atheis
1st February 2011, 04:12 PM
http://image.tempointeraktif.com/?id=62819&width=274 (http://image.tempointeraktif.com/?id=62819&width=490)
REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
TEMPO Interaktif, KEDIRI - Pengasuh Pondok Pesantren Al Amin, Kediri, Jawa Timur, KH Anwar Iskandar meminta pemerintah memberikan jaminan keselamatan kepada santrinya yang berada di Mesir.
Kiai Anwar mengaku khawatir dengan keselamatan santrinya yang tengah belajar di Mesir. Apalagi sejak beberapa hari terakhir santri asal Jawa Timur tersebut tak bisa dikontak melalui telepon. �Pengurus pondok sudah berulang kali mengontaknya tapi tak pernah bisa,� katanya, Selasa (1/2).
Menurut informasi yang dia terima, santri asal Jawa Timur yang belajar di Mesir cukup banyak. Selain Ponpes Al Amin Kediri, sejumlah santri asal Ponpes Tebuireng dan Tambak Beras, Jombang, juga menempuh pendidikan di negeri seribu menara tersebut. Bahkan ponpes modern seperti Tebuireng dan Gontor telah menjalin kerjasama pendidikan dengan perguruan tinggi Al-Azhar di Kairo.
Untuk menghindari keresahan di kalangan orang tua santri, Kiai Anwar meminta pemerintah memberikan jaminan keamanan kepada mereka. Salah satunya dengan menyediakan sarana transportasi dan penjemputan untuk pulang ke Indonesia.
Dia juga meminta pemerintah mengerahkan semua maskapai penerbangan yang ada untuk membawa pulang santri. �Mau pakai pesawat Garuda atau apa, pokoknya segera bawa pulang,� ujarnya.
Sebelumnya Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf mengatakan bahwa 40 persen warga Indonesia yang berada di Mesir berasal dari Jawa Timur. Mereka sebagian besar adalah santri dan santriwati pondok pesantren yang tengah menuntut ilmu di Al-Azhar.HARI TRI WASONO.
~SUMBER~ (http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2011/02/01/brk,20110201-310463,id.html)
REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
TEMPO Interaktif, KEDIRI - Pengasuh Pondok Pesantren Al Amin, Kediri, Jawa Timur, KH Anwar Iskandar meminta pemerintah memberikan jaminan keselamatan kepada santrinya yang berada di Mesir.
Kiai Anwar mengaku khawatir dengan keselamatan santrinya yang tengah belajar di Mesir. Apalagi sejak beberapa hari terakhir santri asal Jawa Timur tersebut tak bisa dikontak melalui telepon. �Pengurus pondok sudah berulang kali mengontaknya tapi tak pernah bisa,� katanya, Selasa (1/2).
Menurut informasi yang dia terima, santri asal Jawa Timur yang belajar di Mesir cukup banyak. Selain Ponpes Al Amin Kediri, sejumlah santri asal Ponpes Tebuireng dan Tambak Beras, Jombang, juga menempuh pendidikan di negeri seribu menara tersebut. Bahkan ponpes modern seperti Tebuireng dan Gontor telah menjalin kerjasama pendidikan dengan perguruan tinggi Al-Azhar di Kairo.
Untuk menghindari keresahan di kalangan orang tua santri, Kiai Anwar meminta pemerintah memberikan jaminan keamanan kepada mereka. Salah satunya dengan menyediakan sarana transportasi dan penjemputan untuk pulang ke Indonesia.
Dia juga meminta pemerintah mengerahkan semua maskapai penerbangan yang ada untuk membawa pulang santri. �Mau pakai pesawat Garuda atau apa, pokoknya segera bawa pulang,� ujarnya.
Sebelumnya Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf mengatakan bahwa 40 persen warga Indonesia yang berada di Mesir berasal dari Jawa Timur. Mereka sebagian besar adalah santri dan santriwati pondok pesantren yang tengah menuntut ilmu di Al-Azhar.HARI TRI WASONO.
~SUMBER~ (http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2011/02/01/brk,20110201-310463,id.html)