesir akan mampu menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang masih belum terjawab itu.
Gerakan yang ditunjukkan rakyat Mesir, kata Obama, telah memberi ilham untuk meluruskan sejarah menuju keadilan tanpa kekerasan.
Karenanya, Obama meminta agar militer Mesir bisa memastikan transisi yang kredibel, melindungi hak-hak rakyat Mesir, mencabut undang-undang darurat, merevisi konstitusi dan merencanakan jalan yang jelas menuju Pemilu yang bebas dan adil.
Amerika, kata Obama, siap membantu apapun yang diperlukan guna mencapai transisi yang kredibel menuju demokrasi. "Amerika tetap akan menjadi mitra Mesir," ujarnya.
Seperti diketahui, kepastian pengunduruan diri Mubarak ini disampaikan Wakil Presiden Mesir Omar Suleiman melalui saluran televisi. Dalam pidato singkatnya, Omar mengatakan Mubarak telah menyatakan mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasannya ke militer.
VOA | BBC | FWH
~ SUMBER ~ (http://www.tempointeraktif.com/hg/timteng/2011/02/12/brk,20110212-313033,id.html)