atheis
1st February 2011, 04:23 PM
TEMPO Interaktif, PONOROGO - Sedikitnya 500 alumni Pondok Modern Darussalam, Gontor, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang menjadi mahasiswa di Mesir belum bisa kembali ke Indonesia.
�Mereka rata-rata kuliah S-1, S-2, dan S-3 di Universitas Al Azhar Kairo,� kata Pembantu Rektor Bidang Kerjasama Internasional Institut Studi Islam Darussalam (ISID) Gontor Amal Fathullah Zarkasyi saat dihubungi Tempo, Selasa (1/2).
Amal mengatakan, pihaknya sempat melakukan komunikasi dengan para alumni yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor di Mesir.
�Saat demonstrasi pertama meletus, saya sempat berkomunikasi dan kondisi mereka di sana baik-baik saja. Namun sekarang sudah tidak bisa berkomunikasi lagi karena akses informasi dan telekomunikasi diblokir oleh Pemerintah Mesir,� katanya.
Namun menurutnya, kondisi sekitar 500 alumni Gontor itu sampai hari ini baik-baik saja.
Selain di Kairo, para alumni Gontor juga tinggal di beberapa kota di antaranya Tonto dan Zagazig. Mereka kini terpaksa menunggu giliran untuk dipulangkan ke Indonesia dengan menggunakan pesawat.
�Belum tahu kapan bisa dipulangkan karena kapasitas pesawat tidak memungkinkan diangkut sekaligus dan harus beberapa kali rute penerbangan. Penerbangan dari Mesir ke Indonesia sekitar 10 jam,� ujar Amal.
Selain faktor keamanan, Amal khawatir pasokan bahan makanan bagi masyarakat pendatang yang tinggal di sana menipis. �Toko-toko di sana memilih tutup untuk menghindari penjarahan,� ucapnya.
Amal berharap pemerintah terus memonitor keamanan dan keselamatan serta pasokan bahan makanan bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di Negeri Piramid tersebut, terutama di Kairo.
�Untuk diangkut dengan pesawat kan harus menunggu beberapa hari. Mudah-mudahan persediaan bahan makanan mencukupi selama menunggu dipulangkan ke Indonesia,� tutur Amal pula. ISHOMUDDIN.
~ SUMBER ~ (http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2011/02/01/brk,20110201-310475,id.html)
�Mereka rata-rata kuliah S-1, S-2, dan S-3 di Universitas Al Azhar Kairo,� kata Pembantu Rektor Bidang Kerjasama Internasional Institut Studi Islam Darussalam (ISID) Gontor Amal Fathullah Zarkasyi saat dihubungi Tempo, Selasa (1/2).
Amal mengatakan, pihaknya sempat melakukan komunikasi dengan para alumni yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor di Mesir.
�Saat demonstrasi pertama meletus, saya sempat berkomunikasi dan kondisi mereka di sana baik-baik saja. Namun sekarang sudah tidak bisa berkomunikasi lagi karena akses informasi dan telekomunikasi diblokir oleh Pemerintah Mesir,� katanya.
Namun menurutnya, kondisi sekitar 500 alumni Gontor itu sampai hari ini baik-baik saja.
Selain di Kairo, para alumni Gontor juga tinggal di beberapa kota di antaranya Tonto dan Zagazig. Mereka kini terpaksa menunggu giliran untuk dipulangkan ke Indonesia dengan menggunakan pesawat.
�Belum tahu kapan bisa dipulangkan karena kapasitas pesawat tidak memungkinkan diangkut sekaligus dan harus beberapa kali rute penerbangan. Penerbangan dari Mesir ke Indonesia sekitar 10 jam,� ujar Amal.
Selain faktor keamanan, Amal khawatir pasokan bahan makanan bagi masyarakat pendatang yang tinggal di sana menipis. �Toko-toko di sana memilih tutup untuk menghindari penjarahan,� ucapnya.
Amal berharap pemerintah terus memonitor keamanan dan keselamatan serta pasokan bahan makanan bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di Negeri Piramid tersebut, terutama di Kairo.
�Untuk diangkut dengan pesawat kan harus menunggu beberapa hari. Mudah-mudahan persediaan bahan makanan mencukupi selama menunggu dipulangkan ke Indonesia,� tutur Amal pula. ISHOMUDDIN.
~ SUMBER ~ (http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2011/02/01/brk,20110201-310475,id.html)