Log in

View Full Version : Sejarah Palembang di Museum Mahmud Badaruddin II


atheis
8th February 2011, 01:53 AM
http://www.mediaindonesia.com/mediatravelista/spaw/uploads/images/article/image/2011_01_18_03_31_41_Mahmud.jpg
indonesia.travel



MENCICIPI pempek sudah. Jalan-jalan di Jembatan Ampera juga sudah. Ya, kedua hal ini memang identik dengan Palembang. Tapi ada satu tempat lagi yang sayang untuk dilewatkan jika melancong ke sana, telusuri masa lampau dan sejarah kota Palembang dengan melangkah ke dalam Museum Mahmud Badaruddin II.

Museum Mahmud Badaruddin II tidak hanya museum yang kaya akan koleksi tapi gedungnya sendiri merupakan warisan sejarah yang berharga. Ini merupakan sebuah momentum masa kejayaan Sultan Palembang.

Terletak di tepi Sungai Musi, museum ini memamerkan berbagai koleksi dari mulai arkeologi, etnografi, biologi, seni dan terutama informasi tentang pengumpulan mata uang (numismatics) sampai studi atau koleksi mata uang.

Berbagai peninggalan sejarah mulai dari koleksi foto prasasti Kedukan Bukit, patung-patung Budha kuno dan Amarawati Ganesha, serta berbagai sisa-sisa sejarah lain termasuk yang berasal dari era Sriwijaya bisa Anda lihat di museum ini.

Mengenai nama museum, ini berasal dari nama Sultan Mahmud Badaruddin II, seorang penguasa Palembang sejak 1803-1821. Museum ini juga pernah menjadi istana Kesultanan Palembang Darussalam.

Awalnya, Museum Mahmud Badaruddin II disebut sebagai Keraton Kuto Kecik atau Keraton Kuto Lamo. Bersama dengan Masjid Agung Palembang, bangunan ini dibangun pada masa Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo atau SMB I. Berbeda dengan bangunan lain dari era yang sama yang menggunakan kayu, museum ini dibangun dengan batu bata.

Menilik kisah sejarah, museum ini pernah diduduki dan dihancurkan oleh tentara kolonial Belanda. Namun kemudian didirikan kembali dan sempat menjadi tempat tinggal komisaris Kerajaan Belanda di Palembang, Yohan Isaac van Sevenhoven.

Selanjutnya, ketika Jepang tiba pada 1940-an, bangunan bersejarah ini dimanfaatkan sebagai basis militer. Seiring waktu, setelah Indonesia memproklamasikan Kemerdekaan pada 1945, bangunan ini kemudian menjadi pangkalan militer resimen IV Indonesia: Sriwijaya.

Sebagai bangunan yang terlibat dalam begitu banyak peristiwa sejarah, Museum Sultan Mahmud Badaruddin II merupakan sebuah layar yang menjelaskan berbagai era dalam sejarah. Jadi, siapkan kamera Anda untuk mengabadikan bangunan museum dan jejak-jejak sejarah yang terlihat dalam koleksi-koleksi berharganya.

Museum yang berada di Jalan Sultan Mahmud Badaruddin II No. 2, Kelurahan 19 Ilir, Kecamatan Ilir Barat I ini mudah dijangkau. Setibanya di bandara internasional Sultan Mahmud II, Anda bisa menggunakan taksi atau mobil sewaan. Jarak antara bandara dan museum sekitar 6 kilometer. (indonesia.travel/*/X-13)
~ SUMBER ~ (http://www.mediaindonesia.com/mediatravelista/index.php/read/2011/01/19/2013/2/Sejarah-Palembang-di-Museum-Mahmud-Badaruddin-II)

atheis
8th February 2011, 01:54 AM
klo repost mohon maaf n silahkan diclosed
klo salah kamar silahkan di moderasi
klo suka silahkan dibaca dan dicoment ndan
klo berkenan ditunggu kiriman cabenya
:cabe::cabe::cabe:

:gomen: :shakehand: :gomen: