atheis
29th January 2011, 07:40 AM
http://image.tempointeraktif.com/?id=62520&width=274 (http://image.tempointeraktif.com/?id=62520&width=490)
Seorang demonstran memegang bendera Mesir melewati ban mobil yang dibakar,
saat unjukrasa menuntut presiden Husni Mubarak turun dari jabatannya di Kairo, Mesir (26/1). REUTERS/Goran Tomasevic
TEMPO Interaktif, Kairo -Situasi chaos terjadi di Kairo Jumat malam. Massa mulai membakar gedung-gedung pemerintah dan gedung Partai Nasional Demokratik, pendukung pemerintahan Presiden Hosni Mubarak. Mesir pun lumpuh akibat bentrok puluhan ribu demonstran dan polisi sejak Jumat pagi.
Aksi pembakaran itu mengabaikan pemberlakuan jam malam yang ditetapkan pemerintah mulai pukul 19.00 hingga 07.00. Reutersmenyebutkan asap hitam membumbung dan api melahap bangunan beberapa lantai itu. Tak terlihat mobil pemadam kebakaran di sekitar lokasi.
Aksi pembakaran, seperti dilaporkan televisi Al Jazeera, juga terjadi di sebuah stasiun televisi dan radio milik pemerintah. Tentara pun mulai diturunkan untuk mengatasi keadaan Mesir yang kian tak menentu.
Demonstran di tiga kota utama Mesir; Kairo, Suez, dan Alexandria, ternyata menyambut turunnya tentara. Ini berbeda dengan polisi yang mereka lawan dengan lemparan batu dan ban bekas yang mereka bakar. Demonstran menghujat polisi yang bertindak terlalu represif hingga merenggut korban jiwa.
"Tentara, datang dan lihat apa yang polisi lakukan pada kami. Kami ingin tentara.. Kami ingin tentara," para pengunjuk rasa di pusat kota Kairo berteriak.
"Militer masih dihormati di Mesir. Mereka membutuhkan dukungan militer dibanding polisi yang telah bertindak berlebihan," kata koresponden Al Jazeera.
~SUMBER~ (http://www.tempointeraktif.com/hg/timteng/2011/01/29/brk,20110129-309694,id.html)
Seorang demonstran memegang bendera Mesir melewati ban mobil yang dibakar,
saat unjukrasa menuntut presiden Husni Mubarak turun dari jabatannya di Kairo, Mesir (26/1). REUTERS/Goran Tomasevic
TEMPO Interaktif, Kairo -Situasi chaos terjadi di Kairo Jumat malam. Massa mulai membakar gedung-gedung pemerintah dan gedung Partai Nasional Demokratik, pendukung pemerintahan Presiden Hosni Mubarak. Mesir pun lumpuh akibat bentrok puluhan ribu demonstran dan polisi sejak Jumat pagi.
Aksi pembakaran itu mengabaikan pemberlakuan jam malam yang ditetapkan pemerintah mulai pukul 19.00 hingga 07.00. Reutersmenyebutkan asap hitam membumbung dan api melahap bangunan beberapa lantai itu. Tak terlihat mobil pemadam kebakaran di sekitar lokasi.
Aksi pembakaran, seperti dilaporkan televisi Al Jazeera, juga terjadi di sebuah stasiun televisi dan radio milik pemerintah. Tentara pun mulai diturunkan untuk mengatasi keadaan Mesir yang kian tak menentu.
Demonstran di tiga kota utama Mesir; Kairo, Suez, dan Alexandria, ternyata menyambut turunnya tentara. Ini berbeda dengan polisi yang mereka lawan dengan lemparan batu dan ban bekas yang mereka bakar. Demonstran menghujat polisi yang bertindak terlalu represif hingga merenggut korban jiwa.
"Tentara, datang dan lihat apa yang polisi lakukan pada kami. Kami ingin tentara.. Kami ingin tentara," para pengunjuk rasa di pusat kota Kairo berteriak.
"Militer masih dihormati di Mesir. Mereka membutuhkan dukungan militer dibanding polisi yang telah bertindak berlebihan," kata koresponden Al Jazeera.
~SUMBER~ (http://www.tempointeraktif.com/hg/timteng/2011/01/29/brk,20110129-309694,id.html)