atheis
8th February 2011, 01:59 AM
http://www.mediaindonesia.com/mediatravelista/spaw/uploads/images/article/image/2011_01_21_11_07_00_Komodo.jpg
ANTARA/PUSPA PERWITASARI
BIRUNYA pantai mendahului pemandangan di Pulau Komodo dan Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, Flores. Pasir putih terhampar di sepanjang garis pantai. Siang itu, suasana bisa dikatakan sunyi, hanya terdengar desingan ombak yang berkejaran hingga bibir pantai.
Wisatawan yang datang ke Pulau Komodo, langsung diarahkan menuju base camp. Di sinilah para ranger (semacam pawang komodo)akan menjelaskan rute perjalanan yang akan ditempuh. Silakan pilih, rute pendek kurang lebih 3 kilometer, rute sedang 5 kilometer atau rute panjang kurang lebih 8 kilometer. Semuanya menyimpan pesona tersendiri.
Sebelum memulai perjalanan, para ranger memberi beberapa arahan. Antara lain, harus membawa minuman, jangan membuang sampah sembarangan, tidak boleh meninggalkan atau terpisah dari rombongan, dan tidak boleh atraktif menggerakkan badan atau pun barang.
Para ranger memandu wisatawan berbekal tongkat panjang bercabang dua. Tongkat itu berfungsi mengusir komodo saat berprilaku agresif. Wajah dan lubang hidung menjadi titik utama kelemahan komodo yang dalam bahasa daerah disebut Ora dan dalam Bahasa Inggris diberi nama Komodo Dragon.
Pulau Komodo
Di Pulau Komodo, kelebatan hutan langsung terasa. Pohon menjulang dengan lingkar tubuh bervariasi. Sebagian di antaranya meranggas kering, tak kuat menahan terik matahari.
"Tapi justru di situlah tempat hidup anak-anak komodo. Mereka memangsa serangga liar yang bersarang di batang-batang pohon yang sudah kering," jelas Ande Kevi, salah satu ranger yang menemani rombongan saat berkunjung ke Pulau Komodo, beberapa waktu lalu.
Sepanjang perjalanan, para ranger memberi keterangan lengkap. Mulai dari sifat komodo sampai jenis pohon dan kegunaannya. Jika beruntung, dalam perjalanan bisa melihat komodo jantan dan betina di beberapa tempat teduh.
Tapi jika tidak beruntung, silakan datang ke tempat peristirahatan, dekat dapur berbentuk rumah panggung. Bau masakan berbahan ikan mau pun daging mengundang nafsu komodo. Bisa dipastikan, akan ada beberapa komodo yang menunggu dan bersantai di kolong rumah panggung.
Dalam perjalanan, para ranger mengajak mendaki beberapa puncak bukit. Lelah langsung terbayar saat tiba di puncak. Pemandangan alam terhampar indah bagai lukisan. Air laut biru jernih dengan buih-buih putih, dihiasi langit biru. Bila beruntung, di rerimbunan pohon bisa ditemui rombongan kijang yang tengah beristirahat atau pun merumput.
Pulau Rinca
Pemandangan di Pulau Rinca agak berbeda dengan Pulau Komodo. Begitu tiba di gerbang pulau, wisatawan disambut ratusan kera. Panas matahari terasa jauh lebih terik. Pohon-pohon meranggas kering.
Di beberapa bagian terhampar tanah tandus. Sepanjang mata memandang hanyalah warna coklat merata. Namun, saat memulai perjalanan, pepohonan mulai merimbun, diselingi hamparan rumput. Selain komodo, wisatawan juga bisa menjumpai kawanan kerbau dan kuda liar . Dua jenis satwa ini menjadi santapan utama komodo.
