atheis
10th February 2011, 07:52 AM
http://image.tempointeraktif.com/?id=63997&width=274 (http://image.tempointeraktif.com/?id=63997&width=490)
Julian Assange. AP/Kirsty Wigglesworth
TEMPO Interaktif,London - Pengacara pendiri WikiLeaks, Julian Assange, menilai bukti yang dihadirkan jaksa dalam kasus pemerkosaan terhadap dua perempuan warga Swedia lemah. Diduga kuat kedua perempuan itu memiliki agenda tersembunyi. Ini diketahui dari pesan pendek keduanya yang dibacakan pengacara Assange dalam persidangan kemarin.
"Dendam, meraih keuntungan ekonomi, menghubungi media untuk membuat namanya buruk di kalangan pers," kata pengacara Assange, Bjorn Hurtig, mengutip isi pesan Twitter dan pesan pendek tersebut. Bahkan, ujar Hurtig, jaksa yang menangani kasus ini, Marianne Ny, berupaya mempengaruhinya agar tidak membeberkan pesan teks itu kepada siapa pun.
Assange kemudian mempertanyakan ketidakhadiran Marianne Ny, yang mendakwanya melakukan pemerkosaan dan penganiayaan seksual. Ketidakhadirannya diduga karena takut memberikan jawaban di pengadilan. "Apa yang kami lihat adalah proses pelanggaran demi pelanggaran yang terungkap dari waktu ke waktu," kata Assange.
Sejatinya Assange sudah mempersiapkan sejumlah pertanyaan. Ia menolak tuduhan pemerkosaan itu.
Atas lemahnya bukti dari jaksa, pengacara Assange meminta pengadilan menolak permintaan ekstradisi dari Swedia. Pengacara Assange menduga kuat, jika pengadilan meloloskan permintaan Swedia, bisa jadi Swedia akan menyerahkan Assange ke Amerika Serikat untuk ditahan di Guantanamo Bay, di Kuba.
Pengacara negara Swedia, Clare Montgomery, berargumen jaksa Marianne Ny telah berusaha mewawancarai Assange mengenai tuduhan itu, tapi tak ada manfaatnya. Assange dinilai berbahaya sehingga harus ditahan dan dilarang berhubungan dengan pengacaranya.
Assange ditahan di London pada Desember tahun lalu setelah Swedia mengeluarkan surat penangkapan Assange atas tuduhan melakukan pemerkosaan dan penganiayaan seksual terhadap dua perempuan Swedia yang ditemuinya saat melakukan perjalanan ke Stockholm, Agustus tahun lalu.
Sidang ini akan dilanjutkan pada Jumat mendatang untuk mendengarkan kesimpulan hakim.
AP | THE TELEGRAPH | MARIA RITA
~ SUMBER ~ (http://www.tempointeraktif.com/hg/eropa/2011/02/10/brk,20110210-312402,id.html)
Julian Assange. AP/Kirsty Wigglesworth
TEMPO Interaktif,London - Pengacara pendiri WikiLeaks, Julian Assange, menilai bukti yang dihadirkan jaksa dalam kasus pemerkosaan terhadap dua perempuan warga Swedia lemah. Diduga kuat kedua perempuan itu memiliki agenda tersembunyi. Ini diketahui dari pesan pendek keduanya yang dibacakan pengacara Assange dalam persidangan kemarin.
"Dendam, meraih keuntungan ekonomi, menghubungi media untuk membuat namanya buruk di kalangan pers," kata pengacara Assange, Bjorn Hurtig, mengutip isi pesan Twitter dan pesan pendek tersebut. Bahkan, ujar Hurtig, jaksa yang menangani kasus ini, Marianne Ny, berupaya mempengaruhinya agar tidak membeberkan pesan teks itu kepada siapa pun.
Assange kemudian mempertanyakan ketidakhadiran Marianne Ny, yang mendakwanya melakukan pemerkosaan dan penganiayaan seksual. Ketidakhadirannya diduga karena takut memberikan jawaban di pengadilan. "Apa yang kami lihat adalah proses pelanggaran demi pelanggaran yang terungkap dari waktu ke waktu," kata Assange.
Sejatinya Assange sudah mempersiapkan sejumlah pertanyaan. Ia menolak tuduhan pemerkosaan itu.
Atas lemahnya bukti dari jaksa, pengacara Assange meminta pengadilan menolak permintaan ekstradisi dari Swedia. Pengacara Assange menduga kuat, jika pengadilan meloloskan permintaan Swedia, bisa jadi Swedia akan menyerahkan Assange ke Amerika Serikat untuk ditahan di Guantanamo Bay, di Kuba.
Pengacara negara Swedia, Clare Montgomery, berargumen jaksa Marianne Ny telah berusaha mewawancarai Assange mengenai tuduhan itu, tapi tak ada manfaatnya. Assange dinilai berbahaya sehingga harus ditahan dan dilarang berhubungan dengan pengacaranya.
Assange ditahan di London pada Desember tahun lalu setelah Swedia mengeluarkan surat penangkapan Assange atas tuduhan melakukan pemerkosaan dan penganiayaan seksual terhadap dua perempuan Swedia yang ditemuinya saat melakukan perjalanan ke Stockholm, Agustus tahun lalu.
Sidang ini akan dilanjutkan pada Jumat mendatang untuk mendengarkan kesimpulan hakim.
AP | THE TELEGRAPH | MARIA RITA
~ SUMBER ~ (http://www.tempointeraktif.com/hg/eropa/2011/02/10/brk,20110210-312402,id.html)