PDA

View Full Version : Jangan latah.


blackvario
8th June 2010, 08:34 AM
Latah adalah memaksa diri untuk menyamakan perilaku dan kepribadian dengan seseorang maupun bangsa lain.

Sejak zaman nabi Adam hingga makhluk terakhir ciptaan Allah, tak pernah ada dua orang yang sama persis rupanya. Anda merupakan sesuatu yang lain dari pada yang lain. Tak ada satupun yang menyerupai anda dalam catatan sejarah kehidupan ini.

Orang-orang yang melupakan dirinya sendiri, suaranya, gerakan tubuhnya dan kemampuannya. Hal itu akan menjadi petaka. Jangan mudah mengenakan dan meniru-niru cirri kepribadian seseorang atau bangsa lain, karena hal tersebut sama dengan membunuh paksa wujud diri dan budaya bangsa sendiri.

Tetaplah berpijak dan berjalan pada kondisi dan karakter anda sendiri. Hiduplah sebagaimana kita diciptakan. Masing-masing kita memiliki corak dan warna tersendiri. Sebab kita memang diciptakan demikian adanya.

Perbedaan warna kulit, budaya, bahasa dan karakter kita masing-masing, merupakan tanda-tanda kebesaran Allah, Sang Maha Pencipta.

ceriwis
9th June 2010, 07:01 PM
Latah adalah memaksa diri untuk menyamakan perilaku dan kepribadian dengan seseorang maupun bangsa lain.

Sejak zaman nabi Adam hingga makhluk terakhir ciptaan Allah, tak pernah ada dua orang yang sama persis rupanya. Anda merupakan sesuatu yang lain dari pada yang lain. Tak ada satupun yang menyerupai anda dalam catatan sejarah kehidupan ini.

Orang-orang yang melupakan dirinya sendiri, suaranya, gerakan tubuhnya dan kemampuannya. Hal itu akan menjadi petaka. Jangan mudah mengenakan dan meniru-niru cirri kepribadian seseorang atau bangsa lain, karena hal tersebut sama dengan membunuh paksa wujud diri dan budaya bangsa sendiri.

Tetaplah berpijak dan berjalan pada kondisi dan karakter anda sendiri. Hiduplah sebagaimana kita diciptakan. Masing-masing kita memiliki corak dan warna tersendiri. Sebab kita memang diciptakan demikian adanya.

Perbedaan warna kulit, budaya, bahasa dan karakter kita masing-masing, merupakan tanda-tanda kebesaran Allah, Sang Maha Pencipta.

Benar, percaya diri dengan apa yang sudah ditakdirkan (kalau ga salah disebut qonaah), tidak perlu meniru orang lain sedemikian rupa. Hanya satu orang yang pantas kita tiru dan teladani, yang dengannya kita dapat masuk surga Allah SWT, yaitu kekasih-Nya, Nabi Muhammad SAW.

blackvario
10th June 2010, 08:06 AM
Benar, percaya diri dengan apa yang sudah ditakdirkan (kalau ga salah disebut qonaah), tidak perlu meniru orang lain sedemikian rupa. Hanya satu orang yang pantas kita tiru dan teladani, yang dengannya kita dapat masuk surga Allah SWT, yaitu kekasih-Nya, Nabi Muhammad SAW.

Kalo meniru rasuulullah Saw. Jangankan ibadahnya, keseharian beliau aja kalo kita tiru, bisa menjadi pahala buat kita. Seperti kesukaan beliau mengenakan pakaian warna putih, cara tidurnya, memelihara janggut dan lain sebagainya.

antiyahudi
10th June 2010, 08:58 AM
Kalo meniru rasuulullah Saw. Jangankan ibadahnya, keseharian beliau aja kalo kita tiru, bisa menjadi pahala buat kita. Seperti kesukaan beliau mengenakan pakaian warna putih, cara tidurnya, memelihara janggut dan lain sebagainya.

Setuju ndan, untuk masalah warna putih maka sebagian ulama menjelaskan hikmahnya adalah agar kotoran/najis bisa dengn mudah terlihat, adapun cara tidur beliau yang miring ke kanan dimaksudkan agar beliau tidak terlalu tidur pulas sehingga mudah untuk shalat tahajud, bahkan untuk memelihara janggut/lihyah maka sebagian ulama semisal Ibnu Hazm dan Ibnu Taimiyah telah menukil ijma' wajibnya jenggot dalam hal ini. Wallahua'lam.

load
1st September 2010, 12:15 PM
ane nyimak dan. menrik diskusinya