akie
6th June 2010, 12:41 PM
Imam Wahyudiyanta - detikSurabaya
http://surabaya.detik.com/images/content/2010/06/06/466/pembunuhan-dalam.jpg
Surabaya - Cemburu melihat istri dibonceng mantan suami, Supriyono (35), warga Tanah Merah II gelap mata. Supriyono membacok Misnali (35) warga Tanah Merah I, mantan suami istrinya, Ifah, hingga tewas.
"Korban tewas dibacok tersangka," ujar Kapolsek Kenjeran, AKP Sayen Victor Tarigan,
saat dihubungi detiksurabaya.com, Minggu (6/6/2010).
Sayen mengaku bahwa peristiwa itu terjadi tadi malam sekitar pukul 20.00 WIB. Saat
melintas di Tanah Merah I, Misnali yang membonceng Ifah dicegat Supriyono. Tubuh
Misnali langsung dicacah dengan clurit oleh buruh pabrik itu hingga tewas dengan
luka di dada dan bahu kiri.
"Tersangka cemburu dan marah melihat istrinya dibonceng korban," tambah Sayen.
Sayen menambahkan menurut keterangan Ifah kepada polisi, saat itu anak hasil
perkawinan Misnali dan Ifah sakit. Sang anak kebetulan meminta dibelikan apel. Untuk
keperluan membeli apel itulah, maka Ifah berangkat berboncengan dengan Misnali.
Tapi niat itu rupanya disalahartikan Supriyono hingga terjadi pembacokan itu.
http://surabaya.detik.com/images/content/2010/06/06/466/pembunuhan-dalam.jpg
Surabaya - Cemburu melihat istri dibonceng mantan suami, Supriyono (35), warga Tanah Merah II gelap mata. Supriyono membacok Misnali (35) warga Tanah Merah I, mantan suami istrinya, Ifah, hingga tewas.
"Korban tewas dibacok tersangka," ujar Kapolsek Kenjeran, AKP Sayen Victor Tarigan,
saat dihubungi detiksurabaya.com, Minggu (6/6/2010).
Sayen mengaku bahwa peristiwa itu terjadi tadi malam sekitar pukul 20.00 WIB. Saat
melintas di Tanah Merah I, Misnali yang membonceng Ifah dicegat Supriyono. Tubuh
Misnali langsung dicacah dengan clurit oleh buruh pabrik itu hingga tewas dengan
luka di dada dan bahu kiri.
"Tersangka cemburu dan marah melihat istrinya dibonceng korban," tambah Sayen.
Sayen menambahkan menurut keterangan Ifah kepada polisi, saat itu anak hasil
perkawinan Misnali dan Ifah sakit. Sang anak kebetulan meminta dibelikan apel. Untuk
keperluan membeli apel itulah, maka Ifah berangkat berboncengan dengan Misnali.
Tapi niat itu rupanya disalahartikan Supriyono hingga terjadi pembacokan itu.