PDA

View Full Version : Kaili, Kota Suku Minoritas Dong & Miao


atheis
5th February 2011, 02:17 AM
http://i.okezone.com/content/2011/01/15/409/414201/iw5g8YHkZF.jpg
(Foto: google)



PROPINSI Guizhou terkenal sebagai propinsi yang banyak terdapat suku minoritas, terutama suku Dong dan Miao. Kota Kaili adalah salah satu kota yang mempunyai populasi suku minoritas terpadat, bahkan jumlahnya lebih banyak dari Suku Han dengan perbandingan kurang lebih 80:20.

Kaili merupakan ibukota Qiandongnan Autonomous Prefecture (qian dong nan zhou), sebuah daerah yang dianugerahi status �daerah khusus� karena keunikannya. Suku Miao dan Dong hidup berdampingan secara harmonis. Di antara mereka ada juga yang melaksanakan pernikahan antarsuku, juga dengan suku Han. Tetapi, suku Miao dan Dong mempunyai kebudayaan yang berbeda.

Pemerintah kota Kaili sedang giat-giatnya mempromosikan turisme Kaili yang mengandalkan keanekaragaman budaya suku minoritasnya. Mereka mendambakan suatu hari dapat menjadi seperti Lijiang di Yunnan yang turismenya booming di dalam dan luar negeri dalam waktu beberapa tahun saja.

Untuk mencapai kota Kaili, para turis harus terbang terlebih dahulu ke kota Guiyang, ibukota propinsi Guizhou dilanjutkan dengan perjalanan darat sepanjang kurang lebih 195 km selama dua jam melewati jalan gunung yang berliku.

Kaili merupakan kota yang bersih, berkembang, dan tentu saja unik karena penduduknya yang suku minoritas menjadi mayoritas di sana. Di setiap sudut kota, turis bisa menemukan wanita-wanita suku Dong ataupun Miao masih mengenakan pakaian tradisional dan menata rambut mereka secara tradisional dengan sekuntum bunga bertengger si sana.

Mayoritas, pekerjaan penduduk adalah bertani dengan hasil bumi, berupa padi, jagung, cabe, labu, dan sebagainya. Suku Miao yang masih tinggal di rumah-rumah tradisional mempunyai kebiasaan untuk menggantung hasil bumi di depan rumah untuk melambangkan kesuburan dan kemakmuran.

Pada hari-hari raya, wanita-wanita suku Miao mengenakan pakaian khusus yang sangat mewah. Perhiasan yang mereka kenakan semuanya terbuat dari perak asli dan dibuat oleh tangan sendiri alias handmade. Hiasan kepala mereka sering menyerupai tanduk kerbau, melambangkan pemujaan terhadap kerbau. Konon satu pakaian lengkap harganya bisa senilai lebih dari 100 ribu yuan (sekira Rp137 juta). Sungguh angka yang fantastis!

Tetapi darimana kah uang sebanyak itu, terlebih pendapatan mereka hanya sebagai petani? Konon, perak sebanyak itu adalah perak milik negara yang diberikan kepada suku Miao karena mereka dipercaya sebagai pengrajin perak yang paling andal.

Pakaian pria suku Dong dan Miao jauh lebih sederhana. Perak hanya dapat ditemukan di ikat pinggang. Pada hari-hari raya, para pria meniup alat musik tradisional bernama Lusheng yang terbuat dari bambu sedangkan kaum wanita menyanyi dan menari dengan irama khas dan suara nyaring.

Suku Miao tradisional hidup berkelompok di gunung-gunung. Konon, suku Miao sendiri masih terbagi dalam beberapa bagian yang lebih kecil tergantung dari gunung mana mereka tinggal. Hal ini dapat dibedakan dari model pakaian mereka yang sedikit berbeda satu sama lain.

Kebanyakan yang masih hidup di gunung-gunung tinggallah orang-orang tua, karena para generasi muda meninggalkan kampungnya untuk bekerja di daerah yang lebih maju seperti Guangzhou dan Shenzhen di Propinsi Guangdong. (ftr)
~ SUMBER ~ (http://travel.okezone.com/read/2011/01/15/409/414201/kaili-kota-suku-minoritas-dong-miao)

atheis
5th February 2011, 02:18 AM
klo repost mohon maaf n silahkan diclosed
klo salah kamar silahkan di moderasi
klo suka silahkan dibaca dan dicoment ndan
klo berkenan ditunggu kiriman cabenya
:cabe::cabe::cabe:

:gomen: :shakehand: :gomen:

EagleEye
5th February 2011, 02:23 AM
judul nya mengingatkan ane ama seseorang deh :lari2:

atheis
5th February 2011, 03:18 AM
judul nya mengingatkan ane ama seseorang deh :lari2:
jiahh... malah OOT nie.. :gg: