Log in

View Full Version : Kenapa Pansus Century Tidak Pernah Meminta Pendapat Bankir ?


Bobo
6th June 2010, 01:35 AM
Dalam Drama kasus Bank Century, kita melihat betapa serunya politikus senayan menyalahkan dan menghujat Sri Mulyani dan Boediono.

Para politikus tersebut mengupas dan membahas kasus tersebut dari beberapa teori dan peraturan.

Namun, bilamana para politikus ini memang benar-benar ingin membuka kebenaran dan mencari akar persoalan dari masalah Bank Century ini, Kenapa Pansus Century Tidak Pernah Meminta Pendapat Bankir ?

Jelas-jelas ini adalah masalah perbankan, para bankir tersebut tentunya merupakan praktisi dan profesional di perbankan yang notabene lebih menguasai seluk beluk perbankan dibanding para politikus tersebut.


Anggap Bailout Century Sudah Tepat, Puluhan Bankir Bela SBY

JAKARTA - Sehari menjelang rapat paripurna DPR dengan agenda pengambilan keputusan atas hasil Pansus Hak Angket Bank Century, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu 54 bankir di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin. Di hadapan presiden yang diapit Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Menkeu Sri Mulyani Indrawati, para bankir itu menyatakan kebijakan bailout Bank Century sudah tepat dan telah menyelamatkan industri perbankan dari ambang krisis. Presiden SBY juga kembali menegaskan dirinya bertanggung jawab atas pengambilalihan Bank Century pada 21 November 2008 tersebut.

Presiden kembali membuka kenangan hari-hari saat krisis keuangan dunia memuncak pada November 2008. SBY mengatakan, saat itu dia tengah berada di luar negeri untuk mengikuti pertemuan puncak G-20 di Washington, AS. SBY menambahkan, Menkeu Sri Mulyani dan Gubernur BI (kala itu) Boediono tidak meminta persetujuan dirinya karena telah diberi wewenang dalam undang-undang.

Namun, dia membenarkan langkah tersebut. "Beliau semua harus bergerak cepat dengan informasi yang ada. Saya mengatakan, yang dilakukan dalam upaya menyelamatkan perekonomian kita, perbankan kita, benar," tegasnya.

SBY juga mengatakan telah berkali-kali menyampaikan bahwa tindakan penyelamatan perekonomian sudah benar. "Saya bertanggung jawab. Meski operasional teknis dilakukan pejabat-pejabat negara yang memiliki kewenangan undang-undang. Meski saya tidak memberikan instruksi ataupun direction, tetapi saya benarkan tindakan itu," tandas presiden.

SBY mengungkapkan, saat berada di Washington, dirinya memang belum mendengar secara teknis masalah di satu per satu bank. "Tapi, tugas kita tentu menjaga perekonomian jangan sampai jatuh lagi, jangan sampai berurusan dengan IMF (Dana Moneter Internasional) yang tentu akan panjang trauma yang diderita bangsa Indonesia. Itu adalah situasi hari-hari yang mencemaskan," kenang SBY.

Dia juga menyayangkan Pansus Bank Century yang sama sekali tidak mengundang para bankir yang merupakan pelaku industri perbankan. "Saya menunggu pebankan bisa bicara di Pansus Century. Saya berharap ada kontribusi dari praktisi pebankan agar pansus lebih utuh melihat itu," tuturnya.

Mengukur tepat tidaknya sebuah kebijakan, menurut presiden, tak bisa dilakukan secara hitam-putih. Pilihan yang dimiliki hanyalah menutup atau menyelamatkan. Penutupan bank tetap mengeluarkan uang sekitar Rp 6 triliun dengan risiko ketidakpastian dan biaya yang lebih besar lagi. Sedangkan penyelamatan menghabiskan dana Rp 6,7 triliun. "Harus memilih salah satu," jelas SBY. Dia menegaskan, gubernur BI dan Menkeu memiliki kewenangan untuk memutuskan hal itu.

Angket, menurut dia, bisa dilakukan jika kebijakan yang dilakukan mengakibatkan perekonomian hancur. "Ini tidak terjadi. Alhamdulillah tidak apa-apa, tapi dilakukan inquirement, angket," katanya.

SBY menyatakan telah menerima 609 pesan singkat (SMS) tentang Bank Century. ''Sebanyak 609 SMS dalam waktu tiga bulan yang masuk ke presiden soal Century," bebernya. Di antara 609 SMS itu, 15 persen pengirim menilai kebijakan bailout ke Bank Century salah, sedangkan 45 persen membenarkan. ''Sisanya netral," ujarnya.

SBY juga membandingkan penyelamatan Bank Century dengan bantuan likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dan obligasi rekap ratusan triliun yang hingga kini belum semua uangnya kembali. "Itu kalau dibikin, bisa sepuluh pansus," kata SBY. Namun, dia menuturkan, semua pihak tidak boleh melihat ke belakang. Seperti diketahui, pada zaman Presiden Megawati, banyak kebijakan pengampunan terhadap obligor BLBI.

Para bankir menyatakan, kebijakan penyelamatan krisis sudah tepat sehingga perbankan bisa tumbuh dengan baik. Perbankan optimistis target pertumbuhan kredit tahun ini bisa dicapai.

Pernyataan itu disampaikan wakil para bankir. Mereka adalah Ketua Ikatan Bankir Indonesia (IBI) Agus Martowardojo, Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono, Ketua Asosiasi Bank-Bank Pembangunan Daerah Winny Hasan, praktisi hukum perbankan Pradjoto, dan Ketua Kompartemen Syariah Perbanas Yuslam Fauzi. Dirut Bank Mutiara (dulu Bank Century) Maryono juga turut hadir.

Agus Martowardojo mengatakan, industri perbankan menghormati proses politik kasus Bank Century. Agus berpendapat, pejabat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) juga tidak perlu bertanggung jawab atas permasalahan di Bank Century sebelumnya. Menurut dia, industri perbankan justru berterima kasih kepada pemerintah yang telah menyelamatkan perbankan dari jurang krisis.

"Kami dari masyarakat perbankan Indonesia berutang kepada pemerintah. Pemerintah telah berani mengambil keputusan untuk sesuatu yang kita yakini, kalau tak diputuskan, situasi akan menjadi sangat buruk," kata Dirut Bank Mandiri itu. Dia berharap proses politik Bank Century segera selesai.

Sigit Pramono menambahkan, di tengah gejolak krisis, hanya ada satu bank yang diselamatkan (Bank Century) dan satu ditutup (Bank IFI). "Tapi, masalah ini belum mencapai ujung, menguras pikiran dan waktu," katanya.

Sigit kecewa pansus sama sekali tidak memberikan kesempatan kepada bankir untuk berpendapat. "Saya ingin menegaskan, lebih mudah menghadap presiden daripada (menghadap) pansus. Kalau seminar, ketika kami perbankan bicara, anggota pansus sudah keluar," ujarnya.

Sumber :
http://www.jawapos.com/halaman/index.php?act=detail&nid=120146
dan sebagaimana telah kita ketahui, Sri Mulyani akhirnya pun menjadi korban dalam drama ini.

CMIIW...:shake:

pedes
6th June 2010, 01:38 AM
Bener tuh ndan, padahal masalah keuangan ya.
Dari awal ane juga udah bertanya2 tuh knp gak tanya bankinr aja




http://u.ceriwis.us/img/24985spicy.gif


>>>Join SPICY<<<
(http://ceriwis.us/group.php?groupid=71)

eran
6th June 2010, 03:43 AM
hmm...
walaupun pelajaran ane di kampus berhubungan sama masalah ini, tapi jujur ane kurang tertarik buat ngebahas masalah ini...
masalahnya terlalu berbelit-belit...
dulu aja waktu lagi hangat2 nya rapat pansus di tipi, anggota rapatnya malah adu mulut...
padahal bisa dibilang mereka ada dalam 1 tim...
malu2in bgt... :tersipu:
aya2 wae... :gg:

ich
6th June 2010, 06:03 AM
bukannya itu cuma acara politik ? emang perlu bangkir ? ada gunanya apa di politik ? :tanya:

e99r
6th June 2010, 06:15 AM
wah mantapss ndan...:2good:

biar g campur banyak tangan kali ndan..........

valrciel
6th June 2010, 06:48 AM
wahh bener juga..
tapi kan kesalahan di tanggung jawab pada pemimpin ndan..

Bobo
6th June 2010, 01:04 PM
bukannya itu cuma acara politik ? emang perlu bangkir ? ada gunanya apa di politik ? :tanya:
Memang betul yang ndan bilang, ini adalah drama politik, bukan proses hukum...Namun bukan berarti politik boleh mengabaikan azas keadilan atau hukum.
Proses kasus ini jelas menjadi tidak adil atau berat sebelah.

Kemudian...mereka para politikus ini sendiri kan yang bilang ini adalah amanat rakyat...
Nah kalo pake istilah amanat rakyat ya tolong yang obyektif dan profesional dikitlah...
Seolah2 kita ini sbg rakyat kayaknya gampang banget dibodohin2 sama drama politik ini...

Hubungan dengan Bankir yang ndan tanyakan adlh mereka bisa memberikan pendapat atau masukan secara profesional kepada pansus century, karena mrk lebih mengetahui seluk beluk perbankan dibandingkan politikus tersebut.

Terlepas dari benar atau salah kebijakan tersebut, paling tidak kasus ini harusnya oleh tim pansus century dibedah secara obyektif dan profesional itu tadi.

CMIIW...:shake:

Bobo
15th June 2010, 06:43 PM
Bener tuh ndan, padahal masalah keuangan ya.
Dari awal ane juga udah bertanya2 tuh knp gak tanya bankinr aja




http://u.ceriwis.us/img/24985spicy.gif


>>>Join SPICY<<<
(http://ceriwis.us/group.php?groupid=71)





betul ndan, sehingga kita tidak mendapatkan informasi yang seimbang dan akurat dari pansus tersebut, indikasi pansus ini cuma "permainan politik" santer disini. :shake:

Bokeper
15th June 2010, 07:29 PM
banyak bacot biasa lah..
harus cari kambing hitam

ethmush
15th June 2010, 10:12 PM
tambah lama lg ndan

boss
19th June 2010, 02:26 AM
mainan politik nih ndan

Bobo
19th June 2010, 03:20 AM
mainan politik nih ndan

yup betul ndan
tapi kenapa mereka mengatasnamakan suara rakyat ?? :swell:
pake makan korban pula, Sri Mulyani :rokok:
emangnya orang2 itu bisa kalo ditunjuk jadi menteri keuangan ?? :eeek:

wafermocca
19th June 2010, 03:36 AM
capek ane denger masalah ini,,,kagak bakal pernah abis2nya sampai dapet duit lebih banyak,,,

younoob
23rd July 2010, 12:26 PM
politik di indonesia ancuuur