Inuzuka
8th June 2010, 07:57 PM
http://www.detiknews.com/read/2010/05/11/060454/1354879/10/irak-tuduh-al-qaeda-di-balik-aksi-peledakan-3-bom-mobil?991101605
Lia Harahap - detikNews
Baghdad - Irak menuduh Al Qaeda berada di balik ledakan dahsyat yang menewaskan 100 orang, Senin malam waktu setempat. Munculnya ledakan itu seperti ingin memperlihatkan bahwa perlawanan Islam Sunni masih memiliki kekuatan besar.
Ledakan itu terjadi di kawasan pasar tekstil yang terletak di kota Hilla, Irak. Tidak hanya itu, pusat minyak yang terletak di kota Basra, Baghdad juga turut menjadi sasaran ledakan.
"Pertempuran itu memang untuk menghancurkan Al Qaeda, meskipun kemarin mereka sempat menyerah, tapi Al Qaeda masih ingin membuktikan bahwa keberadaan dan pengaruh mereka sangat besar dengan serangan ini," kata juru bicara Keamanan Baghdad, Mayor Jendral Qassim al Moussawi, seperti yang dikutip dari Reuters, Selasa, (11/5/2010).
"Ini serangan yang histeris," lanjutnya.
Para penyerang sengaja mengacaukan situasi politik di Irak setelah pemilu pada 7 Maret tidak menghasilkan apa-apa. Situasi ini dimanfaatkan pihak tertentu untuk mengadu domba pemilih minoritas Sunni terhadap dua partai koalisi yang dipimpin Syiah.
Ketidakjelasan hasil pemilu itu membuat Irak sedikit ketar-ketir. Sebab jika hasil pemilu itu belum keluar maka pemerintahan Irak belum bisa berjalan stabil, dan tentara AS yang sudah berjaga selama tujuh tahun belum bisa menarik diri.
(lia/lrn)
Semoga tiada repsol antara kita .. :D
Lia Harahap - detikNews
Baghdad - Irak menuduh Al Qaeda berada di balik ledakan dahsyat yang menewaskan 100 orang, Senin malam waktu setempat. Munculnya ledakan itu seperti ingin memperlihatkan bahwa perlawanan Islam Sunni masih memiliki kekuatan besar.
Ledakan itu terjadi di kawasan pasar tekstil yang terletak di kota Hilla, Irak. Tidak hanya itu, pusat minyak yang terletak di kota Basra, Baghdad juga turut menjadi sasaran ledakan.
"Pertempuran itu memang untuk menghancurkan Al Qaeda, meskipun kemarin mereka sempat menyerah, tapi Al Qaeda masih ingin membuktikan bahwa keberadaan dan pengaruh mereka sangat besar dengan serangan ini," kata juru bicara Keamanan Baghdad, Mayor Jendral Qassim al Moussawi, seperti yang dikutip dari Reuters, Selasa, (11/5/2010).
"Ini serangan yang histeris," lanjutnya.
Para penyerang sengaja mengacaukan situasi politik di Irak setelah pemilu pada 7 Maret tidak menghasilkan apa-apa. Situasi ini dimanfaatkan pihak tertentu untuk mengadu domba pemilih minoritas Sunni terhadap dua partai koalisi yang dipimpin Syiah.
Ketidakjelasan hasil pemilu itu membuat Irak sedikit ketar-ketir. Sebab jika hasil pemilu itu belum keluar maka pemerintahan Irak belum bisa berjalan stabil, dan tentara AS yang sudah berjaga selama tujuh tahun belum bisa menarik diri.
(lia/lrn)
Semoga tiada repsol antara kita .. :D