SuperBlue
9th February 2011, 03:00 PM
http://i.okezone.com/content/2011/02/09/18/423018/17ZBhVxcBH.jpg
LONDON - Menteri Luar Negeri Inggris William Hague meminta Israel meneruskan negosiasi perdamaian di Timur Tengah dan menghilangkan sikap negatif mereka terhadap kekacauan di Mesir.
Hague mengatakan sikap Israel dapat diartikan usaha perdamaian di wilayah tersebut bisa menjadi �korban ketidakpastian�.
Hague menjelaskan meskipun kemungkinan perdamaian bagi negara-negara seperti Tunisia dan Mesir setelah demosntrasi besar terbuka, masih ada ketakutan bahwa proses perdamaian di Timur Tengah akan kehilangan momentum.
Hague mengakui adanya perbedaan pandangan antara pemerintahan Inggris dan Israel maupun Amerika Serikat dalam membangun pembicaraan perdamaian secepatnya.
�Salah satu dari ketakutan itu adalah adanya ketidakpastian dan perubahan yang akan mepersulit proses perdamaian. Itu berarti ada keadaan mendesak bagi Israel dan Amerika Serikat. Kejadian yang berkembang saat ini seharusnya menjadi prioritas penting bagi pemerintahan Israel dan Amerika Serikat,� kata Hague seperti dikutip dari The Times, Rabu (99/2/2011).
Benjamin Netanyahu menanggapi secara agresif permintaan perubahan di Mesir, menurutnya pemerintahan baru tidak akan sesuportif Husni Mubarak.
Hague mengimbau sekarang bukan saatnya berperang kata-kata tapi mendorong lebih cepat adanya proses perdamaian di Timur Tengah.
Pembicaraan antara Israel dan Palestina tahun lalu gagal ketika Netanyahu menolak untuk menghentikan pembangunan pemukiman Yahudi di West Bank.
Pihak administrasi Barack Obama berjuang mencari jalan untuk membawa kedua pihak kembali berunding bahkan sebelum demonstrasi pecah di Tunisia dan Mesir.
Hague mengirimkan pesan pada para pemimpin negara Arab bahwa Inggris akan menekankan pembicaraan mengenai kebebasan politik dan ekonomi, namun secara eksplisit mengakui bahwa di setiap negara perubahan membutuhkan waktu tergantung pada budaya mereka.(fmh)
LONDON - Menteri Luar Negeri Inggris William Hague meminta Israel meneruskan negosiasi perdamaian di Timur Tengah dan menghilangkan sikap negatif mereka terhadap kekacauan di Mesir.
Hague mengatakan sikap Israel dapat diartikan usaha perdamaian di wilayah tersebut bisa menjadi �korban ketidakpastian�.
Hague menjelaskan meskipun kemungkinan perdamaian bagi negara-negara seperti Tunisia dan Mesir setelah demosntrasi besar terbuka, masih ada ketakutan bahwa proses perdamaian di Timur Tengah akan kehilangan momentum.
Hague mengakui adanya perbedaan pandangan antara pemerintahan Inggris dan Israel maupun Amerika Serikat dalam membangun pembicaraan perdamaian secepatnya.
�Salah satu dari ketakutan itu adalah adanya ketidakpastian dan perubahan yang akan mepersulit proses perdamaian. Itu berarti ada keadaan mendesak bagi Israel dan Amerika Serikat. Kejadian yang berkembang saat ini seharusnya menjadi prioritas penting bagi pemerintahan Israel dan Amerika Serikat,� kata Hague seperti dikutip dari The Times, Rabu (99/2/2011).
Benjamin Netanyahu menanggapi secara agresif permintaan perubahan di Mesir, menurutnya pemerintahan baru tidak akan sesuportif Husni Mubarak.
Hague mengimbau sekarang bukan saatnya berperang kata-kata tapi mendorong lebih cepat adanya proses perdamaian di Timur Tengah.
Pembicaraan antara Israel dan Palestina tahun lalu gagal ketika Netanyahu menolak untuk menghentikan pembangunan pemukiman Yahudi di West Bank.
Pihak administrasi Barack Obama berjuang mencari jalan untuk membawa kedua pihak kembali berunding bahkan sebelum demonstrasi pecah di Tunisia dan Mesir.
Hague mengirimkan pesan pada para pemimpin negara Arab bahwa Inggris akan menekankan pembicaraan mengenai kebebasan politik dan ekonomi, namun secara eksplisit mengakui bahwa di setiap negara perubahan membutuhkan waktu tergantung pada budaya mereka.(fmh)