Log in

View Full Version : Ini Dia Kronologi Insiden Ahmadiyah di Cikeusik Versi Polisi


bantengwillis
7th February 2011, 01:56 PM
Original Posted By Aprizal Rahmatullah - detikNews

Jakarta - Insiden penyerangan anggota Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten, memakan 3 korban tewas dan 5 lainnya luka-luka. Polri membantah kecolongan terkait insiden tersebut.

Kabagpenum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar mengatakan bahwa pihaknya telah mengantisipasi agar penyerangan tidak terjadi. Namun, besarnya massa yang datang membuat insiden tak terhindarkan.

"Tentu tidak mungkin Kepolisian melakukan pembiaran. Kalau Kepolisian tidak tahu sama sekali, baru itu namanya pembiaran," kata Boy di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (7/2/2011).

Berikut kronologi insiden penyerangan anggota Ahmadiyah versi Polri:

Jumat, 4 Februari

Ada laporan dari warga terkait akan rencana aksi sekelompok masyarakat di rumah Pak Suparman (Jemaat Ahmadiyah). Itu sudah ada hari Jumat. Polisi sudah melakukan upaya-upaya persuasif berupa himbauan agar tidak melakukan kegiatan. Polisi dibantu tokoh masyarakat dan agama.

Namun, himbauan polisi ini tidak diindahkan.

Minggu, 6 Februari

Sejak pagi Polisi setempat sudah mengkoordinir kekuatan di Polsek Cikesik. Polisi menduga ada yang memprovokasi dan mendatangkan massa dalam jumlah besar. Insiden pecah. Massa menganiaya anggota Ahmadiyah. 3 Tewas dan 5 korban luka-luka. Kekuatan polisi dengan massa tidak seimbang. Polri berdalih menurunkan aparat dalam jumlah besar memerlukan waktu.

"Anda silakan lihat sendiri dari pusat kota berapa jauh? Berapa lama? " jelas Boy.

Boy membantah, polisi telah melakukan pembiaran terhadap insiden tersebut. Sebab, sudah ada dialog yang terjadi sebelumnya. Buktinya lagi, Kapolsek Cikesik dan Polres Pandenglang telah lakukan langkah-langkah antisipasi dan ada dilokasi.

"Kita teliti apakah kekuatan yang diterjunkan seimbang atau tidak dengan massa yang datang secara tiba-tiba dari mana itu yang masih kita selidiki," tukasnya.

Apa polisi merasa kecolongan dalam jumlah besar sehingga tidak bisa diantisipasi?

"Saya tidak sependapat dengan kecolongan. Karena dinamika kehidupan masyarakat yang tinggi, setiap saat bisa terjadi. Yang penting bagaimana kita bisa menahan diri," tandasnya. (ape/irw)

Sumber : detik.com (http://www.detiknews.com/read/2011/02/07/134115/1561545/10/ini-dia-kronologi-insiden-ahmadiyah-di-cikeusik-versi-polisi?9911012)