r1yd
5th June 2010, 09:40 PM
Dipergoki Hantu Penunggu Stasiun
Apr 28, 2008 I Cerita Misteri. Kejadian ini dialami
Lilis sekitar tahun 2001. Saat mana musim buah
rambutan sedang melimpah ruah. Lilis rupanya
salah satu penggemar berat buah-buahan yang
hanya berbuah dalam satu musim ini. Nah,
karena kepincut dengan buah berambut ini,
sampai-sampai dia mengalami kejadian
menyeramkan ini. Pada tengah malam ia ditemui
gerombolan orang aneh yang berjalan beriringan.
Seperti dituturkan Lilis dalam kisahnya, saat dia
kemecer ingin menikmati segar buah rambutan,
pada tengah malampun tidak bakalan
membuatnya surut menikmati. Ia sudah berulang
kali membeli pada tengah malam, karena
menunggu sampai suaminya yang bertugas
sebagai satpam pulang kerja.
Seperti malam itu, ia berdua bersama suaminya
berniat untuk membeli buah rambutan di daerah
pinggiran kota. Tempat yang dituju adalah
sebuah sentra bongkar muat buah rambutan.
Jarak tempuh dari rumahnya lumayan jauh.
Namun karena sudah niatnya, Lilis tetap
berangkat juga dengan pertimbangan di situ bisa
memilih buah yang masih segar dan agak
murah. Malam itu selepas suaminya kerja, jam
menunjukkan pukul 20.00. Belum terlalu larut
memang.
Keduanya berboncengan naik sepeda motor,
sekalian ingin mencari angin. Setelah memilih-
milih buah rambutan keduanya bermaksud
segera pulang. Tanpa terasa hujan mulai turun
rintik-rintik. Sementara keduanya tidak membawa
mantel. Karena takut kehujanan dan masuk angin,
akhirnya memilih tempat untuk berteduh.
Sampai gerimis berhentik waktu tak terasa telah
mendekati tengah malam. Ketika dilirik jarum kecil
jam tangannya menunjuk angka 12 (tengah
malam, red) kurang dikit. Karena takut terlalu
lama di jalan, akhirnya diputuskan untuk tetap
melanjutkan perjalanan.
Tak terasa perjalanan mulai memasuki daerah
perbatasan. Jalan nampak sepi dan lampu
disekitar padam.
Di depan tampak ada truk yang mogok. Motor
terus berjalan sampai hampir mendekati truk
yang mogok tepat di depan stasiun itu. Ketika
hampir mendekati kira-kira berjarak 1 meter, Lilis
dan suaminya sempat tak percaya menyaksikan
rombongan orang yang berjalan menyeberang
jalan dengan bergandengan.
Jumlahnya ada puluhan. Anehnya, wajah mereka
semuanya pucat pasi, tanpa ekspresi.
Kemunculan rombongan itu sampai-sampai
membuat suaminya meminggirkan laju motor
agar tidak menabrak orang-orang tersebut.
Sambil terus jalan Lilis iseng-iseng menoleh ke
belakang. Anehnya lagi, rombongan orang
tersebut tak nampak sama sekali. Dia coba
tanyakan pada suaminya, ternyata suaminya juga
tidak melihatnya tampak di kaca spion.
Karena masih penasaran akhirnya Lilis minta
kepada suaminya agar menanyakan kejadian tadi
pada seorang tukang becak yang kebetulan
mangkal di dekat stasiun. Ketika kemunculan
manusia aneh itu ditanyakan, jabawan yang
didapat justru membuatnya terhenyak.
�Oh� rombongan orang-orang itu tho. Tidak
perlu takut, mereka itu memang sering muncul di
dekat stasiun. Mereka itu memedi penunggu
stasiun, mungkin saja para korban kecelakaan KA
yang meninggal beberapa tahun lalu. Tidak usah
dipikirkan, mereka tidak pernah mengganggu, �
tutur tukang becak itu.
Mak blek! Jantung Lilis nyari saja copot
mendengar penuturan itu. Maklum seumur-
umurnya belum pernah menyaksikan
penampakkan makhluk halus. Tahu itu Lilis segera
mengajak suaminya cepat-cepat melanjutkan
perjalanan. Tak terasa bulu kuduknya merinding.
Sampai di rumah ia masih belum percaya dengan
pemandangan itu. Tapi kata suaminya yang
mengerti tentang �dunia lain� ini mengatakan jika
rombongan yang dilihatnya tadi memang bukan
manusia, melainkan makhluk halus yang
gentayangan. Hanya itu saja yang dikatakan
suaminya.
Atas kejadian yang baru dialami, Lilis diam-diam
mengaku bersyukur karena baru tahu itu hantu
setelah penampakkan itu tidak terlihat. Kalau ngerti
saat berpapasan mungkin saja dia sudah pingsan
duluan.
Sumber : krucil.com
Apr 28, 2008 I Cerita Misteri. Kejadian ini dialami
Lilis sekitar tahun 2001. Saat mana musim buah
rambutan sedang melimpah ruah. Lilis rupanya
salah satu penggemar berat buah-buahan yang
hanya berbuah dalam satu musim ini. Nah,
karena kepincut dengan buah berambut ini,
sampai-sampai dia mengalami kejadian
menyeramkan ini. Pada tengah malam ia ditemui
gerombolan orang aneh yang berjalan beriringan.
Seperti dituturkan Lilis dalam kisahnya, saat dia
kemecer ingin menikmati segar buah rambutan,
pada tengah malampun tidak bakalan
membuatnya surut menikmati. Ia sudah berulang
kali membeli pada tengah malam, karena
menunggu sampai suaminya yang bertugas
sebagai satpam pulang kerja.
Seperti malam itu, ia berdua bersama suaminya
berniat untuk membeli buah rambutan di daerah
pinggiran kota. Tempat yang dituju adalah
sebuah sentra bongkar muat buah rambutan.
Jarak tempuh dari rumahnya lumayan jauh.
Namun karena sudah niatnya, Lilis tetap
berangkat juga dengan pertimbangan di situ bisa
memilih buah yang masih segar dan agak
murah. Malam itu selepas suaminya kerja, jam
menunjukkan pukul 20.00. Belum terlalu larut
memang.
Keduanya berboncengan naik sepeda motor,
sekalian ingin mencari angin. Setelah memilih-
milih buah rambutan keduanya bermaksud
segera pulang. Tanpa terasa hujan mulai turun
rintik-rintik. Sementara keduanya tidak membawa
mantel. Karena takut kehujanan dan masuk angin,
akhirnya memilih tempat untuk berteduh.
Sampai gerimis berhentik waktu tak terasa telah
mendekati tengah malam. Ketika dilirik jarum kecil
jam tangannya menunjuk angka 12 (tengah
malam, red) kurang dikit. Karena takut terlalu
lama di jalan, akhirnya diputuskan untuk tetap
melanjutkan perjalanan.
Tak terasa perjalanan mulai memasuki daerah
perbatasan. Jalan nampak sepi dan lampu
disekitar padam.
Di depan tampak ada truk yang mogok. Motor
terus berjalan sampai hampir mendekati truk
yang mogok tepat di depan stasiun itu. Ketika
hampir mendekati kira-kira berjarak 1 meter, Lilis
dan suaminya sempat tak percaya menyaksikan
rombongan orang yang berjalan menyeberang
jalan dengan bergandengan.
Jumlahnya ada puluhan. Anehnya, wajah mereka
semuanya pucat pasi, tanpa ekspresi.
Kemunculan rombongan itu sampai-sampai
membuat suaminya meminggirkan laju motor
agar tidak menabrak orang-orang tersebut.
Sambil terus jalan Lilis iseng-iseng menoleh ke
belakang. Anehnya lagi, rombongan orang
tersebut tak nampak sama sekali. Dia coba
tanyakan pada suaminya, ternyata suaminya juga
tidak melihatnya tampak di kaca spion.
Karena masih penasaran akhirnya Lilis minta
kepada suaminya agar menanyakan kejadian tadi
pada seorang tukang becak yang kebetulan
mangkal di dekat stasiun. Ketika kemunculan
manusia aneh itu ditanyakan, jabawan yang
didapat justru membuatnya terhenyak.
�Oh� rombongan orang-orang itu tho. Tidak
perlu takut, mereka itu memang sering muncul di
dekat stasiun. Mereka itu memedi penunggu
stasiun, mungkin saja para korban kecelakaan KA
yang meninggal beberapa tahun lalu. Tidak usah
dipikirkan, mereka tidak pernah mengganggu, �
tutur tukang becak itu.
Mak blek! Jantung Lilis nyari saja copot
mendengar penuturan itu. Maklum seumur-
umurnya belum pernah menyaksikan
penampakkan makhluk halus. Tahu itu Lilis segera
mengajak suaminya cepat-cepat melanjutkan
perjalanan. Tak terasa bulu kuduknya merinding.
Sampai di rumah ia masih belum percaya dengan
pemandangan itu. Tapi kata suaminya yang
mengerti tentang �dunia lain� ini mengatakan jika
rombongan yang dilihatnya tadi memang bukan
manusia, melainkan makhluk halus yang
gentayangan. Hanya itu saja yang dikatakan
suaminya.
Atas kejadian yang baru dialami, Lilis diam-diam
mengaku bersyukur karena baru tahu itu hantu
setelah penampakkan itu tidak terlihat. Kalau ngerti
saat berpapasan mungkin saja dia sudah pingsan
duluan.
Sumber : krucil.com