Di salah satu puncak bukit di Pulau Rinca, laut dengan teluk berwarna biru jernih sungguh memesona. Hamparan biru laut dihiasi buih putih saat tiba di bibir pantai. Dua gambaran itu hanya satu dari sekian banyak pesona alam yang ada di Pulau Komodo dan Rinca. (Lin/X-13)
~ SUMBER ~ (http://www.mediaindonesia.com/mediatravelista/index.php/read/2011/01/21/2028/2/Jelajah-Komodo)
ANTARA/PUSPA PERWITASARI
BIRUNYA pantai mendahului pemandangan di Pulau Komodo dan Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, Flores. Pasir putih terhampar di sepanjang garis pantai. Siang itu, suasana bisa dikatakan sunyi, hanya terdengar desingan ombak yang berkejaran hingga bibir pantai.
Wisatawan yang datang ke Pulau Komodo, langsung diarahkan menuju base camp. Di sinilah para ranger (semacam pawang komodo)akan menjelaskan rute perjalanan yang akan ditempuh. Silakan pilih, rute pendek kurang lebih 3 kilometer, rute sedang 5 kilometer atau rute panjang kurang lebih 8 kilometer. Semuanya menyimpan pesona tersendiri.
Sebelum memulai perjalanan, para ranger memberi beberapa arahan. Antara lain, harus membawa minuman, jangan membuang sampah sembarangan, tidak boleh meninggalkan atau terpisah dari rombongan, dan tidak boleh atraktif menggerakkan badan atau pun barang.
Para ranger memandu wisatawan berbekal tongkat panjang bercabang dua. Tongkat itu berfungsi mengusir komodo saat berprilaku agresif. Wajah dan lubang hidung menjadi titik utama kelemahan komodo yang dalam bahasa daerah disebut Ora dan dalam Bahasa Inggris diberi nama Komodo Dragon.
Pulau Komodo
Di Pulau Komodo, kelebatan hutan langsung terasa. Pohon menjulang dengan lingkar tubuh bervariasi. Sebagian di antaranya meranggas kering, tak kuat menahan terik matahari.
"Tapi justru di situlah tempat hidup anak-anak komodo. Mereka memangsa serangga liar yang bersarang di batang-batang pohon yang sudah kering," jelas Ande Kevi, salah satu ranger yang menemani rombongan saat berkunjung ke Pulau Komodo, beberapa waktu lalu.
Sepanjang perjalanan, para ranger memberi keterangan lengkap. Mulai dari sifat komodo sampai jenis pohon dan kegunaannya. Jika beruntung, dalam perjalanan bisa melihat komodo jantan dan betina di beberapa tempat teduh.
Tapi jika tidak beruntung, silakan datang ke tempat peristirahatan, dekat dapur berbentuk rumah panggung. Bau masakan berbahan ikan mau pun daging mengundang nafsu komodo. Bisa dipastikan, akan ada beberapa komodo yang menunggu dan bersantai di kolong rumah panggung.
Dalam perjalanan, para ranger mengajak mendaki beberapa puncak bukit. Lelah langsung terbayar saat tiba di puncak. Pemandangan alam terhampar indah bagai lukisan. Air laut biru jernih dengan buih-buih putih, dihiasi langit biru. Bila beruntung, di rerimbunan pohon bisa ditemui rombongan kijang yang tengah beristirahat atau pun merumput.
Pulau Rinca
Pemandangan di Pulau Rinca agak berbeda dengan Pulau Komodo. Begitu tiba di gerbang pulau, wisatawan disambut ratusan kera. Panas matahari terasa jauh lebih terik. Pohon-pohon meranggas kering.
Di beberapa bagian terhampar tanah tandus. Sepanjang mata memandang hanyalah warna coklat merata. Namun, saat memulai perjalanan, pepohonan mulai merimbun, diselingi hamparan rumput. Selain komodo, wisatawan juga bisa menjumpai kawanan kerbau dan kuda liar . Dua jenis satwa ini menjadi santapan utama komodo.
Di salah satu puncak bukit di Pulau Rinca, laut dengan teluk berwarna biru jernih sungguh memesona. Hamparan biru laut dihiasi buih putih saat tiba di bibir pantai. Dua gambaran itu hanya satu dari sekian banyak pesona alam yang ada di Pulau Komodo dan Rinca. (Lin/X-13)
~ SUMBER ~ (http://www.mediaindonesia.com/mediatravelista/index.php/read/2011/01/21/2028/2/Jelajah-Komodo)