blueparadise
9th June 2010, 03:49 PM
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b5/Oreochromis_mossambicus_by_NPS.jpg/250px-Oreochromis_mossambicus_by_NPS.jpg
Ikan mujair yang begitu merakyat ternyata mempunyai sisi sejarah yang menarik, ikan berbibir seksi ini huhuhu nama aslinya adalah (Tilapia Mozambiq ,Oreochromis mossambicus atau Sarotherodon mossambicus) dan berasal dari perairan Afrika (jauh banget yaak nyelemnya ni ikan). Pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1936 di Muara sungai Serang kabupaten Blitar Jawa Timur.
Kenapa dinamakan Mujair ? karena yang menemukan ikan tersebut adalah Mbah Moedjair yang penasaran dengan gerombolan ikan laut berukuran kecil yang kerap bermain di muara sungai Serang Blitar Jatim. Ntah karena dapat wangsit atau apa mbah Moejair ini membawa ikan-ikan tersebut kerumahnya di Desa Papungan yang berjarak kurang lebih 35 km dari TKP (Tempat Kejadian Penemuan) tiap kali dibawa pulang dan ditaruh di air tawar ikan ini langsung tepar tanpa daya alian mati, 11 kali si mbah Moedjair bolak balek mengarungi belantara yang terjal dan naik turun gunung dan pada uji coba yang ke 11 *ntah bagaimana caranya merubaha habitat siikan dari air asin ke air tawar* membuahkan hasil, empat ekor ikan laut berhasil sukses hidup di air tawar.
Akibat kegigihannya tersebut, mbah Moedjair mulai memperbanyak jumlah ikan yang dibawa dari laut. Sekoyong-koyong nama simbah ini popular seantero Blitar dan sekitarnya. Dan saking tenarnya simbah kala itu terdengar oleh seorang pejabat residen di Kediri. Pejabat sinyo Belanda ini tertarik dengan penemuan simbah ini dan melakukan kunjungan kerja di kediaman mbah Moedjair untuk melakukan penelitian dan alangkah terkejutnya si bule ini karena mengetahui bahwa ikan laut tersebut ternyata benar-benar bermutasi dari perairan Afrika dan sukses hidup diair tawar. Karena kagum dengan keberhasilan si Mbah ini maka ikan tersebut dinamakan IKAN MUJAIR.
Bukti keberhasilan mbah Moedjari yang wafat pada tanggal 7 September 1957 adalah pada masa pemerintahan presiden Sukarno diberi penghargaan berupa piagam yang isi dari piagam tersebut berbunyi "MOedjair telah memberi manfaat besar bagi masyarakat Indonesia," dan pada tanggal 6 April 1965 kembali mbah Moedjair yang kala itu telah tiada mendapatkan penghargaan dari menteri perikanan yang isi piagamnya berbunyi " Untuk djasa-djasa dan darma baktinya kepada revolusi bangsa dan negara Indonesia sebagai nelayan pelopor yang menemukan jenis ikan baru."
Ikan mujair yang begitu merakyat ternyata mempunyai sisi sejarah yang menarik, ikan berbibir seksi ini huhuhu nama aslinya adalah (Tilapia Mozambiq ,Oreochromis mossambicus atau Sarotherodon mossambicus) dan berasal dari perairan Afrika (jauh banget yaak nyelemnya ni ikan). Pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1936 di Muara sungai Serang kabupaten Blitar Jawa Timur.
Kenapa dinamakan Mujair ? karena yang menemukan ikan tersebut adalah Mbah Moedjair yang penasaran dengan gerombolan ikan laut berukuran kecil yang kerap bermain di muara sungai Serang Blitar Jatim. Ntah karena dapat wangsit atau apa mbah Moejair ini membawa ikan-ikan tersebut kerumahnya di Desa Papungan yang berjarak kurang lebih 35 km dari TKP (Tempat Kejadian Penemuan) tiap kali dibawa pulang dan ditaruh di air tawar ikan ini langsung tepar tanpa daya alian mati, 11 kali si mbah Moedjair bolak balek mengarungi belantara yang terjal dan naik turun gunung dan pada uji coba yang ke 11 *ntah bagaimana caranya merubaha habitat siikan dari air asin ke air tawar* membuahkan hasil, empat ekor ikan laut berhasil sukses hidup di air tawar.
Akibat kegigihannya tersebut, mbah Moedjair mulai memperbanyak jumlah ikan yang dibawa dari laut. Sekoyong-koyong nama simbah ini popular seantero Blitar dan sekitarnya. Dan saking tenarnya simbah kala itu terdengar oleh seorang pejabat residen di Kediri. Pejabat sinyo Belanda ini tertarik dengan penemuan simbah ini dan melakukan kunjungan kerja di kediaman mbah Moedjair untuk melakukan penelitian dan alangkah terkejutnya si bule ini karena mengetahui bahwa ikan laut tersebut ternyata benar-benar bermutasi dari perairan Afrika dan sukses hidup diair tawar. Karena kagum dengan keberhasilan si Mbah ini maka ikan tersebut dinamakan IKAN MUJAIR.
Bukti keberhasilan mbah Moedjari yang wafat pada tanggal 7 September 1957 adalah pada masa pemerintahan presiden Sukarno diberi penghargaan berupa piagam yang isi dari piagam tersebut berbunyi "MOedjair telah memberi manfaat besar bagi masyarakat Indonesia," dan pada tanggal 6 April 1965 kembali mbah Moedjair yang kala itu telah tiada mendapatkan penghargaan dari menteri perikanan yang isi piagamnya berbunyi " Untuk djasa-djasa dan darma baktinya kepada revolusi bangsa dan negara Indonesia sebagai nelayan pelopor yang menemukan jenis ikan baru."